Komitmen Pemprov
Kepala Seksi Ekspor dan Impor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Lampung, Teguh Winarno, mengungkapkan, tren penurunan nilai impor itu tidak terlepas dari komitmen pemerintah provinsi dalam mengendalikan impor.
Ia mengatakan, Pemprov Lampung melalui Gubernur Lampung Arinal Djunaidi telah memberi banyak imbauan dan pendekatan kepada berbagai stakeholder agar impor bisa ditekan.
"Bahkan saat ini Pemerintah Provinsi melalui Pak Gubernur sedang berusaha melakukan pendekatan untuk menekan angka impor terhadap hasil komoditas unggul kita seperti kopi, lada, dan lain-lain. Sebab hal itu akan berdampak pada harga di level petani,” jelas Teguh.
Teguh juga mengatakan, aktivitas impor memang terkadang tidak bisa dihindari saat kondisi stok sedang kritis.
Sehingga impor dilakukan dengan tujuan untuk menekan harga di pasaran dan mengisi kekosongan stok.
Namun begitu, pemerintah selalu akan melihat situasi dan kondisi serta dampak atas impor yang dilakukan.
Menurutnya, meski impor pada April 2020 secara umum mengalami penurunan, namun ada beberapa barang yang mengalami kenaikan.
Barang-barang tersebut merupakan pendukung untuk produksi seperti pupuk.
Barang-barang tersebut masih diimpor karena memang Lampung sedang gencar melakukan peningkatan produktivitas pertanian.
Sehingga membutuhkan barang penunjang seperti pupuk, kimia anorganik, dan lainnya.
Teguh berharap, di kuartal II ini aktivitas ekspor dan impor semakin baik.
Saat ini Pemprov Lampung sedang memaksimalkan produktivitas dan kualitas produk lokal.
Sehingga bisa lebih mensejahterakan masyarakat.
Bergerak Bersama