Badak Lampung FC

Panpel Laga Badak Lampung vs Persija Dapati 3.000 Tiket Palsu, CEO Sebut Kerugian Capai Puluhan Juta

Penulis: Tama Yudha Wiguna
Editor: Noval Andriansyah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Panpel Laga Badak Lampung vs Persija Dapati 3.000 Tiket Palsu, CEO Sebut Kerugian Capai Puluhan Juta

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Fakta baru dan mengejutkan muncul terkait dengan 'lubernya' penonton laga Badak Lampung vs Persija Jakarta di Stadion Sumpah Pemuda, Bandar Lampung, Minggu (8/12/2019).

Laga yang berakhir dengan kemenangan 2-0 Badak Lampung atas Persija Jakarta tersebut, sempat terhenti hingga 30 menit lamanya.

Hal itu karena ratusan penonton di tribun selatan, yang mayoritas dihuni oleh suporter tim tamu, memaksa turun ke pinggir lapangan dengan cara loncat pagar.

Bukan karena ingin melakukan tindakan anarkis, melainkan kapasitas tribun selatan yang penuh sesak, membuat ratusan penonton itu 'meluber' ke pinggir lapangan.

Chief Executive Officer (CEO) Badak Lampung Marco Garcia Paulo mengungkapkan, penuh sesaknya tribun selatan Stadion Sumpah Pemuda tersebut karena ada sejumlah oknum yang mencoba meraup keuntungan sendiri dengan cara menjual tiket palsu.

Marco bahkan mengungkapkan, jika tim panitia pelaksana pertandingan menemukan satu tas ransel dan satu box berisikan tiket palsu, menjelang detik-detik kick off laga kedua tim.

Gawat! Duet Bek Sayap Andalan Badak Lampung Terancam Absen di Laga Kontra Bhayangkara FC

"Kami menemukan ada satu tas dan satu box isinya tiket print berwarna, yang mana barcodenya sudah tidak bisa terpakai alias palsu," kata Marco, kepada awak media, Senin (9/12/2019).

"Itu ditemukan oleh keamanan kami. Oknumnya siapa? Ini masih kami selidiki," tambah Marco.

Marco melanjutkan, setelah melalui perhitungan internal, temuan tiket palsu tersebut ternyata menimbulkan kerugian yang cukup besar, khususnya dari pendapatan penjualan tiket.

"Kerugian dari kisaran harga 30.000 per tiket, dari 3.000 tiket palsu yang dijual, tinggal hitung saja," ungkap Marco.

"Mungkin kurang lebih kami merugi sekitar Rp 90 jutaan," lanjut Marco.

Marco menepis tudingan yang menyebut bila manajemen sengaja memanfaatkan momen laga kontra Persija, untuk menjual tiket melebihi kapasitas normal, demi meraup keuntungan lebih.

"Tiket kami 100 persen dijual online (daring), jadi gak mungkin kalau kami mau jual lebih," tegas Marco.

"Standar (tiket) yang kami jual adalah 12.000, yang tercatat di PT LIB batas maksimum kami 13.000," papar Marco.

"Kapasitas maksimum kami (Stadion Sumpah Pemuda) 15.000 orang, jadi layer (lapisan) kami sudah ada 2 untuk batasan menjaga keamanan," sambung Marco.

Halaman
123

Berita Terkini