Tribun Pringsewu

Kisah Siswi SMP di Pringsewu Jatuh dari Motor karena Senggol Truk, Terpaksa Naik Motor ke Sekolah

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi ruas jalan Pekon Sinarmulya, Kecamatan Banyumas, Kabupaten Pringsewu, Lampung, berlubang dan berlumpur. Kisah Siswi SMP di Pringsewu Jatuh dari Motor karena Senggol Truk, Terpaksa Naik Motor ke Sekolah.

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PRINGSEWU - Minimnya transportasi umum menjadi salah satu alasan seorang Siswi SMP di Pringsewu, harus mengambil risiko mengendarai sepeda motor untuk pergi ke sekolah.

Padahal, Siswi SMP tersebut belum mempunyai Surat Izin Mengemudi (SIM).

Selain tidak ada angkutan penumpang umum, juga kesibukan orangtua tidak sempat mengantar ke sekoah.

Siswi SMP tersebut adalah Lira Putri Handayani (15), warga Dusun Talang Baru, Pekon Fajar Baru, Kecamatan Pagelaran Utara, Kabupaten Pringsewu, Lampung.

Putri dari Sutarno ini memilih sepeda motor untuk transportasi menuju sekolahnya yang berjarak 5 kilometer dari rumahnya, yaitu di SMP N I Kecamatan Banyumas.

Remas Dada Karyawati Apotek di Pringsewu, Pria Ini Diringkus Polda Banten

Pakai Batik Kopi, Remaja Pringsewu Sabet 2 Piala Pesona Batik Nusantara Internasional

Jatuh karena Ceceran Minyak Goreng di Jalinbar Pringsewu, 10 Pengendara Lapor Polisi

VIDEO Detik-detik Pemotor Jatuh karena Ceceran Minyak Goreng di Jalinbar Pringsewu

Lira mesti melalui ruas jalan yang penuh lubang dan sempit.

Sedangkan arus lalu lintas tergolong ramai oleh kendaraan dump truk muatan tambang pasir.

Lira yang duduk di bangku kelas tiga SMP ini sudah biasa mengendarai sepeda motor menuju sekolah.

Ironisnya, Rabu, 11 Maret 2020, Lira harus pulang sekolah lebih awal.

Lira mengalami luka-luka lecet pada lututnya akibat kecelakaan lalu lintas di tengah jalan menuju sekolah.

Tepatnya di ruas Jalan Pekon Sinarmulya, Kecamatan Banyumas.

"Mobil truk terlalu mepet, spion kanan motor menyenggol bak belakang, pas ngerem depan, malah masuk ke siring," kata Lira yang mengendarai Motor Honda Beat tersebut saat ditemui di rumahnya, Rabu sore.

Ketika itu, Lira sedang diurut akibat terjatuh.

Menurut ibunya, Lira pulang ke rumah diantar oleh gurunya sekira pukul 09.15 WIB.

Kepala SMP N I Banyumas Reman membenarkan bila Lira adalah Siswinya.

Menurut Reman, pada Rabu, 11 Maret 2020, Lira diinformasikan kepada dewan guru mengalami kecelakaan.

Lira sakit karena lecet pada lututnya, sehingga guru menghampiri Lira dan awalnya hendak mengantarnya mendapatkan pengobatan di tempat pelayanan kesehatan.

Akan tetapi, Lira tidak bersedia dibawa ke Puskesmas Banyumas, sehingga diantar pulang ke rumahnya.

Menurut Reman, pihak sekolah sudah mengimbau supaya pelajar tidak membawa kendaraan sendiri ke sekolah.

Selain belum cukup umur, kata Reman, dapat membahayakan siswa juga.

Namun, lanjut Reman, di wilayah Kecamatan Banyumas tidak ada angkutan penumpang umum menuju sekolah.

Sedangkan rumah para siswa jauh dari sekolah.

"Ditempuh dengan jalan kaki pun tidak mungkin," ucap Reman.

Alhasil para siswa memilih sepeda motor sebagai kendaraan menuju sekolah.

Mereka pun menitip parkir kendaraan di luar lingkungan sekolah.

Ketua DPRD Minta Kapolres Tegas

Ketua DPRD Pringsewu Suherman meminta kepada Polres Pringsewu tegas menyikapi truk muatan berat yang disinyalir sebagai perusak jalan.

Suherman mengatakan, truk pengangkut tambang yang banyak beroperasi di Kecamatan Banyumas ini tidak melintas di ruas jalan poros.

Melainkan melewati ruas jalan lingkungan.

Suherman mengungkapkan, lebih dari 50 dump truk yang melintas tiap harinya.

"Mereka di mana ada jalan yang bagus dilewati, setelah rusak, ada di tempat lain lagi yang bagus dilewati lagi," tegasnya.

Sehingga, tambah Suherman, jalan yang ada rusak semua.

Jadi, lanjut Suherman, para pengemudi muatan tambang ini tidak mau melewati di satu jalur jalan poros saja.

"Mohon kepada Kapolres untuk menindak tegas. Karena sudah diperingatkan dengan rambu-rambu, justru dibuang rambu-rambunya," tandas Suherman. (Tribunlampung.co.id/R Didik Budiawan C)

Berita Terkini