4 Pria Tak Dikenal Rusak Pagar Sekolah Lalu Masuk Kelas Pukuli Seorang Pelajar, Kemudian Diculik

Editor: Romi Rinando
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lokasi SMKN 2 Sungguminasa Minggu (23/2/2020).

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - AM seorang siswa SMKN 2 Sungguminasa, Gowa tak berdaya saat dirinya yang tengah belajar di kelas tiba-tiba didatangi empat orang pria tak dikenal, Sabtu (22/2/2020).

Tanpa alasan yang jelas, AM langsung dihajar empat pria tersebut hingga babak belur.

Guru AM yang juga berada di kelas tak bisa berbuat apa apa, karena dirinya juga diancam oleh pria asing tersebut.

Dikutip dari Kompas.com, Selasa (25/2/2020), empat pria yang mengaku sebagai polisi itu memukuli AM di ruangan kelas yang saat itu dipenuhi oleh murid dan guru yang sedang melangsungkan kegiatan belajar.

"Guru yang mengajar saat itu tak mampu berbuat banyak karena pelaku ini mengancam guru dan rekan rekan korban," ujar Kepala SMKN 2 Sungguminasa Nurhadi saat dikonfirmasi di ruang kerjanya.

Pemuda Maluku Tewas Dikeroyok OTK, Massa Datangi Polrestabes Surabaya

Didatangi Polantas, Pengemudi Agya Malah Tantang Polisi Buka Baju dan Duel, Videonya Viral

(VIDEO) Lagi Ujian di Kelas, Mahasiswa Dikeroyok Lima Preman

Seusai dihajar, AM diculik pelaku dan dimasukkan ke dalam bagasi mobil.

Sepanjang perjalanan, AM ditanyai apakah ia memukuli teman pelaku.

AM pun mengakui tidak tahu apa-apa.

Setelah ditelusuri pihak kepolisian, Kasubag Humas Polres Gowa AKP Mangatas Tambunan, keempat pelaku tersebut ternyata salah sasaran dalam mencari pelaku pemukulan temannya.

Ketika mengetahui mereka salah sasaran, AM diturunkan di sekitar RSUD Syech Yusuf.

AM lalu melaporkan kejadian yang dialaminya kepada pihak kepolisian.

Badan AM babak belur dan harus menjalani rawat jalan setelah dihajar oleh empat pria tak dikenal.

Mangatas mengatakan polisi telah berhasil mengamankan dua orang pelaku pemukulan.

"Kemarin (Sabtu/22/2/2020) kami telah mengamankan dua orang yang diduga otak pelaku pengeroyokan dan dua orang lagi dalam pengejaran," ujar Mangatas saat dihubungi, Senin (24/2/2020).

Pelaku Tidak Mengaku

Dikutip dari TribunGowa.com, Selasa (25/2/2020), Satuan Reserse Kriminal Polres Gowa hingga kini masih terus melakukan penyelidikan terhadap kasus pengeroyokan AM.

Sejumlah saksi masih terus diselidiki oleh kepolisian.

Unit PPA Polres Gowa melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi yang telah diamankan (ari maryadi/tribungowa.com)

Kepala Satreskrim Polres Gowa, AKP Jufri Natsir menjelaskan pemukulan dilakukan karena motif balas dendam.

"Jadi motifnya untuk balas dendam," kata AKP Jufri Natsir kepada Tribun, Senin (24/2/2020) malam.

Terduga pelaku berjumlah empat orang, dua orang yang telah ditangkap adalah AA (17) dan MS (17).

Sedangkan dua pelaku lain, KM (24) dan FS (25) masih dalam buruan polisi.

"Ada dua delik aduan. Kita proses kedua-duanya. Kita terus melakukan penyelidikan dan pengembangan," kata Jufri.

Namun penyelidikan masih terkendala karena ada pelaku yang tidak mengaku dan keterangan saksi tidak sesuai.

"Kita periksa secara intensif, karena beberapa keterangan saksi masih ada yang belum sinkron," tandas AKP Jufri.

Secara terpisah, AM ,menceritkan pengalaman pahit yang dialaminya pada Sabtu kemarin. 

Ia mengaku setelah bawa paksa kemudian dirinya dibawa ke dalam mobil dan diancam akan dibawa ke Polres Gowa jika tak menunjukkan orang yang memukuli teman pelaku.

Namun, AM mengaku tidak tahu apa-apa.

Sadar salah sasaran, para pelaku meninggalkan AM di sekitar RSUD Syech Yusuf.

"Dalam bagasi mobil dia suruh saya tunjukkan siapa yang pukul temannya. Hanya saya tidak tahu masalah, sebab saya baru datang ke sekolah habis sakit," kata AM yang dikonfirmasi Kompas.com di rumahnya.

