Tribun Bandar Lampung

2 Hari Tak Pulang, Warga Bandar Lampung Ditemukan Tewas Mengapung di Kolam Bekas Galian

Penulis: joeviter muhammad
Editor: Noval Andriansyah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - 2 Hari Tak Pulang, Warga Bandar Lampung Ditemukan Tewas Mengapung di Kolam Bekas Galian.

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Meninggalkan rumah sejak Sabtu (14/2/2020) petang, NV (13) remaja pria ditemukan Tewas mengapung di kolam bekas galian Ekskavator di Jalan Raden Imba Kusuma RT 04, LK I, Kelurahan Sukadanaham, Kecamatan Tanjungkarang Barat, Bandar Lampung, Minggu (15/2/2020).

Korban yang tercatat sebagai warga Jalan H Agus Salim, Sukadanaham, Tanjungkarang Barat, Bandar Lampung tersebut pertama kali ditemukan oleh Sukma (55), yang tak lain adalah tetangganya, sekira pukul 07.30 WIB.

Di hadapan polisi, Sukma mengungkapkan, jasad korban ditemukan dalam posisi tengkurap.

"Posisinya tengkurap, yang kelihatan hanya punggungnya saja," ujar Sukma, saat diminta keterangan anggota piket Polsek Tanjungkarang Barat, Minggu (15/3/2020).

Setelah mengetahui mayat yang mengapung itu adalah anak tetangganya, Sukma bergegas memberi tahu keluarga dan ketua RT setempat.

Penemuan Mayat dengan Leher Nyaris Putus di Lampura, Ayah Korban Ungkap Kekhawatiran Sang Istri

Inafis Polres Way Kanan Berhasil Ungkap Identitas Mayat Asal Kampung Lembasung

RSUDAM Isolasi Pasien Dalam Pengawasan Corona, Kadiskes Lampung Imbau Warga Tak Panik

Tak lama berselang, lanjut Sukma, anggota piket Polsek Tanjungkarang Barat langsung tiba di TKP dan mengevakuasi mayat tersebut.

Sukma mengatakan, ia mendapat kabar korban hilang sejak diberi tahu orangtua korban.

Hingga Sabtu malam, lanjut Sukma, ia dan keluarga korban berusaha mencari keberadaan NV.

Diketahui NV mengalami gangguan kejiwaan.

Menurut Sukma, NV sangat suka melihat kolam.

Apabila sudah mandi di kolam, imbuh Sukma, korban kerap lupa waktu.

Atas dasar tersebut, Sukma berkeyakinan jika korban tidak jauh dari areal kolam.

"Kata adik ipar saya, kemarin sore dia lihat NV jalan dari Tugu Duren ke arah SPBU. Dari situ saya berpikir, di sana ada kolam bekas galian dekat Lembah Hijau," katanya.

Sukma menambahkan, kolam tersebut berada di lahan milik Taman Wisata Lembah Hijau.

Kolam tersebut, imbuh Sukma, terbentuk dari bekas galian alat berat Ekskavator.

Namun, lanjut Sukma, pengerjaannya sudah lama tidak dilanjutkan, sehingga menjadi sebuah kolam berisi air yang diperkirakan memiliki kedalaman mencapai 5 meter.

"NV kalau sudah lihat air kubangan langsung mandi, biasanya lama bisa berjam-jam," jelas Sukma.

Kapolsek Tanjungkarang Barat Kompol Hari Budiyanto membenarkan telah mengevakuasi mayat yang mengapung di kolam bekas galian.

"Mendatangi TKP dan mengevakuasi mayat tersebut dari air kubangan dan membawanya ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung guna dilakukan visum," jelas Hari, Minggu (15/3/2020).

Sementara itu, pengelola Taman Wisata Lembah Hijau, Yudi memastikan, tidak ada kolam yang tidak terpakai di atas kawasan wisata tersebut.

"Tidak ada, kolam hanya ada di waterboom dan itu semua masih kami fungsikan," jelas Yudi, Minggu.

Yudi pun memastikan, tak ada penemuan mayat di sekitar Taman Wisata Lembah Hijau.

"Sepertinya tidak ada (penemuan mayat), karena saya dari pagi di sini (Lembah Hijau) kok mas," tandas Yudi.

Penemuan Mayat dengan Leher Nyaris Putus

Di sisi lain, sesosok mayat pria ditemukan warga Dusun 5, RT 3 Desa Sukamenanti, Bukit Kemuning, Lampung Utara, pada Senin (24/2/2020) sekira pukul 15.30 WIB.

Berdasarkan hasil penyelidikan polisi, mayat pria yang ditemukan dengan leher nyaris putus tersebut, diketahui bernama Kurniawan, warga Abung Selatan, Lampung Utara.

Ditemui di kediamannya, orangtua Kurniawan memang sudah khawatir tentang pekerjaan sang anak.

Rudianto (50) ayah korban, menceritakan, sang ibunda, Saminawati (41), kerap merasa was-was, lantaran sang anak bekerja dengan membawa uang tunai.

“Ibunya memang sudah cemas pas anak saya kerja di BPR sebagai sales, karena dia (Kurniawan) pegang uang tunai kalau di jalan, takut terjadi apa-apa. Beda kalau uangnya di transfer,” cerita Rudianto ketika di temui di kediamannya, di Abung Selatan, Selasa (25/2/2020).

Rudianto mengatakan, jika ia mengetahui anak ketiganya itu tewas setelah mendapatkan informasi dari anaknya yang bekerja di Jakarta.

