TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Agus Haidir (55), PNS yang ditemukan tak bernyawa di kebun sawit Desa Bumi Ratu, Kecamatan Bumiratu Nuban, Lampung Tengah, ternyata menjalani pekerjaan ganda.
Yasir (20), anak korban, membenarkan ayahnya adalah PNS yang bekerja di UPT Pendidikan Kecamatan Panjang, Bandar Lampung.
Selain PNS, kata Yasir, ayahnya juga menekuni pekerjaan sebagai tukang ojek pangkalan.
Korban biasa mangkal di bawah Jalan Untung Surapati, Tanjung Senang, Bandar Lampung.
Yasir menceritakan, ia terakhir kali bertemu ayahnya pada Rabu (15/1/2020) lalu.
• Mayat dengan Tangan Terpotong di Kebun Sawit Ternyata PNS asal Bandar Lampung
• Polisi Belum Bisa Pastikan Mayat Laki-laki di Bumi Ratunuban Korban Mutilasi
• Nekat Terobos Palang Pintu Kereta, Kaki Pria Ini Putus Terlindas KA Ekspres
• Kakan Kesbangpol Lambar Sempat Nyaris Baku Hantam dengan Bawahan
Saat itu, ayahnya pergi ke kantor seperti biasa.
"Pada hari itu, ayah pake baju kemeja putih, celana hitam, dan sepatu olahraga," kata Yasir saat ditemui di RS Bhayangkara, Bandar Lampung, Kamis (23/1/2020).
Sejak saat itu, sang ayah tak diketahui rimbanya.
Selama empat hari menghilang, Yasir tak pernah bisa menghubungi ayahnya.
Yasir pun melapor ke Polresta Bandar Lampung.
Beberapa hari kemudian Yasir mendapatkan kabar soal penemuan mayat di kebun sawit Bumi Ratu, Kecamatan Bumiratu Nuban, Lampung Tengah.
Saat diminta mengidentifikasi jasad di RS Bhayangkara, Yasir langsung mengenali sang ayah dari pakaiannya.
Menurut Yasir, pakaian itulah yang dikenakan korban saat pergi sepekan lalu.
Berdasarkan pantauan Tribunlampung.co.id, hingga saat ini pihak keluarga masih berada di RS Bhayangkara.
Polda Dalami Kasus
Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Lampung mendalami kasus penemuan mayat pria di areal kebun sawit Bumiratu Nuban, Lampung Tengah.
Diketahui, korban bernama Agus Chaidir (54), warga Jalan Bima, Perum Dinad Bayur, Rajabasa Raya, Kecamatan Rajabasa, Bandar Lampung.
Saat ditemukan, tangan korban terpisah sekitar 20 meter dari tubuhnya.
Jasad korban yang berstatus PNS itu masih berada di RS Bhayangkara, Bandar Lampung.
Saat dikonfirmasi, Dirreskrimum Polda Lampung Kombespol M Barly Ramadhany membenarkan bahwa korban merupakan warga Rajabasa.
"Anaknya juga kemarin sudah ditemui, dan memang pekerjaannya UPTD di Panjang, PNS," kata Barly, Kamis (23/1/2020).
Namun, kata Barly, hal tersebut masih diperkirakan dari hasil visum.
"Mulai dari celana, sepatu, dari keterangan anak korban, itu memang punya orangtuanya," ujarnya.
Dari informasi terakhir, kata Barly, korban pergi kantor UPTD salah satu instansi di daerah Panjang dengan menggunakan sepeda motor.
"Tinggal kami tunggu tes DNA. Jika memang bersangkutan orangtua dari anak korban," tuturnya.
Barly menambahkan, pihaknya masih mem-backup kasus ini.
Saat disinggung apakah yang bersangkutan merupakan korban kriminalitas, Barly belum bisa berkomentar.
"Saat ini lidik masih jalan. Masih kami dalami lagi (motif)," tandasnya.
Warga Kampung Bumi Ratu, Kecamatan Bumiratu Nuban, Lampung Tengah dihebohkan dengan penemuan sesosok mayat laki-laki.
Mayat tersebut ditemukan dalam kondisi tangan kanan terpisah dari tubuh.
Kepala Kampung Bumi Ratu Ahmad Yusuf Riadi menerangkan, mayat itu ditemukan oleh warganya, Senin (20/1/2020) sekitar pukul 17.00 WIB.
“Warga meginformasikan bahwa telah ditemukan sesosok mayat tanpa identitas yang diduga seorang pria. Selaku aparatur kampung, saya langsung meninjau lokasi tempat kejadian perkara yang dikatakan warga,” terang Yusuf, Selasa (21/1/2020).
Setiba di sana, kata Yusuf, warga sudah berkerumun di lokasi penemuan mayat.
Setelah itu, Yusuf melapor ke kepolisian.
"Karena sudah ramai orang, dan warga menyebut itu mayat, kemudian saya langsung lapor Satreskrim Polres Lampung Tengah," terang Yusuf.
Belum Pastikan Korban Mutilasi
Polres Lampung Tengah belum bisa memastikan apakah mayat dengan kondisi tangan terpisah dari badan merupakan korban mutilasi.
Kepala Satreskrim Ajun Komisaris Yuda Wiranegara, Selasa (21/1/2020), menjelaskan, pihaknya masih melakukan olah tempat kejadian perkara dan meminta keterangan saksi-saksi untuk mencari tahu motif dari penemuan mayat tersebut.
“Kondisi sudah dalam keadaan yang busuk, kemudian di lokasi kurang lebih jarak 15 sampai 20 meter kami temukan tangan kanan jenazah," ujar Yuda.
"Belum bisa kita pastikan ini mutilasi atau karena hewan buas," terusnya.
Yuda menambahkan, dari hasil olah TKP yang dilakukan jajarannya ditemukan pisau kecil dan helm tak jauh dari posisi mayat ditemukan.
Namun, jajarannya belum bisa memastikan apakah penemuan pisau dan helm itu juga ada kaitannya dengan penemuan mayat korban.
Untuk penyelidikan lebih lanjut, mayat anonim itu dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Bandar Lampung. (Tribun Lampung/Muhammad Hardiansyah Kusuma)