TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Jalan yang rusak akibat proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Lampung akhirnya mulai diperbaiki.
Dari pantauan Tribunlampung.co.id, belasan pekerja menguruk kerikil yang sebelumnya digunakan untuk menimbun bekas galian di Jalan ZA Pagaralam, Bandar Lampung, Senin (4/5/2020).
Seorang pengawas lapangan bernama Engki menjelaskan, pengurukan kerikil akan dilaksanakan hingga ke arah Tugu Radin Inten.
"(Kerikil) Akan diuruk hingga ruas Tugu Radin Inten. Karena untuk selanjutnya itu telah berbeda kewenangan," ujarnya kepada Tribunlampung.co.id.
• Jalan di Lampung Masih Rusak akibat Galian Pipa SPAM
• Bahu Jalan Rusak Akibat Proyek SPAM, PDAM: Akan Segera Diperbaiki Pemegang Proyek
• Polisi Bongkar Lapak Burung Merpati Kolong di Pardasuka
• Tanggamus Dilanda Banjir, Longsor hingga Gempa, 6 Pekon di Semaka Terendam
Setelah pengurukan selesai, terus dia, barulah pihaknya melakukan pengaspalan.
Pengaspalan badan jalan akan dilakukan sampai ke median jalan.
"Dikeruk dulu dengan kedalaman 13 hingga 14 cm. Dengan rasio agregat di 7 cm dan binder 6 cm. Setelah itu baru dilakukan pengaspalan full hingga median jalan," jelasnya.
Nampak di sekitar ruas jalan yang telah usai diuruk dipasang pembatas jalan.
Hal tersebut agar tidak ada kendaraan yang melintas di atasnya.
Engki menjelaskan, ditargetkan pengurukan jalan selesai pada Jumat (8/4/2020) mendatang sehingga bisa langsung diaspal.
"Kalau tidak ada kendala, Jumat sudah bisa diaspal," katanya.
"Nanti ditutup jalannya, karena diaspalnya kan hingga median jalan," tambahnya.
Rani (23), warga Bandar Lampung yang tengah melintas, mengaku lega dengan adanya perbaikan jalan bekas galian proyek SPAM tersebut.
"Akhirnya diperbaiki juga. Sebelumnya sempat kesal sih karena di jalan ini (ZA Pagaralam) sering terjadi kemacetan. Apalagi di jam-jam sibuk," tuturnya.
Tak Kunjung Diperbaiki
Kondisi jalan yang rusak akibat galian proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Lampung hingga kini belum berubah.
Sempat dijanjikan jalan yang rusak akan tuntas diaspal hingga halus pada Februari, tetapi sampai awal Mei tak juga terealisasi.
Jalan masih berlubang, berkerikil, dan bergelombang.
Wartawan Tribunlampung.co.id menelusuri kondisi jalan tersebut beberapa hari terakhir.
Mulai dari Jalan ZA Pagaralam, Rajabasa, Bandar Lampung, hingga flyover Natar, Lampung Selatan, sejauh sekitar 22 kilometer.
Hasilnya, kondisi jalan terbengkalai lebih di banyak titik. Perbaikan baru selesai dilakukan di beberapa titik.
Masih terbengkalainya jalan yang rusak dimulai dari Jalan ZA Pagaralam, tepatnya di depan Mal Lampung.
Titik ini terbilang parah karena kerusakan memakan setengah badan jalan.
Pengendara terpaksa hanya menggunakan setengah badan jalan hingga sering menyebabkan kemacetan, terutama pada jam-jam pergi dan pulang kerja.
Berlanjut ke depan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Satu Nusa, masih di Jalan ZA Pagaralam.
Di sini, pengerjaan perbaikan jalan baru sebatas pengurukan tanah. Terdapat satu unit ekskavator yang tak beroperasi.
Kondisi serupa terlihat di Bundaran Rajabasa hingga kawasan Hajimena, Lamsel.
Perbaikan baru dilakukan di beberapa km jalan, dari depan diler Mercy hingga areal perkebunan sawit.
Setelah itu, kondisi bahu jalan masih rusak. Bekas galian hanya ditutupi batu-batu koral.
Batu-batuan yang disebar di sepanjang areal perbaikan bahu jalan tersebut kerap menjadi penyebab genangan air saat hujan.
Hal tersebut terlihat dari air yang menggenang setelah hujan sehari sebelumnya.
Satu kilometer berikutnya, bahu jalan sudah dilapisi cor beton.
Namun, dari Polsek Natar hingga simpang pintu Jalan Tol Trans Sumatera ruas Natar, perbaikan jalan juga belum selesai.
Titik bahu jalan lain yang juga belum diperbaiki, yakni di ruas Jalan Raya Branti-Yonif 147, serta bagian bawah flyover Natar.
Warga Mengeluh
Banyak warga dan pengendara mengeluh akibat kondisi jalan yang masih terbengkalai akibat bekas galian proyek SPAM.
Di Jalan ZA Pagaralam, pengendara terpaksa hanya bisa melintasi setengah badan jalan.
"Jalan yang rusak di sini hampir setengah lajur. Kalau jam-jam sibuk, pasti macet," kata Sandi (29), pengendara yang melintasi Jalan ZA Pagar Alam, Selasa (28/4/2020) lalu.
Jika malam, pengendara harus ekstra hati-hati melintas.
"Kalau tidak, bisa kecelakaan. Apalagi kalau malam, kondisinya kan gelap," ujar Sidik (25), pengendara lainnya.
Penjaga toko di Pasar Natar, Endang, mengungkapkan batu-batuan yang digunakan untuk melapisi tanah bekas galian menjadi penyebab genangan air.
Ia pun mengeluh karena genangan tersebut membuat bagian depan rukonya kumuh dan becek saat hujan.
"Kalau bisa segera dicor beton juga atau sekalian diaspal biar rapi lihatnya," kata Endang, Rabu (29/4/2020).
Sebelum Lebaran
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Way Rilau menyatakan akan secepatnya menuntaskan perbaikan jalan yang rusak akibat bekas galian proyek SPAM.
"Akan segera diperbaiki oleh pemegang proyek," ujar Kepala Bagian Distribusi PDAM Way Rilau Adnan Heri, Jumat (1/5/2020).
Adnan menjelaskan pemegang proyek telah sepakat melakukan perbaikan jalan dengan target rampung sebelum Lebaran.
"Saya sudah konfirmasi bahwa sudah disepakati penanganan perbaikan jalan tersebut. Ditargetkan beberapa hari sebelum Lebaran sudah selesai," katanya.
PT Bangun Cipta selaku kontraktor menyatakan pengerjaan proyek SPAM sampai saat ini telah mencapai 98 persen.
Project Manager PT Bangun Cipta, Rifki N Nuh, saat dihubungi, Jumat, menjanjikan perbaikan jalan akan tuntas sebelum Lebaran.
"Dipastikan sebelum Lebaran pengaspalan jalan yang mengelupas di sepanjang jalan protokol yang mengarah ke Natar, Lampung Selatan, akan diselesaikan," ujarnya.
Rifki beralasan pihaknya saat ini terkendala dengan wabah corona.
"Kami saat ini memang terkendala dengan wabah covid-19, di mana pekerja kami belum bisa sampai di Lampung," katanya. (Tribunlampung.co.id/V Soma Ferrer/Bayu Saputra)