Mendengar kabar duka tersebut, Rudianto langsung menuju ke puskesmas Bukit Kemuning untuk memastikannya.

Setiba di puskesmas Bukit Kemuning, kata Rudianto, ia mendapati sang anak sudah terbujur kaku tak bernyawa.

Tak banyak kata yang disampaikan Rudianto, namun ia berharap polisi untuk dapat mengungkap pelakunya.

“Pelaku harus dihukum seadil-adilnya sesuai dengan perbuatannya,” harap Rudianto.

Sebelum bekerja sebagai sales di BPR, sebut Rudianto, anaknya pernah bekerja di gudang sebuah minimarket di Abung Selatan, selama satu tahun.

Untuk pekerjaannya anaknya yang sekarang ini, kata Rudianto, baru dijalankan selama 3 bulan terakhir.

“Tapi selama di sana (minimarket) dia (Kurniawan) gak pegang duit cash kerjanya,” ujarnya.

Rudianto pun menyebut, anak ketiganya tersebut merupakan sosok yang baik dan tidak neko-neko.

Setelah disemayamkan semalam, pada Selasa pagi, korban dimakamkan di pemakaman setempat.

Kedua orangtua korban tidak ikut ke pemakaman putra tercintanya, lantaran tak kuat melihat anak ketiganya tersebut dimakamkan.

Polisi Masih Lidik

Terpisah, Polres Lampung Utara masih melakukan penyelidikan terkait kematian Kurniawan, yang ditemukan tewas di Desa Sukamenanti, Bukit Kemuning.

“Masih kami lidik kasusnya,” kata Kapolres Lampung Utara AKBP Bambang Yudho Martono, Selasa 25 Februari 2020.

Yudho Martono membenarkan, korban Kurniawan ditemukan tewas di Desa Sukamenanti, Dusun 5, Kecamatan Bukit Kemuning, Lampung Utara.

Korban diketahui sebagai sales yang bertugas sebagai pengiriman barang dan menerima hasil penjualan.

Seusai peristiwa itu, pihaknya sudah memeriksa beberapa saksi, antara lain tempat menaruh barang dan menerima uang, atas nama Lay, Alimin, berikut supir dan kernetnya.

“Hingga sekarang kami belum tetapkan tersangka,” ujarnya.

Untuk motifnya, mantan Danyon B Polda Lampung menduga, sejauh ini diduga motifnya berkaitan dengan persoalan sakit hati.

Diduga, kata Bambang, pelakunya menggantikan posisi kerjanya di tempat toko mengantar barang.

Pada peristiwa tersebut, korban sempat melakukan perlawanan, dilihat dari kondisi korban.

Bambang mengatakan, kronologi pembunuhan terjadi setelah korban mengantar barang ke toko yang dituju dengan disertai pengambilan uang penjualan sebesar Rp 50 juta.

Kemudian, lanjut Bambang, korban pergi sendirian, terpisah dengan kedua rekannya.

Selanjutnya, kata Bambang, sekitar dua jam kemudian, Kurniawan ditemukan sudah meninggal dunia.

Untuk pelaku, Bambang menyebut, sudah ada indikasinya.

Saat peristiwa itu, ucap Bambang, semua harta benda korban diambil oleh pelaku, termasuk uang hasil penjualan sembako sebesar Rp 50 juta.

“Kalau yang mengarah, sudah ada pelakunya, tapi belum kami tetapkan sebagai tersangka,” tandas Bambang. 

Mayat Ditemukan

Sebelumnya diberitakan, warga Dusun 5, RT 3 Desa Sukamenanti, Kecamatan Bukit Kemuning, Lampung Utara dihebohkan dengan penemuan sesosok mayat, Senin (24/2/2020) sekira pukul 15.30 WIB.

Kepala Desa Sukamenanti Suraji mengatakan, awalnya ia mendapat kabar tersebut dari kepala dusun setempat.

“Saya langsung menuju lokasi bersama Bhabinkamtibmas,” kata Suraji via telepon.

Suraji menuturkan, mayat tanpa identitas itu berjenis kelamin laki-laki, usia sekitar 40 tahun.

“Mayat ditemukan di perkebunan karet,” jelasnya.

Diduga, mayat tersebut adalah korban pembunuhan.

Saat ditemukan, kata Suraji, terdapat luka sayatan di beberapa bagian tubuhnya.

Bahkan, lehernya nyaris putus akibat luka senjata tajam.

“Semua tangannya ada bekas sayatan. Leher juga nyaris putus,” katanya.

Saat ini, jasad korban sudah berada di Puskesmas Bukit Kemuning.

Dari informasi yang diperoleh, kata Suraji, pria tersebut adalah Kecamatan Blambangan Pagar, Lampung Utara.

Informasi itu berdasarkan keterangan rekan kerjanya.

Suraji mengatakan, korban diduga sopir mobil boks.

“Saya kurang tahu apa pekerjaannya. Tapi dia bawa mobil boks. Mobilnya terparkir di Pasar Bukit Kemuning,” katanya. 

Meninggalkan rumah sejak Sabtu (14/2/2020) petang, NV (13) remaja pria ditemukan Tewas mengapung di kolam bekas galian Ekskavator di Jalan Raden Imba Kusuma RT 04, LK I, Kelurahan Sukadanaham, Kecamatan Tanjungkarang Barat, Bandar Lampung, Minggu (15/2/2020).(Tribunlampung.co.id/Joviter Muhammad/Anung Bayuardi)

Berita Terkini