TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Panjang / IPC Panjang dipercaya menjadi tuan rumah puncak peringatan 50 tahun K3 Nasional Provinsi Lampung 2020.
Tema Peringatan K3 Tahun 2020 yakni “Optimalisasi Kemandirian Masyarakat Berbudaya K3 pada Era Industri 4.0 Berbasis Teknologi”.
Kegiatan Upacara dilaksanakan di Dermaga B Pelabuhan Panjang dengan Sekda Provinsi Lampung hadir sebagai inspektur upacara. (11/2)
Hadir pada cara peringatan tersebut Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim, Forkopimdan Provinsi Lampung, Pemerintah Kota Bandarlampung, Asosiasi dan Perusahaan BUMN/Swasta di Provinsi Lampung.
Dalam kegiatan ini dilakukan penadatanganan lima kesepakatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Provinsi Lampung.
Penandatangan yang disaksikan oleh Sekda Provinsi Lampung ini dimulai oleh General Manager IPC Panjang yang kemudian diikuti oleh perusahaan dan Asosiasi di Pelabuhan Panjang. Kelima kesepakan tersebut yaitu
1. Kami berdo’a sebelum memulai aktivitas di lingkungan kerja,
2. Kami mengutamakan disiplin menggunakan alat pelindung diri di lingkungan kerja,
3. Kali mengenali dan mengendalikan bahaya atas resiko di area kerja sebelum memulai pekerjaan,
4. Kami mematuhi peraturan dan ketentuan Keselamatan dan kesehatan serta lingkungan kerja, dan 5. Kami mengutamakan keselamatan dalam setiap aktivitas baik di tempat kerja maupun diluar tempat kerja.
Dalam sambutannya Sekda Provinsi Lampung Fahrizal mengatakan penerapan K3 di era revolusi industri 4.0 menghadapi banyak tantangan.
Digitalisasi berdampak pada hilangnya beberapa jenis pekerjaan dan munculnya pekerjaan jenis baru yang berpotensi mengabaikan keselamatan kerja.
Bagaimana kita meningkatkan SDM yang berkualitas, berdaya saing, dan memahami K3 lebih komprehensif sehingga semua pekerjaan berisiko dapat dilaksananan secara aman, nyaman, efisien dan produktif.
Wakil Gubernur Lampung, Chusnunia Chalim, memberikan apresiasinya kepada IPC Panjang sebagai pionir penerapan digitalisasi berupa auto gate system.
Sebuah sistem yang dapat memangkas bongkar muat barang (dwelling time) sehingga menjadi lebih cepat, efektif, mudah, dan murah. Digitaliasi yang disertai komitmen keselamatan kerja tersebut, lanjut Nunik, akan menjadikan Pelabuhan Panjang sebagai pusat lalu lintas perdagangan internasional yang secara otomatis meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Provinsi Lampung.