Kabar Artis

Takut Sebarkan Virus Corona, Ariel NOAH Tak Berani Pulang ke Bandung karena Usia Orangtua

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Ariel NOAH. Takut Sebarkan Virus Corona, Ariel NOAH Tak Berani Pulang ke Bandung karena Usia Orangtua.

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Ariel NOAH mengaku tidak berani pulang ke kampung halamannya di Bandung. Ia beralasan takut menyebarkan virus corona atau Covid-19.

Ariel NOAH menyampaikan hal tersebut saat menjawab pertanyaan pengikutnya di kolom komentar akun Instagram (IG) miliknya.

"Saya enggak berani pulang ke Bandung, takut bawa penyakit ke rumah, orangtua saya sudah lanjut usia (termasuk golongan yg sangat rentan terhadap virus ini)," tulis Ariel NOAH sebagaimana dikutip Kompas.com, Sabtu (28/3/2010).

"Dan, saya yang masih muda bisa jadi 'carrier' (orang yang kena virus Covid-19, tapi tidak terdekteksi). Salam saja ya buat antapani," sambungnya.

Dalam unggahan itu, Ariel bercerita bahwa ia baru menggali banyak informasi tentang pandemi virus corona.

Ustaz Abdul Somad Jelaskan Hukum Sholat Berjamaah di Masjid Saat Virus Corona, Sunah Rasulullah SAW

Local Lockdown Diterapkan di Satu Dusun di Jawa Tengah, Satu Keluarga Dikasih Rp 50 Ribu per Hari

Jadwal Baru Sinetron Anak Langit hingga Samudra Cinta, Sinetron Istri Kedua Berhenti Tayang?

Tak Pernah Terlihat, Siapa Sangka Ariel Tatum Milik Tato di Tangannya. Ini Makna dari Gambarnya!

"Terus terang saya baru tau kemarin bahwa ada website ini https://www.covid19.go.id/ , untuk yg belum tau, sangat berguna buat saya untuk mencari informasi yg benar seputar perkembangan covid19 di indonesia saat ini," tulis Ariel NOAH.

"Yg paling saya suka di website ini adalah “Hoax Busternya”, (saya gak ngerti kenapa juga msh ada orang yg mau bikin hoax saat keadaan genting seperti ini)," sambung Ariel.

Dia pun mengajak masyarakat untuk bersama-sama melawan virus corona dengan mennjaga kesehatan dan berusaha menghindari kegiatan di luar rumah.

"Saudara satu bangsa semoga kita “KOMPAK” menghadapi virus ini. Yg terpaksa masih harus bekerja di luar, semoga terhindar dari bahaya virus ini, yg tdk punya keperluan mendesak, kita dirumah aja ya," ucap Ariel.

Kegiatan Ariel NOAH di rumah

Ada banyak cara untuk membunuh waktu ketika harus berdiam diri di rumah sebagaimana anjuran pemerintah guna mencegah penyebaran virus corona.

Salah satunya mungkin bisa mencontoh yang dilakukan Vokalis band NOAH, Ariel.

Ariel NOAH telah menyiapkan empat mainan rakit Gundam untuk mengisi hari-harinya selama dua minggu di rumah.

"Postponed dulu manggung, banyak diam di rumah."

"Cuma khusus kali ini biar ada gunanya dikit gue diam di rumah, kayaknya mau rakit Gundam," kata Ariel dalam IG TV-nya seperti dikutip Kompas.com, Jumat (20/3/2020).

Di depan Ariel NOAH, kotak-kotak mainan yang masih terbungkus rapi terlihat, dan siap untuk dirakit.

Dari pengakuan Ariel, untuk merakit satu kotak Gundam Perfect-Grade, bisa diselesaikan dalam waktu sekitar tiga hari.

Dengan menyediakan empat kotak mainan, pemilik nama Nazril Irham ini akan menghabiskan waktu sekitar 12 hari.

Serunya lagi, hasil yang telah dirakit dan airbrush nantinya akan diberikan Ariel secara cuma-cuma pada follower-nya.

"Gue bikin dulu, entar kalau jadi bagus buat giveaway," tutur Ariel NOAH.

Terapkan local lockdown

Guna mencegah penyebaran virus corona, sejumlah daerah di Indonesia telah menerapkan local lockdown.

