Gantung Diri di Bandar Lampung

Nenek Intip Cucunya di Dalam Kamar dan Temukan As Sudah Tergantung dan Tewas

Penulis: hanif mustafa
Editor: Noval Andriansyah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Nenek Intip Cucunya di Dalam Kamar dan Temukan As Sudah Tergantung dan Tewas.

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Diintip oleh sang nenek, korban sudah tergantung.

Abdullah warga sekitar menyebutkan korban ditemukan sudah Gantung Diri saat nenek korban akan membangunkan.

"Katanya mau dibangunkan, sekira pukul 3.30 WIB," katanya, Kamis 13 Februari 2020.

Lanjutnya, saat dipanggil neneknya korban tak memberi respon.

"Pintu kamar korban ini terkunci, terus diintip, eh korban ini sudah tergantung," tandasnya.

BREAKING NEWS Pria 30 Tahun asal Panjang Tewas Gantung Diri di Kamarnya

VIDEO Pria 30 Tahun asal Panjang Gantung Diri di Kamarnya

Kejar DPO Pengedar Narkoba, Polisi Malah Temukan Rekannya Asik Nyabu di Kamar

Terlihat Makin Kurus, Hakim Minta Terdakwa Kasus Tewasnya Mahasiswa FISIP Unila Lakukan Ini

Sebelumnya diberitakan, ditemukan tergantung tak bernyawa, seorang pria gegerkan warga Panjang, Bandar Lampung, Kamis 13 Februari 2020 pagi.

Pria ini diketahui bernama As (30) warga Panjang, Bandar Lampung.

Informasi dihimpun As ditemukan pertama kali oleh nenek di dalam kamar.

Sebelumnya korban sempat dipanggil dari luar kamar namun tidak merespon.

Neneknya pun mencoba menghampiri, namun ia temukan As sudah Gantung Diri.

Saat dikonfirmasi Kapolsek Panjang AKP Adit Priyanto membenarkan peristiwa ini.

"Iya benar tadi pagi," ungkapnya.

Gagal Temui Pacarnya, Pemuda Bandar Lampung Tewas Gantung Diri di Kontrakan Sang Pacar

Seorang pemuda nekat Gantung Diri setelah tak berhasil menemui pacarnya.

Korban berinisial DN (20).

Ia merupakan warga Kedaton, Bandar Lampung.

Ia Gantung Diri di kamar kontrakan di Rajabasa Raya, Bandar Lampung, Senin (27/1/2020) pukul 23.00 WIB.

Kamar kontrakan tersebut dihuni pacarnya, S.

Jenazah DN ditemukan adik S.

Kapolsek Kedaton, Kompol M Daud menuturkan, satu jam sebelum ditemukan tewas, korban sempat bertanya keberadaan S kepada adik S, A.

Korban menanyakan perihal perginya sang kekasih.

"Adik pacarnya menjawab bahwa S sedang pergi ke Kalianda. Beberapa waktu kemudian, A pulang ke kontrakan dan melihat korban sudah tergantung pada kusen pintu kamar," ujar Daud, Selasa (28/1/2020).

Dari keterangan adik pacar korban, imbuh Daud, kematian korban diduga karena patah hati.

Pasalnya, korban nekat melakukan hal tersebut akibat kecewa sang kekasihnya mendua hati bersama pria lain.

Daud menjelaskan, korban sebelumnya sudah beberapa kali mengeluarkan ancaman kepada pacarnya untuk bunuh diri.

"Rencana malam itu (saat kejadian) mau ngapel, kecewa tidak ketemu pacar akhirnya dia Gantung Diri," jelasnya.

Kendati korban ditemukan sudah tidak bernyawa, tidak ada kecurigaan lain dari pihak keluarga.

Pihak keluarga enggan permasalahan ini ditindaklanjuti oleh polisi.

Alhasil, jenazah korban Gantung Diri ini langsung diserahkan ke keluarga tanpa melalui autopsi.

Pasalnya, keluarga korban sudah ikhlas.

“Setelah diidentifikasi oleh Inafis Polresta korban langsung diurus keluarga. Jenazahnya tadi siang (kemarin) sudah dimakamkan," jelas Daud.

Gantung Diri dilarang nikahi nenek

Sebelumnya, seorang pemuda tewas setelah Gantung Diri di Semarang, Jawa Tengah.

Diduga, perbuatan nekat itu dilakukan setelah niatnya nikahi nenek anak 5 tak disetujui orangtua.

