Laporan Reporter Tribun Lampung Jelita Dini Kinanti
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDARLAMPUNG - Saat ini dunia sedang dihebohkan dengan wabah virus corona (Covid-19) yang menyerang hampir di semua negara, termasuk Indonesia.
Bagaimana jika corona menyerang ibu hamil? Apakah janin yang dikandungnya akan ikut tertular corona?
dr M Zulkarnain Hussein, Sp.OG (K) dari Rumah Sakit Umum Daerah Dr H Abdul Moeloek mengatakan, jika corona menyerang ibu hamil, bayi yang dikandungnya tidak akan tertular corona karena bayi terlindungi ketuban.
Tapi jika kondisi ibunya memburuk karena corona, kondisi bayinya juga akan ikut memburuk.
Kalau kondisi ibunya memburuk, dokter akan memperbaiki kondisi ibunya hingga membaik.
Jika bayi sudah saatnya dilahirkan, bayi akan segera dilahirkan.
• Libur Sekolah Akibat Corona di Bandar Lampung Diperpanjang, Herman HN: Saya Ingin Anak Sekolah Sehat
• Hindari Corona, Satpol PP Keliling Kota Bandar Lampung, Imbau Warga Tak Keluar Rumah
• Mengenal Obat yang Disebut Bisa Sembuhkan Pasien Corona, Avigan dan Klorokuin
• Cara Mudah Membuat Hand Sanitizer Sendiri
Untuk membantu kelahiran bayi, dokter akan menggunakan berbagai pengaman, seperti menggunakan baju seperti robot, sarung tangan, dan masker agar tidak tertular corona.
Setelah dilahirkan bayi langsung dijauhkan dari ibunya agar bayi tidak tertular corona, karena fisik bayi tidak sekuat orang dewasa.
Setelah dijauhkan bayi akan diisolasi selama 14 hari untuk diobservasi.
Jika setelah 14 hari bayi tidak menunjukan gejala corona, bayi akan dikeluarkan dari ruang isolasi.
"Namun sampai sekarang belum ada laporan bayi yang lahir dari ibu yang terinfeksi corona. Saya sangat berharap hal itu tidak akan pernah terjadi hingga wabah corona berhasil diatasi," kata dr M Zulkarnain.
Bukan hanya ibu hamil, corona bisa menyerang siapa saja dari bayi hingga dewasa tanpa memandang usia.
Gejala corona pada ibu hamil sama dengan orang lain yang juga terinfeksi corona.
Gejalanya yakni batuk, panas tidak kunjung turun lebih dari tujuh hari, dan ada gangguan nafas.
Tapi tidak semua orang batuk karena terinfeksi corona.
Orang yang menunjukan gejala corona perlu diisolasi untuk dilakukan observasi selama 14 hari.
Jika setelah observasi terbukti tidak terinfeksi, akan dikeluarkan dari ruang isolasi.
Kalau terbukti terinfeksi corona, maka akan dilakukan pengobatan selama 14 hari.
Setelah pengobatan itu selesai tidak langsung dikeluarkan dari ruang isolasi, untuk dilihat lagi kondisinya selama 14 hari. Kalau sehat, baru dikeluarkan dari ruang isolasi.
"Keluarga yang terinfeksi corona juga akan dipantau selama 14 hari, karena keluarga adalah orang terdekat dengan orang terinfeksi corona itu. Dikhawatirkan keluarganya tertular corona," urai dr M. Zulkarnain
Jika selama 14 hari pemantauan, ternyata tidak ada satupun anggota keluarganya yang menunjukan gejala corona, itu artinya keluarganya tidak tertular, dan pemantauan pun selesai.
Cara Pencegahan Agar Tidak Terinfeksi Corona
Agar ibu hamil tidak terinfeksi corona, pencegahannya sama dengan orang lain, yakni cuci tangan dan batasi kontak atau bersentuhan dengan orang banyak.
Kemudian, jika ada anggota keluarga atau orang terdekatnya yang batuk, jaga jarak dahulu. Untuk yang batuk, gunakan masker. Sebab penularan corona dari orang ke orang, melalui air liur dan berpegangan tangan.
Jika setelah pulang dari luar negeri, merasakan gejala corona, segera periksakan diri ke dokter.
Walaupun setelah pulang dari luar negeri belum tentu terinfeksi corona.
Tapi tidak ada salahnya memeriksakan diri.
Cara pencegahan lain, turuti anjuran pemerintah untuk bekerja dan belajar dari rumah.
Jangan justru pergi berlibur ke tempat wisata atau mal.
Sebab anjuran itu diberikan supaya tidak makin banyak orang tertular corona.
"Menurut saya pencegahan lebih baik dari pengobatan. Bayangkan saja jika dalam satu keluarga ada 10 orang. Salah satunya terinfeksi corona, lalu menularkan ke 9 anggota keluarga yang lain. Jadi satu keluarga harus pengobatan semua," pungkasnya. (Tribunlampung.co.id/Jelita Dini Kinanti)