Sampai saat ini, kurang lebih empat tahun Bangunan RSUD tidak terpakai dan tidak terawat.
Tak Anggarkan Perawatan
Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Pringsewu, Arif Nugroho mengatakan, pemerintah tidak menyediakan anggaran perawatan gedung tersebut.
Sebab, kalau dianggarkan biaya perawatan, sementara bangunan tidak terpakai, hal itu menjadi tidak efektif.
Ia sangat menyayangkan dengan kosongnya bangunan tersebut.
Apalagi aset tersebut nilainya tidak sedikit.
Setotal, kata dia, Rp 4,6 miliar.
"Rincinya, nilai tanahnya saja sebesar Rp 500 juta. Sedangkan nilai Bangunannya Rp 4,1 miliar," kata Arif.
Dia mengungkapkan, Bangunan eks RSUD Pringsewu ini tadinya diwacanakan untuk rumah sakit khusus.
Apakah itu khusus kanker, mata, atau lainnya.
Pihaknya juga pernah mewacanakan untuk sentral pelayanan perizinan atau mall pelayanan perizinan pemerintah.
Namun sampai saat ini, belum ada keputusan akan dipakai untuk apa eks Bangunan RSUD Pringsewu tersebut.
Eks Terminal
Kondisi tak kalah memprihatinkan terlihat pada eks Terminal Kali Cinta di Lampura.
Pantauan Tribun Lampung, Sabtu (18/1), dari lahan sekitar 2 hektare, terdapat empat Bangunan.