Satu di antaranya adalah sebuah dusun di Purbalingga, Jawa Tengah.

Guna menjamin kehidupan warga, pemerintah desa setempat menanggung biaya hidup warga Rp 50 ribu per keluarga.

Penerapan local lockdown tersebut diterapkan Pemerintah Desa (Pemdes) Gunungwuled, Kecamatan Rembang, Purbalingga, Jawa Tengah.

Langkah local lockdown bertujuan untuk memutus akses masuk dan keluar satu dusun di wilayahnya.

Dilansir Kompas.com, satu-satunya jalan masuk ke dusun dipasang portal.

Hal tersebut untuk menghalau semua kendaraan yang lalu lalang.

Agar warganya tetap fokus dan taat dengan program social distancing, pemdes juga mengalokasikan sejumlah pos di Anggaran Pendapatan Belanja Desa (APBDes).

Hal tersebut untuk menanggung biaya hidup seluruh warga dusun.

"Betul, kami local lockdown satu dusun, Dusun Bawahan," kata Kepala Desa Gunungwuled, Nashirudin Latif, ketika dihubungi Kompas.com, Sabtu (28/3/2020).

Latif menuturkan, langkah local lockdown diambil menyusul keluarnya hasil swab satu warga dusun yang dinyatakan positif virus corona (Covid-19) pada Rabu (25/3/2020).

"Ada satu warga yang baru pulang dari Jakarta dalam kondisi sakit, sempat dirawat di RSUD Goeteng dan dipulangkan karena kondisinya membaik, tapi beberapa hari setelahnya baru keluar hasil swab dan positif corona," ujarnya.

Latif mengungkapkan, setelah dipulangkan dari rumah sakit, pasien itu diminta untuk karantina mandiri selama tiga hari di rumah.

Namun karena budaya solidaritas warga desa yang masih kental, tetangga, sanak saudara, dan teman sejawat korban datang menjenguk ke rumah.

Kegegeran pun terjadi setelah warga mengetahui bahwa pasien tersebut divonis positif Covid-19.

Para pembesuk yang merasa berinteraksi langsung dengan dia khawatir tertular virus corona.

"Kami secara mandiri melakukan tracking dengan siapa saja korban ini berinteraksi langsung dan menemukan sedikitnya 90 orang dari 30 Kepala Keluarga (KK) di tiga dusun," ungkapnya.

Atas dasar itulah akhirnya Kepala Desa mengambil kebijakan untuk menutup total akses di Dusun Bawahan, tempat tinggal pasien positif.

Warga diminta untuk mengisolasi mandiri di dalam rumah hingga 14 hari,

untuk mencegah penyebaran virus corona agar tidak menjadi wabah.

"Kami mendapat desakan dari warga untuk mengambil tindakan local lockdown, kami juga sudah konsultasikan kepada Bupati Purbalingga dan mendapat dukungan," terangnya.

Agar warganya tetap fokus dan taat dengan program social distancing, pemdes akan menanggung biaya hidup warga yang isolasi mandiri sebesar Rp 50.000 per KK per hari.

"Biaya hidup dari 30 KK selama 14 hari, jadi total sekitar Rp 21 juta. Akan dialokasikan dari APBDes, tapi dari hasil konsultasi dengan bupati katanya mau di-back up," katanya.

Latif menyebut, penyaluran bantuan kebutuhan hidup dari desa untuk 30 KK ini akan diberikan dalam bentuk paket sembako.

"Kami juga mengimbau masyarakat untuk berhenti menyebarkan hoaks jika pacar pasien masih berkeliaran di luar menularkan virus, pacar pasien positif saat ini ada di rumah dan sedang karantina mandiri," tegasnya.

Hingga Jumat (27/3/2020), total orang dalam pemantauan di Purbalingga sebanyak 968 orang.

Sementara itu, terdapat 41 pasien dalam pengawasan.

Lima di antaranya dinyatakan positif dan lima dinyatakan negatif, sisanya masih menunggu hasil swab dari Jakarta dan Yogyakarta.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Khawatir Sebarkan Covid-19, Ariel NOAH Tak Berani Pulang ke Bandung.

Takut menyebarkan virus corona atau Covid-19, Ariel NOAH mengaku tidak berani pulang ke kampung halamannya di Bandung.

Berita Terkini