Tribun Bandar Lampung

Kisah Mahasiswa UIN Lampung Dirikan Rumah Ilmu, Siswa Bisa Request Pemateri

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Imam Setia, mahasiswa UIN Raden Intan Lampung yang merupakan pendiri Rumah Ilmu Common Sense.

Imam membagikan e-book sehingga siswa bisa belajar di rumah masing-masing.

Selanjutnya, mereka presentasi virtual dengan video.

Imam membuat sendiri materi pembelajaran.

Ia membuat materi belajar untuk satu tahun.

"Misal, bulan pertama fokus kepada materi agama, bulan berikutnya apa. Mereka juga bisa bawa materi sekolah untuk didiskusikan di Rumah Ilmu," jelasnya.

Menariknya, para siswa bisa mengajukan atau request pemateri.

Misal, mereka ingin belajar soal psikologi, maka dirinya akan mendatangkan mahasiswa psikologi.

Kegiatan belajar rutin setiap minggu setelah salat asar.

Diawali dengan mengaji, kemudian masuk materi.

Proses belajar selesai pukul 21.00 WIB.

Ia pun mengajak anak-anak lain yang ingin bergabung, agar datang langsung ke Rumah Ilmu di Jalan Tangkuban Perahu No 28 Telukbetung Utara, Bandar Lampung.

Zulfikar, siswa kelas 12 SMAN 11 Bandar Lampung, salah satu anggota Rumah Ilmu, mengaku tertarik dengan kegiatan Rumah Ilmu yang digagas oleh Imam.

Alasannya, ia termasuk tipe orang yang sangat suka belajar dan mencari ilmu.

Apalagi lanjutnya terkait hal-hal terkait pengetahuan dan intelektual.

"Lagipula gratis sih, jadi tidak memberatkan. Soalnya susah cari tempat belajar yang gratis tetapi bermanfaat," kata siswa kelas XII yang juga ketua OSIS SMAN 11 Bandar Lampung ini.

Banyak hal yang ia dapatkan dari Rumah Ilmu ini.

Ia mengaku menjadi lebih paham bagaimana cara belajar yang benar.

"Dan yang lebih bermanfaat bagi saya karena belajar di Rumah Ilmu saya bisa buat novel tiga sekaligus. Alhamdulillah banget karya saya bisa diterbitkan, dan saya berterima kasih kepada Kak Imam dan Rumah Ilmu," kata dia. (Tribunlampung.co.id/hardiansyah kusuma)

Berita Terkini