Kualitas Alat Tes Impor Dipertanyakan Gara-gara Kambing dan Pepaya Positif Corona

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Keakuratan alat tes Covid-19 yang digunakan di Tanzania dipertanyakan presiden karena kambing dan pepaya dinyatakan positif penyakit ini.

Presiden John Magfuli mengatakan alat tes itu mengalami kesalahan teknis.

Dikutip dari Sky News, dia mengatakan alat-alat ini merupakan impor dari luar negeri.

Kendati demikian dia tidak menjelaskan darimana peralatan tersebut didapatkan.

Sebelumnya, hanya dalam sebulan, Tanzania berubah dari hanya memiliki 20 kasus virus corona yang tercatat menjadi 480 kasus pada Senin (4/5/2020) lalu.

Sementara Kamis (14/5/2020) ini jumlah kasus infeksinya mencapai 509 dan 21 korban jiwa.

Kenaikan ini sangat mengkhawatirkan karena kini Tanzania jadi negara dengan jumlah kasus terbanyak di Afrika Timur.

Pengusaha Thomas Riska yang tergabung dalam Tim Relawan Thomas Riska memperlihatkan hasil Rapid Test Corona terhadap dirinya, di mana hasilnya negatif, Selasa 31 Maret 2020. (ISTIMEWA)

Presiden meyakini melonjaknya kasus tersebut karena alat tes yang tidak akurat.

Sebab ada beberapa sampel non-manusia yang dinyatakan positif corona.

Beberapa waktu lalu presiden meminta pihak berwenang untuk menguji coba alat-alat tes corona.

Menurutnya orang-orang yang bertanggungjawab menguji alat ini menggunakan sejumlah sampel non-manusia, meliputi kambing, pepaya, dan domba.

Namun mereka memalsukan identitasnya dengan menulis usia dan nama manusia.

Sampel lalu diserahkan ke laboratorium Tanzania untuk diuji Covid-19.

Pada pekerja di laboratorium tersebut tidak tahu sampel apa yang mereka uji itu.

Presiden Magfuli mengatakan, adanya hasil dari sampel non manusia menandakan alat tes memberikan hasil positif meski tidak mengandung virus.

Halaman
12

Berita Terkini