Pilkada Bandar Lampung 2020

Yusuf Kohar Siap Gandeng Kader PKS Jika Dapat Rekomendasi

Penulis: kiki adipratama
Editor: Reny Fitriani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Yusuf Kohar, bakal calon wali kota yang kini menjabat wakil wali kota Bandar Lampung, memaparkan visi dan misinya dalam diskusi Road to Bandar Lampung 2020 di Ballroom Hotel Aston, Bandar Lampung, Rabu (30/10/2019). Yusuf Kohar Siap Gandeng Kader PKS Jika Dapat Rekomendasi

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDARLAMPUNG - Wakil Wali Kota Bandar Lampung Yusuf Kohar menyatakan kembali bertarung di Pilkada Bandar Lampung 2020.

Untuk itu, politisi Demokrat ini siap menggandeng kader internal PKS yang menjadi syarat untuk mendapat rekomendasi PKS.

"Iya kita siap-siap aja menggandeng kader PKS untuk wakil, kita serahkan semua mekanismenya kepada PKS," ungkap Yuko sapaan akrab Yusuf Kohar kepada Tribun, Rabu (18/3/2020).

Namun demikian, kata Yuko, sosok wakil yang akan menjadi pendampingnya harus memiliki integritas yang tinggi dan memikiki visi untuk membangun Kota Bandar Lampung.

Seperti, tolak fee proyek, tidak rakus dengan uang, isteri tidak boleh campur mengurusi pemerintahan, dan tolak fee lelang jabatan.

“Siapapun wakil itu gak ada masalah, yang penting se-ide, program kita ini jelas bersihkkan kota ini dari KKN, istri gak boleh ikut campur dalam urusan pemerintahan,” tandasnya.

PKS Tetap Komunikasi dengan Eva Dwiana di Pilkada Bandar Lampung 2020

Bakal calon (balon) Wali Kota Bandar Lampung yang akan diusung PKS di Pemilihan Wali Kota (Pilwakot) Bandar Lampung 2020 semakin mengerucut. Namun, tidak tertutup kemungkinan, ada kejutan di saat-saat akhir.

Jelang turunnya rekomendasi tersebut, PKS Bandar Lampung intens berkomunikasi dengan dua kandidat balon Wali Kota Rycko dan Yusuf Kohar menyodorkan sosok wakil dari PKS.

Ketua DPD PKS Bandar Lampung Aep Saripudin menjelaskan, saat ini PKS Bandar Lampung diminta oleh DPW untuk terus menjajaki kepada balon tersebut agar mengambil balon wakil walikota dari kader PKS.

Namun, Aep mengaku PKS akan tetap menjalin komunikasi dengan Eva Dwiana.

"Komunikasi dengan calon tersebut terus berjalan. Walaupun kita ketahui bunda Eva telah menggandeng Dedi Amrullah sebagai wakilnya, kita tetap melakukan komunikasi dengan beliau. Mungkin saja dimenit terakhir ada perubahan, Eva siap menggandeng kader PKS", kata Aep Rabu (18/3/2020)

Wakil ketua DPRD Bandar Lampung ini menuturkan, untuk saat ini peluang terbesar kader PKS digandeng menjadi wakil oleh Rycko Menoza dan Yusuf Kohar.

Oleh karena itu, proses komunikasi yang dilakukan semakin intens.

"Jika sudah deal atau setuju, nanti segera dilaporkan ke DPW dan DPP," sebutnya.

Adapun beberapa nama wakil yang disodorkan untuk menjadi bakal calon Wakil Wali Kota Bandar Lampung yakni, Ade Utami Ibnu, Hantoni Hasan, Aep Saripudin, Muchlas E Bastari dan Syarif Hidayat.

"Nama-nama tersebut akan terus dibawa untuk disandingkan pada saat komunikasi dengan bakal calon," pungkasnya.

Gerindra Bandar Lampung Usulkan Eva Dwiana dan Rycko Menoza ke DPP

Beredar kabar partai Gerindra telah menentukan arah dukungannya untuk bakal calon (balon) Wali Kota Bandar Lampung 2020.

Gerindra dikabarkan menentukan Eva Dwiana sebagai bakal calon Wali Kota Bandar Lampung yang akan diusung dalam kontestasi politik tahun ini.

Namun demikian, kabar tersebut dibantah oleh Ketua DPC Gerindra Kota Bandar Lampung Andika Wibawa.

Ia mengatakan kabar tersebut hanyalah isu belaka.

Ia menegaskan sampai saat ini DPP Gerindra belum mengumumkan arah dukungannya untuk bakal calon Wali Kota Bandar Lampung.

"Nggak, belum ada kabar itu saya belum dengar. Sampai sekarang DPP belum umumkan," ungkapnya Kepada Tribunlampung.co.id, Selasa (17/3/2020).

Meski demikian, Andika tak membantah jika DPC Gerindra memang telah mengusulkan Eva Dwiana sebagai salah satu kandidat Wali Kota.

Pasalnya, DPC Gerindra Bandar Lampung mengusulkan dua nama untuk diusung dalam Pemilihan Wali Kota Bandar Lampung.

Dua kandidat itu, yakni Eva Dwiana dan Rycko Menoza.

"Iya memang kita sudah usulkan dua kandidat ada Eva dan Rycko. Tapi kan DPD baru ngasih ke DPP nanti mereka yang putuskan," jelasnya.

Saat ditanya kapan rekom itu diturunkan, Andika mengaku tidak mengetahuinya.

Menurutnya, DPC hanya bisa menunggu keputusan pasti dari DPP terkait arah dukungannya.

"iya belum tahu kalo kapannya, kan itu DPP yang putuskan," tandasnya.

Dalam mekanisme untuk menentukan rekomendasi, partai berlambang Garuda ini berbeda dengan partai lainnya.

Gerindra tidak menggunakan mekanismen penjaringan dan pemaparan visi misi seperti yang dilakukan partai politik lainnya.

Andika menjelaskan, dalam proses penentuan rekomendasi Gerindra langsung mengusulkan ke DPP.

"Iya kita gak buka penjaringan, kita langsung usulkan saja dua nama itu ke DPP," kata dia.

"Selain itu, kita juga melihat animo masyarakat aspirasinya seperti apa dengan metode survei sehingga di usulkan dua nama itu," pungkasnya.(Tribunlampung.co.id/Kiki Adipratama)

Berita Terkini