AM menderita luka di sekujur tubuh dan saat ini menjalani rawat jalan.

Hingga kini polisi masih memburu dua pelaku lainnya. 

Kronologi

Satuan Reserse Kriminal Polres Gowa terus melakukan penyelidikan terhadap kasus pengeroyokan dalam lingkungan sekolah.

Kekerasan dalam lingkungan sekolah itu terjadi di ruang kelas SMK Negeri 2 Sungguminasa, Jl Masjid Raya, Kabupaten Gowa, Jumat (21/2/2020) lalu.

Hingga Senin (24/2/2020) malam, polisi masih terus melakukan pengembangan dan pemeriksaan sejumlah saksi.

Kepala Satreskrim Polres Gowa, AKP Jufri Natsir mengungkapkan, kasus pengeroyokan di SMK Negeri 2 Sungguminasa bermotif balas dendam.

Seorang pelaku sempat menjadi korban penganiayaan pada hari yang sama.

Kejadian tersebut terjadi di Jl Masjid Raya pukul 11:00 Wita, atau dua jam sebelum pengeroyokan di SMK Negeri 2 Sungguminasa.

Oleh karena itu, pelaku datang bersama sejumlah rekannya ke SMK Negeri 2 Sungguminasa guna membalas pemukulan yang terjadi sebelumnya.

"Jadi motifnya untuk balas dendam," kata AKP Jufri Natsir kepada Tribun, Senin (24/2/2020) malam.

Jufri menyampaikan bahwa pelaku sempat memasukkan laporan polisi ke Polsek Somba Opu seusai dikeroyok di Jalan Masid Raya.

Akan tetapi, sepulang dari Polsek Somba Opu, pelaku mendatangi SMK Negeri 2 Sungguminasa.

Ia mencari siswa yang menganiaya dirinya pada pukul 11:00 WITA.

Dikutip dari Kompas.com, hasil penyelidikan sementara, para pelaku masuk ke sekolah melalui pintu belakang dengan cara merusak kunci pagar.

Tiba-tiba empat pria berpakain preman masuk ke dalam kelas dan mengeroyok korban, AM.
AM kemudian diseret keluar sekolah dan dimasukkan ke dalam bagasi mobil.

"Guru yang mengajar saat itu tak mampu berbuat banyak karena pelaku ini mengancam guru dan rekan rekan korban," ujar Kepala SMK Negeri 2 Sungguminasa Nurhadi saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Senin.

Di dalam bagasi mobil korban terus diancam akan dibawa ke Mapolres Gowa.

Nahas, siswa yang dipukuli oleh keempat pelaku ternyata bukanlah orang yang mereka cari.

Setelah dibekap dalam mobil, AM pun dibawa ke IGD RSUD Syekh Yusuf, Kabupaten Gowa.

Keempat pelaku meninggalkan korban begitu saja di rumah sakit.

Belakangan pihak keluarga AM merasa keberatan.

Korban pun memasukkan laporan polisi ke Polres Gowa.

AKP Jufri Natsir mengungkapkan, Polres Gowa menerima dua laporan polisi dari kasus pengeroyokan tersebut.

Pertama kasus penganiayaan di Jalan Masjid Raya.

Laporannya dimasukkan ke Polsek Somba Opu dan kini dilimpahkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Gowa.

Dalam laporan polisi ini, lima orang telah ditangkap. Inisialnya MF, LP, MI, IS, dan SD. Polisi masih melakukan pengejaran terhadap satu pelaku lain.

Adapun kasus kedua, penganiayaan dalam ruang kelas SMK Negeri 2 Sungguminasa.

Terduga pelaku disebutkan berjumlah empat orang. Dua orang telah ditangkap; AA (17) dan MS (17).

Sedangkan dua pelaku lainnya masih dalam pengejaran. Inisialnya KM (24) dan FS (25).

"Ada dua delik aduan. Kita proses kedua-duanya. Kita terus melakukan penyelidikan dan pengembangan," kata Jufri Natsir.

Perwira polisi tiga balok itu melanjutkan, para pelaku yang telah ditangkap masih terus dilakukan pemeriksaan secara intensif.

Jufri menyebut kasus tersebut masih dalam tahap penyelidikan. Polisi belum meningkatkan ke tahap penyidikan karena terdapat sejumlah pelaku yang tidak mengaku.

"Kita periksa secara intensif, karena beberapa keterangan saksi masih ada yang belum sinkron," tandas AKP Jufri Natsir. ( Artikel ini sudah tayang di tribunwow.com)

Berita Terkini