TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Diskes Lampung kembali merilis data terbaru kasus corona di Lampung.
Merujuk rilis data yang diunggah di akun Instagram @dinkeslampung, pada Rabu (8/4/2020), pukul 10.00 WIB, jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) virus corona (Covid-19) di Lampung mencapai 41 orang.
Rinciannya, 17 orang masih dirawat di rumah sakit, 7 orang diisolasi, 17 orang negatif.
Kemudian, untuk orang dalam pemantauan (ODP) bertambah cukup drastis dari hari sebelumnya.
Pada Selasa (7/4/2020), tercatat jumlah ODP virus corona di Lampung berada di angka 1.886 orang.
• Berhubungan Seks di Tengah Wabah Virus Corona, Apakah Aman? Simak Penjelasan Ahli
• Cara Dapatkan Token Listrik Gratis PLN Via www.pln.co.id serta WhatsApp PLN
• Prediksi Dokter Penyakit Dalam di ILC, Korban Virus Corona Bisa Belasan Ribu di Akhir April 2020
• Pria 35 Tahun Bacok Ayah Kandung hingga Terluka Parah, Kapolsek: Diduga Pelaku Depresi
Pada Rabu (8/4/2020) bertambah 141 orang menjadi 2.027 ODP virus corona di Lampung.
Rinciannya, 1.082 orang masih dalam pemantauan, dan 945 orang selesai pemantauan 14 hari.
Sementara untuk pasien positif corona tetap tidak berubah yakni sebanyak 16 kasus, terdiri dari 6 orang masih dirawat atau diisolasi, 3 orang meninggal dunia dan 7 orang sembuh.
Kadiskes Reihana Ungkap Kronologis Pasien 15 Virus Corona di Lampung Meninggal Dunia
Sebelumnya, Pasien positif corona di Lampung yang Meninggal Dunia bertambah satu orang.
Dengan demikian, total ada 3 pasien positif corona di Lampung yang Meninggal Dunia.
Kadiskes Lampung Reihana mengungkapkan, kronologis meninggalnya pasien positif corona ke-15 tersebut.
Menurut Reihana, pasien berusia 65 tahun tersebut telah meninggal sejak 30 Maret 2020.
"Saat pasien meninggal, kami belum melakukan tes swab," kata Reihana, Selasa (7/4/2020).
Reihana menjelaskan, pasien 15 tersebut mengalami sakit sejak 26 Maret 2020 dan periksa ke dokter di klinik praktik swasta.
"Dikasih obat-obatan seperti biasa," tutur Reihana.
Secara tiba-tiba, lanjut Reihana, pada 30 Maret 2020 pasien menunggu atau dirawat di UGD di salah satu rumah sakit di Bandar Lampung, dan mengalami sesak nafas yang berat.
"Dengan kondisi itu (sesak nafas berat), pasien akhirnya meninggal pada hari itu juga, 30 Maret 2020," jelas Reihana.
"Karena kami mencurigai pasien tersebut memiliki gejala Covid-19, walaupun sudah meninggal kami mengambil (melakukan tes) swab," imbuh Reihana.
Kemudian, lanjut Reihana, hasil tes swab tersebut baru diterima Diskes Lampung pada Senin, 6 April 2020.
"Ternyata hasilnya positif (Covid-19)," ucap Reihana.
Pasien 15 tersebut, terus Reihana, juga telah dimakamkan sesuai dengan protokol kesehatan pemakaman pasien positif corona.
"Jangan khawatir juga, karena beberapa pihak keluarga pasien 15 sudah kami tracing dan hasilnya negatif," tandas Reihana.
Update Data
Pasien positif corona di Lampung sebelumnya berjumlah 13 orang.
Per hari ini Selasa 7 April 2020 Dinas Kesehatan Lampung melalui laman Instagram @dinkeslampung mengumumkan ada penambahan 3 tiga pasien positif corona.
Rinciannya 6 Masih dirawat atau Isolasi, 3 meninggal dan 7 sembuh.
Sehingga totalnya kini menjadi 16 Orang yang positif Corona.
Sementara untuk ODP atau orang dalam pemantauan tercatat 1.886 orang.
Kemudian PDP atau pasien dalam pengawasan totalnya 42 orang.
Pasien Sembuh Beri Motivasi
RS (33), warga Bandar Lampung yang merupakan pasien 03, sudah dinyatakan sembuh dari virus corona.
Dinas Kesehatan Lampung pun memulangkan RS ke rumahnya.
Dengan dijemput kedua orangtuanya di depan ruang isolasi Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM), Minggu (5/4/2020), RS tampak ceria.
Dengan memakai masker, RS berdiri di depan ruang isolasi mengenakan baju kaus abu-abu, celana putih, dan sandal merah.
Pria yang berprofesi sebagai pengemudi taksi online itu dinyatakan sembuh oleh dokter dari Covid-19.
Tak lupa, RS memberikan semangat kepada pasien lainnya untuk tak menyerah berjuang melawan virus mematikan ini.
"Alhamdulillah, bisa pulang. Teman lainnya yang kena supaya semangat," kata RS dalam video yang dibagikan di grup WhatsApp Covid-19 Provinsi Lampung berdurasi 13 detik itu.
Ia berharap semua pasien yang sudah positif terjangkit virus corona untuk tetap semangat dan berjuang seperti dirinya.
"Akhirnya saya bisa pulang. Kepada semuanya, semangat untuk bisa sembuh seperti saya," tandasnya.
Perjuangan Sembuh
Am (60), ibu kandung RS, sebelumnya menuturkan, selama menjalani isolasi, kondisi anaknya terus mengalami peningkatan sampai akhirnya dinyatakan negatif corona.
Namun ia bersyukur RS terus optimistis untuk mendapatkan kesembuhan.
"Kami selama ini berkomunikasi lewat handphone saja. Karena tidak bisa besuk selama di ruang isolasi itu," tuturnya.
Am lantas menceritakan awal mula anaknya bisa tertular corona.
Menurutnya, RS yang merupakan sopir taksi online itu sempat mengantar penumpang dari Bandara Soekarno-Hatta.
Setelah mengantar penumpang, RS masih baik-baik saja.
Gejala demam, batuk-batuk, dan gatal tenggorokan baru dirasakan pada 14 Maret 2020 saat anaknya pulang ke Bandar Lampung.
"Anak saya ini pulang karena mau merayakan ulang tahunnya yang ke-33 pada 13 Maret. Tapi ternyata malah sakit. Padahal rencananya setelah dua hari perayaan ulang tahun mau balik lagi ke Jakarta," beber sang ibunda.
Ia meneruskan, setelah mengalami gejala-gejala mirip corona, keluarga membawa RS ke RSUDAM.
Saat itu, belum diketahui jika sang anak terpapar corona.
Namun karena harus sesuai faskes, mereka diarahkan untuk ke Rumah Sakit Advent.
Di sana, pasien ditanya detail riwayat perjalanannya.
Dari hasil pemeriksaan, dditemukan gejala corona.
RS langsung dirujuk ke RSUDAM dan menjalani isolasi.
"Kalau sekarang kondisinya sudah baik. Kata anak saya, biar cepat sembuh harus banyak makan sama obat. Jangan lupa minum air hangat," imbuhnya.
Rb (62), ayah kandung RS, mengungkapkan, setelah anaknya dinyatakan positif corona, seluruh anggota keluarganya diperiksa.
Beruntung, semua hasilnya negatif.
Meski begitu, mereka tetap memilih berdiam diri di rumah. (Tribunlampung.co.id/Noval Andriansyah/Bayu Saputra/Reny Fitriani)