TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KALIANDA – Kepala Lembaga Pemasyarakatan kelas II Kalianda, Tetra Destorie mengajak para warga binaan yang mendapatkan program asimilasi bisa mencontoh Andi Irawan (31), warga Way Lima, Pesawaran.
Andi Irawan merupakan warga binaan LP kelas II Kalianda yang mendapatkan program asimilasi.
Sekeluarnya dari LP kelas II Kalianda, dirinya melakukan kegiatan usaha budidaya ikan lele di rumahnya.
• Baru Sebulan Bebas, Residivis Eks Asimilasi Masuk Sel karena Kasus Curanmor 2 Tahun Silam
Keterampilan budidaya lele ini didapatkan oleh pria yang biasanya dipanggil dengan sebutan Gembul ini, didapatkannya saat menjalani masa hukuman di LP kelas II Kalianda.
Dirinya mendapatkan program asimilasi sejak 1 April lalu.
“Alhamdulillah, ada warga binaan yang mendapatkan program asimilasi, kini melakukan budidaya ikan lele."
"Dia menerapkan ilmu pengetahuan budidaya lele yang didapatkan di LP,” kata Kepala LP Kelas II Kalianda, Tetra Destorie, Senin (18/5/2020).
Menurut dirinya, apa yang dilakukan oleh Andi Irawan, dapat menjadi contoh bagi warga binaan lainnya yang mendapatkan program asimilasi.
Mereka bisa mengaplikasikan keterampilan yang didapatkan saat menjalani hukuman di LP, untuk membuka usaha mandiri yang kreatif.
“Apa yang dilakukan oleh Andi Irawan ini bisa menjadi contoh."
"Keterampilan yang didapatkan saat di LP bisa diaplikasikan, sehingga menjadi ladang usaha mandiri yang bisa menghasilkan,” ujar Tetra Destorie.
Menurut dirinya, tim dari LP sempat mendatangi kediaman Andi Irawan melakukan kunjungan silaturahmi kepada warga binaan yang mendapatkan program asimilasi.
Tim LP mendapati, Andi Irawan sedang melakukan kegiatan budidaya ikan lele.
Dirinya membuat kolam pemeliharaan dari terpal di belakang rumahnya.
Ia membudidayakan sekira 6.000 ekor bibit ikan lele.
Jika tidak ada gangguan, Andi Irawan akan bisa panen pada bulan ketiga pada Juni 2020.
“Dirinya berharap budidaya yang dilakukannya bisa berhasil."
"Dirinya berkeinginan untuk bisa menjadi pembudidaya ikan lele yang sukses. Jadi juragan ikan lele,” kata Tetra Destorie.(Tribunlampung.co.id/Dedi Sutomo)