Diketahui, Amerika Serikat merupakan salah satu negara yang juga ikut terdampak akibat virus corona atau Covid-19.
Seorang dari korban Covid-19 di Amerika Serikat tersebut adalah suami Maura, yang berusia 42 tahun.
Dilansir dari YouTube CNN Amerika, Maura mengatakan, pada awalnya, sang suami menunjukkan demam dan gejala-gejala virus corona lainnya pada 17 Maret 2020.
Setelah itu, suami Maura mulai kesulitan bernapas.
Melihat kondisi tersebut, Maura lantas memaksa suaminya untuk melakukan tes virus corona.
Namun, sang suami kukuh menolaknya.
Dengan berbagai bujukan dan desakan, sang suami akhirnya mau melakukan tes Covid-19.
Setelah hasil tes Covid-19 suaminya menunjukkan hasil positif, Maura kembali memaksa sang suami untuk dirawat di RS.
Setelah menjalani serangkaian pengobatan dan perawatan, suami Maura kemudian dipindahkan ke ICU karena kondisinya semakin memburuk.
Selama sang suami dirawat di rumah sakit, Maura selalu setia menelponnya lewat video call.
Meski sang suami tak pernah memberikan responsnya lewat ucapan, Maura yakin bahwa suaminya mendengarkan.
Rajinnya Maura menelepon bahkan video call adalah untuk menenangkan sang suami, bahwa ia tak sendirian berada di ruangan tersebut.
“Dia selalu memiliki telinga yang mendengarkan, tidak peduli apa yang kamu bicarakan, Joe selalu mendengarkan."
"Dia selalu merasa seolah Anda adalah orang terpenting di ruangan itu, ” ujar Maura.
"Cukup banyak menghabiskan waktu 24/7 untuk Face Time, mencoba bermeditasi dan menenangkannya, berusaha untuk tidak membiarkannya merasa sendirian," tambahnya.