"Untuk pasien usia paling tua 60 tahun berjenis kelamin perempuan," kata dr Djohan.
Dokter Djohan meminta, agar seluruh pasien covid ini mengikuti protokol isolasi yang dijalankan rumah sakit. Sehingga mempercepat proses penyembuhan.
"Swab para pasien ini akan diambil lagi. Kalau memang hasilnya negatif dalam dua kali berturut-turut, tentu akan dipulangkan," kata dia.
RSBNH sendiri sebelumnya sempat kosong pasien Covid-19 selama lima hari sejak pasien terakhir asal Lampung Tengah nomor 109 dinyatakan sembuh dan pulang pada 15 Juni 2020.
Rumah sakit merawat pasien covid sejak akhir Maret. Sebelum 16 pasien baru, rumah sakit telah merawat 48 pasien covid dan seluruhnya sudah sembuh.
Hasil Tracing
Terkait 16 pasien covid yang seluruhnya dari Panjang, Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Bandar Lampung Ahmad Nurizki Erwandi enggan menyatakan bahwa ini kasus dari cluster baru.
"Belum bisa (disebut cluster). Jangan dikira (cluster), nanti kasihan warga utara (lainnya)," ungkap Nurizki dikonfirmasi terpisah, Selasa (23/6/2020) siang.
Menurut Nurizki, ke-16 pasien yang masih satu keluarga itu, diketahui dari hasil tracing dari cluster lapo tuak.
"Bisa ketemu banyak begitu, hasil dari tracing semua. Dari si A, A ketemu istri, istri ke anak, anak ke anak. Ponakan-ponakan, jadi 11 orang ini masih kerabat semua dalam satu Manalu," imbuh dia.
Namun ternyata bukan hanya 16 orang pasien ini saja yang terpapar covid. Ada sejumlah warga Panjang lain yang juga terpapar Covid, namun mereka menjalani isolasi mandiri di kediaman masing-masing.
Pasien ini berada di Kelurahan Way Lunik dan Kelurahan Pidada.
"Tapi nggak banyak (jumlahnya). Yang di Way Lunik sudah sembuh, yang di Pidada lagi proses, saya belum dapat konfirmasi hari ini," tutur Nurizki.
Nurizki memastikan, seluruh pasien yang menjalani isolasi mandiri ini mendapat pengawasan dari pihak puskesmas Panjang, lurah, kepala lingkungan hingga RT.
"Jadi mereka diawasi agar tidak kemana-mana," katanya.