Tribun Bandar Lampung

Jalan di Lampung Masih Rusak akibat Galian Pipa SPAM

Kondisi jalan yang rusak akibat galian proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Lampung hingga kini belum berubah.

Tribunlampung.co.id/Deni Saputra
Bekas galian pipa SPAM di Jalan ZA Pagaralam, Bandar Lampung, Selasa (28/4/2020). 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Kondisi jalan yang rusak akibat galian proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Lampung hingga kini belum berubah.

Sempat dijanjikan jalan yang rusak akan tuntas diaspal hingga halus pada Februari, tetapi sampai awal Mei tak juga terealisasi.

Jalan masih berlubang, berkerikil, dan bergelombang.

Wartawan Tribunlampung.co.id menelusuri kondisi jalan tersebut beberapa hari terakhir.

Bahu Jalan Rusak Akibat Proyek SPAM, PDAM: Akan Segera Diperbaiki Pemegang Proyek 

Lagi, Galian SPAM di Bandar Lampung Bikin Macet Panjang

Update Corona di Lampung 2 Mei 2020, ODP 3.211 Orang

Pembobol Konter Ponsel Ditembak, Polisi Lacak Ponsel Milik Korban

Mulai dari Jalan ZA Pagaralam, Rajabasa, Bandar Lampung, hingga flyover Natar, Lampung Selatan, sejauh sekitar 22 kilometer.

Bekas galian pipa SPAM di Jalan ZA Pagaralam, Bandar Lampung, Selasa (28/4/2020).
Bekas galian pipa SPAM di Jalan ZA Pagaralam, Bandar Lampung, Selasa (28/4/2020). (Tribunlampung.co.id/Deni Saputra)

Hasilnya, kondisi jalan terbengkalai lebih di banyak titik. Perbaikan baru selesai dilakukan di beberapa titik.

Masih terbengkalainya jalan yang rusak dimulai dari Jalan ZA Pagaralam, tepatnya di depan Mal Lampung.

Titik ini terbilang parah karena kerusakan memakan setengah badan jalan.

Bekas galian pipa SPAM di Jalan ZA Pagaralam, Bandar Lampung, Selasa (28/4/2020).
Bekas galian pipa SPAM di Jalan ZA Pagaralam, Bandar Lampung, Selasa (28/4/2020). (Tribunlampung.co.id/Deni Saputra)

Pengendara terpaksa hanya menggunakan setengah badan jalan hingga sering menyebabkan kemacetan, terutama pada jam-jam pergi dan pulang kerja.

Berlanjut ke depan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Satu Nusa, masih di Jalan ZA Pagaralam.

Di sini, pengerjaan perbaikan jalan baru sebatas pengurukan tanah. Terdapat satu unit ekskavator yang tak beroperasi.

Kondisi serupa terlihat di Bundaran Rajabasa hingga kawasan Hajimena, Lamsel.

Perbaikan baru dilakukan di beberapa km jalan, dari depan diler Mercy hingga areal perkebunan sawit.

Setelah itu, kondisi bahu jalan masih rusak. Bekas galian hanya ditutupi batu-batu koral.

Batu-batuan yang disebar di sepanjang areal perbaikan bahu jalan tersebut kerap menjadi penyebab genangan air saat hujan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved