Begitupun sebaliknya.
"Jadi kita dari kosan ke rumah sakit pake baju biasa. Sampe rumah sakit baru ganti baju dinas. Kadang di waktu tertentu kita pakai APD (alat pelindung diri) lengkap," tuturnya.
Debby menceritakan, sebagai petugas medis, mereka kerap memakai APD lengkap.
Memakai APD ini bukan perkara mudah.
Sebab, membuat mereka susah bernafas.
Setelah dipakai dalam masa waktu 8 jam, APD tersebut langsung di buang.
"Benar-benar gak ada celah buat udara masuk, ditambah lagi kita pakai masker tiga lapis. Butuh waktu sekitar setengah jam buat adaptasi," katanya.
Meski tersiksa, APD sangat penting digunakan agar tidak tertular virus.
"Takut tertular pasti ada, apalagi sekarang banyak pasien yang gak jujur. Ini yang bikin kami khawatir," imbuhnya.
Lain lagi yang dialami Mutiara (24).
Tenaga medis ini justru kerap mendapat sindiran dari tetangga karena bekerja di tengah pandemi Corona ini.
Ada tetangga yang mengolok-oloknya dengan kalimat, "eh itu orang kok dibiarin berkeliaran".
Awal mendengar kalimat tersebut, rasanya sakit.
Apalagi, kalimat-kalimat itu dilontarkan saat dia akan berangkat kerja.
Namun ia terus berpikir positif dan tidak memasukkan ke hati omongan tetangga itu.