Peredaran Gelap Narkotika

7 Fakta Penggerebekan Transaksi Narkoba, Kurir Bawa Sabu Puluhan Kg Pakai Mobil Mewah

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

7 Fakta Penggerebekan Transaksi Narkoba, Kurir Bawa Sabu Puluhan Kg Pakai Mobil Mewah

"Tersangka sudah dimakamkan," tutupnya

6. Telusuri Jaringan hingga ke Aceh

Tak terima 41,6 kilogram sabu akan disebar di Provinsi Lampung, Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Lampung telusuri jaringan hingga ke Aceh.

Kepala BNNP Lampung Brigjen Pol Ery Nursatari mengatakan 41,6 kilogram sabu yang berhasil diamankan tersebut akan disebar di Provinsi Lampung.

"Kami fokus jaringan yang mau menghancurkan provinsi Lampung. Kami ada niat terus mengungkap maka kami telusuri ke Aceh," katanya, Selasa 10 Desember 2019.

Kata Ery, pengejaran dilakukan hingga ke Aceh setelah tersangka Jefri Susandi mengaku mendapatkan sabu tersebut dari Muntasir.

"Dia ini DPO, maka tak ambil pusing kami bersama Tim Tindak Kejar BNN RI bergerak melakukan pengembangan
ke Provinsi Aceh pada Sabtu 7 Desember 2019," katanya.

Ery menuturkan, Muntasir ditangkap sedang bersembunyi disebuah rumah yang beralamat Dham Ceukok Kec. Aceh Jaya, Kab Aceh Besadap.

"Diketahui Rumah tersebut milik PNS Lampas Kelas II Lambaro (atas nama Fatwa)," katanya.

Dari hasil penangkapan ini, lanjut Ery, pihaknya mengamankan satu unit mobil Honda Jazz bernopol BL 1885 JJ, 2 unit HP, uang Rp 1,1 juta, uang 150 Ringgit Malaysia.

"Diketahui Rumah tersebut milik PNS Lampas Kelas II Lambaro (atas nama Fatwa)," katanya.

7. Dikirim khusus untuk stok malam Tahun Baru di Lampung

Sabu seberat 41,6 kilogram yang ditaksir senilai Rp 40 miliar dikirim untuk stok persediaan malam Tahun Baru 2020 di Lampung.

Kabid Berantas BNNP Lampung Kombes Pol Hendry mengatakan bahwa barang tersebut dikirim khusus untuk Lampung.

"Jadi hanya stok," katanya singkat setelah gelar ekpose, Selasa 10 Desember 2019.

Lanjutnya, modus yang digunakan jaringan ini adalah sistem selter putus yang tidak saling mengenal tapi saling percaya.

"M ini (Muntasir) bos Aceh kirim ke Lampung, dan koordinasi dengan Jefri, karena Jefri masih sidang, maka koordinasi dengan Tami," katanya, Selasa 10 Desember 2019.

"Karena Tami tidak ada kenalan, maka meminta bantuan Udin, yang masih satu Rutan, dan Udin minta Midun untuk ambil barang itu, karena masih hubungan keluarga," imbuhnya.

Terkait asal barang tersebut, Hendry mengaku masih melakukan pendalaman lagi.

"Masih kami dalami, ini dari luar mana," tandasnya.

Senada dengan Kasi Intel BNNP Lampung Richard PL Tobing bahwa sabu seberat 41,6 kilogram ini untuk stock pergantian malam tahun baru.

"Jelas, karena ini untuk dan khusus pengiriman Lampung bukan untuk menyebrang," tukasnya.

Terkait trend Narkoba di Lampung sendiri, Richard mengaku masih didomasi oleh sabu.

"Dan modus penyelundupan tetap melalui darat menggunakan mobil pribadi," ujarnya.

Atas pengiriman sebanyak itu, Kepala BNNP Lampung Brigjen Pol Ery Nursatari akan melakukan kerjasama dengan stakeholder dan juga masyarakat.

BREAKING NEWS - BNNP Lampung Gagalkan Pengiriman 41,6 Kg Sabu Jaringan Aceh-Lampung

"Apalagi proses pergantian tahun baru, masyarakat euporianya berlebih, (Narkoba) untuk bahan bahagia," katanya.

Untuk itu, lanjutnya, pihaknya sudah mengantisipasi titik rawan di Lampung.

"Kami maping jaringan di Lampung untuk permaslahan ini," tandasnya.

Demikian 7 Fakta penggerebekan Narkoba oleh BNNP Lampung. (tribunlampung.co.id/hanif mustafa)

Berita Terkini