TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, SEMARANG - Seorang dokter mengkritik rencana Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo soal penyediaan Taman Makam Pahlawan (TMP) bagi para tenaga medis yang meninggal terkait corona.
Kritik ini disampaikan seorang dokter bernama Berlian Idris lewat akun Twitter @berlianidris.
Menurut Berlian, Ganjar seharusnya lebih mementingkan penyediaan alat pelindung diri (APD) bagi tenaga kesehatan ketimbang memikirkan TMP.
"Ini sungguh menyakitkan. Kami ingin selamat pak @ganjarpranowo, tidak ada yang ingin dimakamkan di Taman Makam Pahlalwan. Tolong lindungi tenaga kesehatan secara maksimal, jangan dulu bicarakan di mana kami akan dimakamkan," tulisnya menanggapi berita soal usulan Taman Makam Pahlawan (TMP) bagi tenaga medis yang meninggal dunia.
Cuitan dokter tersebut lantas dibalas Ganjar dengan meminta nomor teleponnya.
• Gaya 3 Gubernur Goyang TikTok: Ridwan Kamil, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan Joget di Mata Najwa
• VIDEO Video Perawat Pakai APD Berlapis Buat Ganjar Pranowo Renungi Penolakan Jenazah
• Wali Kota Bogor Bima Arya Bagikan Resep Bisa Sembuh dari Corona
• Makamkan Jenazah Pasien Corona, Bripka Jerry Dapat Video Call dari Kapolri
"Boleh minta nomor telepon Anda? Silakan DM (Direct Message), saya telepon sekarang," ucap Ganjar.
Informasi itu pun mendadak viral karena ramai diperbincangkan oleh para netizen.
Bahkan, sempat muncul tagar #DenGanjarBaper dalam beranda twitter dan menjadi trending topic.
Ganjar pun mengklarifikasi soal keputusan penyiapan Taman Makam Pahlawan (TMP) bagi tenaga medis yang meninggal dunia karena terinfeksi virus corona.
Keputusan itu bermaksud bukan untuk mendoakan para dokter, perawat, dan tenaga medis meninggal dunia.
Melainkan memberikan penghormatan tertinggi kepada tenaga medis yang menanggani virus corona.
Hal tersebut dilakukan setelah sebelumnya terjadi penolakan pemakaman jenazah perawat positif virus corona di Ungaran, Kabupaten Semarang.
“Itu kan karena konteksnya kan sebelumnya ada penolakan, kalau begini terus kan tidak boleh. Maka pak dokter itu saya minta nomor teleponnya biar kenalan. Kita kan diajari untuk klarifikasi, konfirmasi, menjelaskan dan tabayun," jelas Ganjar di Semarang, Senin (13/4/2020).
Ganjar tak menduga keputusan yang dikritik oleh dokter itu rupanya menuai banyak komentar dari netizen baik yang suka ataupun yang tidak suka terhadap kebijakannya.
"Saya tidak menduga kalau jadi ramai dan saya dibully. Niat kita sebenarnya baik," kata Ganjar.