Kasus Corona di Indonesia

Prediksi Dokter Penyakit Dalam di ILC, Korban Virus Corona Bisa Belasan Ribu di Akhir April 2020

Korban virus corona (Covid-19) di Indonesia, diprediksi bisa mencapai angka belasan ribu di akhir April 2020.

Tangkap Layar YouTube ILC
Ilustrasi - Prediksi Dokter Penyakit Dalam di ILC, Korban Virus Corona Bisa Belasan Ribu di Akhir April 2020. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Korban virus corona (Covid-19) di Indonesia, diprediksi bisa mencapai angka belasan ribu di akhir April 2020.

Hal tersebut disampaikan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Prof. dr. Ari Fahrial Syam.

Ari menyampaikan, ada beberapa alasan, termasuk sikap banyak masyarakat Indonesia, yang masih menyepelekan bahayanya virus corona.

Sebagian besar masyarakat Indonesia, kata Ari, dianggap baru bisa patuh pada imbauan pemerintah, jika orang di sekitarnya sudah ada yang terinfeksi virus corona.

6 Kegiatan yang Dibatasi Selama PSBB di Jakarta, Gubernur Anies Sebut Berlaku Selama 14 Hari

Berjemur di Bawah Sinar Matahari Pagi Tingkatkan Imun Tubuh untuk Tangkal Virus Corona

60 Persen Pasien Positif Corona Tanpa Gejala Apapun, Jubir Achmad Yurianto: Hati-hati

Driver Taksi Online Nangis Curhat ke Jokowi Lewat Video, Gara-gara Dipaksa Bayar Kredit Mobil

Jumlah kasus corona di Indonesia memang naik drastis dalam seminggu terakhir ini.

Ari menyebut peningkatan terjadi hingga 150 persen dalam satu minggu.

"Saya terima kasih, tadi Bang Karni men-stress-kan bahwa berarti di dalam satu minggu ini terjadi peningkatan 150 persen," kata Ari.

Jika sampai presentase itu stabil atau semakin meningkat, kata Ari, maka bukan tidak mungkin jumlah korban virus corona mencapai belasan ribu di akhir April 2020.

"Jadi kalau hitung-hitung, terus ini (wabah virus corona) terjadi, memang yang terjadi adalah eksponensial, maka kita bisa bilang di akhir April ini belasan ribu yang akan positif," prediksi Ari.

Peningkatan akan terus terjadi, di antaranya jika masyarakat masih banyak yang menyepelekan virus corona.

Menurut Ari, masih banyak orang yang belum merasa khawatir soal bahaya virus corona, lantaran virus ini tidak terlihat dengan mata telanjang.

"Ini kalau tidak ada upaya-upaya bagaimana eksponensial ini bisa kita flat-kan, kita usaha ke situ," ungkap Ari.

"Sebagian masyarakat itu tahu sebenarnya bahwa virus itu ada di mana-mana, bahkan ada yang bilang 'kan virusnya enggak kelihatan'," tuturnya.

Ari mengungkap, banyak orang yang hanya bisa kapok jika anggota keluarga mereka sudah ada yang positif corona.

"Nah, ini memang sekali lagi saya bilang, kalau tidak ada anggota keluarganya yang kena, kapok tuh kurang, belum kapok," ujar Ari.

Ari kemudian menceritakan penuturan pasiennya di mana warga kampung mulai patuh physical distancing setelah ada warga yang positif.

"Saya ambil contoh ada pasien saya cerita 'Dok, saya tinggal di belakang rumah pasien yang positif, sekampung itu sepi'," kata Ari.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved