TRIBUNLAMPUNG.CO.ID -- Penyebab kematian Zefania, anak Karen Pooroe dan Arya Claproth, yang disebut jatuh dari balkon apartemen diragukan pihak Karen Pooroe.
Tak hanya Karen Pooroe dan pengacara yang meragukan penyebab kematian Zefania, pengasuh Zefania sendiri mengaku ada yang janggal, dengan kondisi jenazah korban yang disebutnya dalam keadaan utuh.
Dokter Forensik yang memeriksa jenazah Zefania akhirnya angkat bicara, terkait kondisi jasad korban diragukan pihak Karen Pooroe.
Mengutip dari tayangan SILET RCTI, Ahli Forensik dr Yudi spFM buka suara terkait peristiwa yang menimpa Zefania.
dr Yudi menjelaskan terkait kondisi jenazah Zefania pasca terjatuh dari apartemen.
• Kondisi Jasad Anak Karen Pooroe Janggal, Pengasuh sampai Heran saat Memandikan Jenazah Zefania
• Suami Karen Pooroe Dikabarkan Pernah 4 Tahun Masuk RSJ, Pengacara Buka Suara
• Artis Tukang Ojek Pengkolan Punya Rumah Baru, Intip Betapa Mewahnya Kediaman Arbani Yasiz
• Lucinta Luna Ditangkap Narkoba - Nikita Mirzani Beri Pengakuan soal Ekstasi
Keluarnya darah dari hidung mengindikasikan ada luka serius dalam tubuh bocah 6 tahun itu.
“Kemungkinan patah pada tulang dasar tengkorak," kata Yudi Rabu (12/2/2020).
Sedangkan untuk kasus patah tulang, Yudi menjelaskan, hal itu belum tentu bisa dilihat secara kasat mata.
Karena, sendi tubuh Zefania yang masih berusia 6 tahun masih fleksibel.
"Patah tulang tak hanya kelihatan dari luar. Anak-anak sendinya masih fleksibel. Kemungkinan patah tulang tergantung pada posisi, dan tergantung seberapa besar kekuatan saat jatuh,” tuturnya.
Karen Poore berduka setelah putri semata wayangnya Zefania Carina meninggal dunia.
Setelah terjatuh dari apartemen tempat dirinya tinggal bersama dengan ayah kandungnya Arya Claporth.
Namun, pihak Karen Poore menemukan kejanggalan dari jenazah Zefania Carina.
Adapun, pengasuh dari Zefania Carina bernama Tiara menguak kondisi Jenazah Zefania pasca terjatuh.
Tubuh mungil Zefania hanya ditemukan beberapa lebam bekas luka dan darah keluar dari hidung.
Disinilah Karen Poore menilai ada keanehan dari penyebab kematian putrinya.
Adapun kuasa hukum Karen Idol, Acong Latief menegaskan, kliennya berserta keluarga menganggap kepergian Zefania Carina itu tak wajar.
"Kami dari kuasa hukum dan keluarga menganggap ini adalah kematian tidak wajar. Jadi memang banyak yang janggal," ujar Acong,Minggu (9/2/2020).
Acong menjelaskan, ada beberapa kejanggalan yang masih dipertanyakan, yang pertama adalah soal waktu.
"Dia (Zefania) meninggal antara jam 9 atau 10 malam, tetapi saudara Karen dikasih tahu besoknya jam 11 pagi. Itu pun dari kepolisian, bukan dari Arya dan keluarganya. Ini, kan, patut dipertanyakan ada apa," kata Acong.
Kedua, pihak keluarga sangsi dengan balkon unit apartemen yang ditempati suami Karen, Arya bersama Zefania Carina, meskipun mereka belum melihat langsung bentuknya.
"Balkon ini yang kami tahu tidak mungkin pendek, biasanya tinggi. Artinya untuk anak seumuran 6 tahun itu rasanya tidak mungkin untuk loncat di situ," ujar Acong.
