TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Fenomena langka yakni Gerhana matahari Cincin akan terjadi besok, 26 Desember 2019.
Fenomena langit tersebut akan bisa disaksikan di beberapa negara saja, salah satunya Indonesia.
Berdasarkan informasi yang dirilis oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, (BMKG) Gerhana matahari Cincin akan melintasi 25 pusat kota dan kabupaten di 7 provinsi yaitu Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Timur.
Seperti diketahui jika gerhana ini tidak bisa disaksikan secara langsung dengan mata telanjang, diperlukan kacamata yang memiliki lensa khusus agar bisa terlihat lebih jelas.
Tahukah Anda bahwa kacamata tersebut bisa dibuat sendiri dengan alat dan bahan yang sederhana.
• Lusa Gerhana Matahari Cincin, Begini Cara Aman Mengamati Langsung Fenomena Langit Langka
• Agenda Malam Tahun Baru di Bandung, 4 Hotel Ternama Siapkan Pesta Kembang Api hingga Carnival Party
• Aksi Koboi Pengemudi Lamborghini di Jakarta, Tiga Kali Buang Tembakan Hadapi 2 Pelajar
Dikutip dari tribunnews.com, Berikut beberapa alat dan bahan yang diperlukan berdasarkan laman instructables.com.
1. Karton dengan tekstur yang kuat
2. Filter matahari tipe Neutral Density (ND) 5
3. Cutter atau gunting
4. Lem
5. Pensil
Untuk filter matahari Anda dapat menggantinya dengan menggunakan negatif film hitam-putih yang telah terpapar sinar matahari minimal 60 detik dan dicuci di studio foto.
Jika Anda memiliki kacamata 3D maka Anda bisa menggunakannya, karena dengan ini Anda tak lagi membutuhkan cutter, karton, lem dan pensil.
Cara membuat:
1. Buat bingkai
buatlah kerangka pola seperti dibawah ini dengan menggunakan pensil.
Jika sudah maka Anda bisa memotongnya sesuai dengan pola dengan cutter atau gunting.
Jangan lupa pula untuk melubangi empat kotak yang nantikan akan menjadi tempat lensa matahari.
2. Sisipkan filter matahari
Potong filter matahari sesuai dengan ukuran pola, kemudian lem filter matahari pada dua kotak yang sejajar.
Apabila menggunakan negatif film hitam-putih maka Anda tinggal menyusun masing-masing menjadi tiga lapis.
Lem semua sisi kacamata, dan lipat kacamata hingga berbentuk menyerupai kacamata.
3. Lakukan Uji coba
Uji coba terlebih dahulu kacamata Anda untuk mengetahui ketahanannya.
Cobalah diruang gelap, kemudian sinari mata yang telah mengenakan kacamata dengan menggunakan lampu senter.
Apabila cahaya senter masih masuk kedalam kecamata itu, maka pembuatan Anda belum berhasil dan perlu mengganti lensa mataharinya.
Ini Waktu Terbaik Lihat Gerhana di Bandar Lampung
Fenomena langka kembali akan menyambangi beberapa wilayah di Indonesia, termasuk Lampung.
Fenomena langka tersebut adalah Gerhana matahari Cincin.
Namun untuk di Lampung, Gerhana matahari Cincin hanya akan terlihat 74 persen.
Menurut informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pada akhir Desember nanti akan ada Gerhana matahari Cincin.
Fenomena Gerhana matahari Cincin akan terjadi tepatnya pada 26 Desember 2019 mendatang atau sehari setelah hari Natal.
Berdasarkan informasi yang dibagikan BMKG, Gerhana matahari Cincin di Indonesia dapat dilihat dari wilayah Sumatera dan Kalimantan.
Diperkirakan waktu puncak gerhana paling awal akan terjadi pada pukul 11:55 WIB di Sinabang, Aceh dan berakhir di Tanjung Redeb, Kalimantan Timur pada pukul 14:10 WITA.
Sementara itu, menjelang peristiwa Gerhana matahari Cincin di akhir tahun ini, BMKG membagikan sejumlah informasi terkait dengan gerhana yang telah TribunPalu.com rangkum sebagai berikut.
Apa itu Gerhana matahari Cincin?
Gerhana matahari Cincin adalah peristiwa terhalangnya bagian tengah piringan matahari oleh piringan bulan.
Hal tersebut menyebabkan pada saat puncak waktu gerhana, matahari akan tampak seperti cincin saat dilihat dari bumi.