Korban bernama Erwin (26).

Sang pemuda tewas saat ditemukan Gantung Diri pada Rabu (25/12/2019) pukul 16.00 WIB.

Dilansir dari TribunJateng (grup Tribunlampung.co.id), Erwin ditemukan Gantung Diri di dapur rumahnya.

Korban tinggal di Tambakaji, Kecamatan Ngaliyan, Semarang.

Ibu korban YS (50) yang pertama kali menemukan jenazah korban.

Kapolsek Ngaliyan, AKP R Justinus mengatakan, sebelum gantung diri, korban sempat menelepon ibunya.

Korban meminta ibunya untuk datang ke rumah indekos.

Tak berselang lama, ibunya datang mencari korban.

Namun, ia malah menemukan anaknya sudah dalam kondisi tidak bernyawa.

Setelah olah TKP, polisi tidak menemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.

Keluarga meminta jenazah pemuda tewas itu tak diautopsi.

Hal tersebut sesuai permintaan dari keluarga yang dituangkan dalam surat pernyataan yang ditandatangani oleh perwakilan keluarga dan RT/RW setempat.

Pihak keluarga mengaku sudah mengikhlaskan.

"Kami selanjutnya menyerahkan jenazah korban kepada pihak keluarga untuk dimakamkan," terangnya.

Hubungan dengan janda tak direstui

Sang pemuda tewas Gantung Diri diduga karena hubungannya dengan seorang janda tak direstui orangtua.

Dia memilih mengakhiri hidup lantaran niatnya nikahi pujaan hati urung terlaksana.

Sebab, orangtuanya tidak merestui.

Terutama, ayah korban.

"Saya memang tidak merestui. Sebab wanita yang mau dia seriusi itu janda anak lima dan sudah memiliki cucu," ungkap ayah korban, Koiron kepada Tribun Jateng, Rabu (25/12/2019) malam.

Dia melanjutkan, malam sebelum kejadian gantung diri, Erwin sempat meminta tolong ibunya untuk menyampaikan kembali maksud korban ingin menikahi wanita pilihannya.

Kekasih korban diketahui berasal dari Desa Sumberejo Kaliwungu, Kendal.

"Saya bilang, kalau mau hidup bersama wanita itu ikut saja dia. Jangan di sini."

"Tapi kalau memilih saran orangtua silakan saja tetap di sini," katanya.

Penolakan Koiron bukan tanpa alasan.

Dia membeberkan usia anaknya dengan wanita itu terpaut sangat jauh.

Bahkan, usia kekasih anaknya itu lebih tua dibandingkan ibunya.

Menurut Koiron, wanita itu tidak tepat untuk anaknya.

Dia sempat mendengar kabar, wanita yang disukai anaknya telah meninggalkan suami pertamanya yang terkena stroke.

"Sebenarnya orangtua mana yang tidak menginginkan terbaik untuk anaknya."

"Saya menolak bukan karena saya tidak suka terhadap anak. Tetapi semua demi kebaikan anak," jelasnya.

Dia mengungkapkan jalinan asmara anaknya itu, telah berjalan tiga tahun.

Hal itu berawal dari teman kerja.

Andai anaknya memilih perempuan lain yang sebaya dengan dia, tentu bakal dia dukung.

Koiron mengakui anaknya memang pendiam.

Ia jarang bergaul dengan pemuda seusianya.

"Almarhum juga jarang ikut kegiatan di lingkungan sekitar," jelasnya.

Koiron pun mengaku iklhas atas kepergian anaknya.

Rencananya pada Kamis (26/12/2019) siang, anaknya bakal dimakamkan di TPU setempat.

Korban sempat makan rujak

Sebelum gantung diri, alhamarhum Erwin sempat makan rujak bersama ibu dan kakaknya.

Kapolsek Ngaliyan, AKP R Justinus menuturkan mereka makan rujak di rumah ayah korban, di Tambakaji, Kecamatan Ngaliyan, Semarang, Rabu (25/12/2019) pukul 15.00 WIB.

Lantas, anak pasangan Koiron dan Sugiayanti itu menuju rumah indekos milik ayahnya yang tidak jauh dari rumah pertama.

"Sekira pukul 16.00 WIB, korban sudah tergantung tak bernyawa di dapur."

"Korban menggantungkan diri diusuk menggunakan kain bendera merah putih," tuturnya.(Tribunlampung.co.id/Hanif Mustafa/Kiki Adipratama)

Berita Terkini