Adanya dugaan penyebab kematian sang anak karena jatuh dari apartemen, Karen Idol mengatakan, meski anaknya baru berusia enam tahun, tetapi menurutnya sang anak mengetahui mana yang berbahaya dan tidak.
"Dan dia enggak bodoh, anak saya takut balkon," ujar Karen Idol yang masih tampak lemas dan sedih.
Terkait dengan adanya dugaan kejanggalan terhadap kematian anaknya, menurut kuasa hukum Karen, Wemmy Amanupunyo, Karen meminta dukungan ke Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA)
Wemmy curiga, Zefania meninggal bukan karena jatuh dari balkon apartemen, melainkan disebabkan yang lain.
• Polisi Ungkap Status Hukum Suami Karen Pooroe, Arya Satria Claproth Terkait Kematian Zefania Carina
• Sosok Asli Beben Tukang Ojek Pengkolan, Artis Arbani Yasiz Baru Punya Rumah Mewah
• Nikita Willy Dipanggil Jenderal Bintang 3 ke Mabes Polri: Whats Wrong?
"Anak ini memang dinyatakan jatuh dari apartemen, tapi indikasi yang kita lihat di tubuh korban sama sekali tidak menggambarkan seorang anak bisa jatuh dari lantai 6 dengan kondisi badan masih utuh," ucap Wempy.
"Enggak masuk di akal. Jadi mungkin Komnas PA bisa bicara dari sisi Undang-undang Anak, kan, seperti itu," kata Wempy.
Terkait dengan kematian putrinya tersebut, Karen Pooroe akan meminta dukungan ke Komisi Nasional Perlindungan Anak ( Komnas PA).
Hal tersebut disampaikan langsung kuasa hukum Karen, Wemmy Amanupunyo.
"Kami minta dukungan nanti terkait hal itu. Karena bagi kami tuh ada yang tidak wajar," kata Wemmy saat dihubungi wartawan, Senin (10/2/2020).
Pengasuh mandikan jenazah Zefania
Kondisi jenazah putri Karen Pooroe disebut-sebut janggal. Jasad Zefania Carina Claproth dinilai tidak sesuai dengan penyebab meninggalnya yang disebut akibat jatuh dari lantai 6.
Kejanggalan tersebut diungkap pengasuh anak Karen Pooroe, Tiara saat memandikan jenazah Zefania.
Pernyataan Tiara tersebut dikutip dari akun YouTube beepdo pada Minggu (9/2/2020).
Awalnya Tiara mengakui bahwa dirinya yang memandikan jenazah putri Karen Pooroe saat di rumah sakit.
Padahal sang putri Karen Pooroe meninggal dunia karena jatuh dari lantai enam apartemen milik sang mantan suami, Arya Claproth.
"Kalau jatuh dari ketinggian itu pasti semua pada rusak, ini enggak," ucap Tiara.
"Dia utuh seperti kita terakhir bertemu sama dia, dari ujung rambut sampai ujung kaki utuh semua."
"Terus di tangan dia sebelah kiri sempat memar juga, tapi bagian belakangnya enggak ada, mulus gitu," jelasnya.
Kejanggalan yang dirasakan Tiara pada anak Karen Pooroe semakin menjadi.
Mengingat putri Karen Pooroe yang masih berusia 6,5 tahun terjatuh dari ketinggian tanpa patah tulang.
"Kita kan bertanya-tanya masak anak susia dia tulangnya masih lunak, jatuh dari lantai enam dia enggak ada rusak apa-apa," ucap Tiara.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Temuan di Jenazah Zefania Carina Putri Karen Poore Dinilai Janggal, Ahli Forensik Angkat Bicara
• Video Viral Gerobak Bergerak Sendiri di Rumah Sakit, Pihak RSUD Wonosari Beri Penjelasan Ilmiah
• Warga Temukan Emas Batangan Bergambar Soekarno, Ini Hasil Pengecekan Polisi
• Karen Pooroe Posting Kondisi Jenazah Putrinya dalam Peti, Banjir Doa