Di Indonesia, Gerhana matahari Cincin dapat dilihat dari wilayah mana saja?
Berdasar unggahan di akun Instagram resmi BMKG, Gerhana matahari Cincin pada 26 Desember 2019 ini akan melintasi 25 pusat kota atau kabupaten di tujuh provinsi.
Berikut adalah daftar selengkapnya.
1. Aceh: Sinabang dan Singkil
2. Sumatera Utara: Sibolga, Pandan, Tarutung, Padang Sidempuan, Sipirok, Gunung Tua, dan Sibuhuan
3. Riau: Pasir Pengairan, Dumai, Bengkalis, Siak Sri Indrapura, Selat Panjang
4. Kepulauan Riau: Tanjung Pinang, Tanjung Balai Karimun, Batam, dan Bandar Seri Bentan
5. Kalimantan Barat: Mempawah, Singkawang, Sambas, Bengkayang, Putussibau
6. Kalimantan Timur: Tanjung Redeb
7. Kalimantan Utara: Tanjung Selor
Sementara untuk di Lampung, hanya bisa terlihat 74 persen.
Durasi Gerhana matahari Cincin bisa terlihat di Bandar Lampung mulai pukul 10.37 WIB.
Sedangkan puncak Gerhana matahari Cincin bisa terlihat pada pukul 12.30 WIB dan akan berakhir pada pukul 14.20 WIB.
Durasi cincin dan durasi gerhana terlama
Sebagai informasi, durasi cincin terlama dan magnitudo terbesar Gerhana matahari Cincin ini akan terjadi di Selat Panjang, Riau yakni selama 3 menit 38,9 detik dengan magnitudo gerhananya sebesar 0,984.
Sementara durasi gerhana terlama akan terjadi di Bengkalis, Riau yakni selama 3 jam 51 menit 24,7 detik.
Sebaliknya, durasi gerhana paling sebentar terjadi di Merauke, yaitu selama 2 jam 11,2 detik.
Selain itu, wilayah Sabang, Aceh akan mengalami gerhana paling awal yaitu pada pukul 10.03.11,9 WIB.
Harus menggunakan kacamata khusus gerhana matahari untuk melihatnya
BMKG juga menyampaikan imbauannya agar masyarakat yang ingin melihat langsung peristiwa alam ini untuk menggunakan pelindung mata.
Pelindung mata yang digunakan pun tidak boleh sembarang, melainkan harus menggunakan kacamata khusus yang memiliki filter untuk melihat matahari.
Melihat langsung Gerhana matahari Cincin tanpa menggunakan kacamata pelindung akan dapat menyebabkan resiko kerusakan mata bahkan kebutaan.
Perlu diperhatikan bahwa kacamata khusus ini berbeda dengan kacamata hitam biasa.
Sebagai alternatif lain, BMKG telah menyiapkan link khusus untuk melihat Gerhana matahari Cincin pada 26 Desember 2019 mendatang secara streaming.
Sepanjang tahun 2019 ada lima peristiwa gerhana
Berdasarkan artikel yang diunggah di laman resmi BMKG, diinformasikan bahwa sepanjang tahun 2019 ini, terjadi lima kali gerhana.
Pertama adalah gerhana matahari sebagian pada 5-6 Januari 2019.
Namun gerhana matahari sebagaian ini tidak dapat diamati dari Indonesia.
Peristiwa kedua terjadi pada 21 Januari 2019, yakni berupa gerhana bulan total.
Fenomena gerhana ini juga tidak dapat diamati di Indonesia.
Selanjutnya adalah gerhana matahari total yang terjadi pada 2 Juli 2019.
Sama halnya dengan dua peristiwa sebelumnya, gerhana yang terjadi pada awal bulan Juli tersebut juga tidak dapat diamati di Indonesia.
Berikutnya pada 17 Juli 2019 terjadi gerhana bulan sebagian yang dapat diamati dari Indonesia.
Sementara itu, Gerhana matahari Cincin yang diprediksi akan terjadi pada 26 Desember 2019 mendatang manjadi peristiwa gerhana terakhir di tahun 2019. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunpalu.com dan Sonora.id dengan judul: Gerhana matahari Cincin Terjadi pada 26 Desember 2019, Penjelasan BMKG: Harus Pakai Kacamata Khusus dan Besok Fenomena Langka Terjadi, Ini Cara Mudah Buat Kacamata Gerhana Matahari