Mustari mengatakan, banjir di Desa Wiyono ini baru kali ini terjadi setelah puluhan tahun.
Banjir juga berdampak pada lalu lintas di ruas Jalan Lintas Barat.
Pasalnya, air menggenang hingga ke jalan raya.
Sejumlah pengendara tidak berani melintas akibat genangan air di jalan yang terlalu tinggi.
Rio, warga Kabupaten Pringsewu, mengaku berbalik arah dan menjauhi genangan di ruas Jalinbar tersebut.
Kendati begitu, beberapa pengendara masih ada yang nekat melintasi genangan air.
Kini genangan air tersebut telah surut. (Tribunlampung.co.id/Robertus Didik)