Tribun Bandar Lampung

Mahasiswa Itera Ciptakan Kunci Pintu Otamatis Berbasis Android, Awalnya Iseng untuk Kunci Kamar Kos

Penulis: Debby Rizky Susilo
Editor: Reny Fitriani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Diana Anggreani melakukan percobaan membuka pintu menggunakan QR Code dari aplikasi Pocket ITERA. Mahasiswa Itera Ciptakan Kunci Pintu Otamatis Berbasis Android, Awalnya Iseng untuk Kunci Kamar Kos

Fitur keamanan lainnya adalah sensor deteksi buka paksa.

Apabila pintu dibuka secara paksa, Audockpora, akan membunyikan alarm peringatan dan mengirimkan notifikasi email ke server yang akan dihubungkan dengan pihak keamanan kampus Itera.

"Bagian saya yang membuat pendeteksi RFID apabila terdapat masalah dalam pembacaan QR Code, jadi kami buat semacam kunci berbentuk kartu untuk membuka pintu, cukup ditempelkan. Dan juga pada bagian sensor deteksi buka paksa yang akan mengirimkan peringatan ke server. Dari sensor ini juga akan membuat alat berbunyi apabila pintu terlalu lama terbuka, sebagai antisipasi apabila orang masuk sekaligus berbarengan," tambah Diana.

Dalam pembuatan Audockpora, Rahman dan Diana, membutuhkan waktu salama 9 bulan termasuk masa ujicoba. Penyelesaian tersebut tergolong lama dikarenakan alat yang dibutuhkan tidak banyak dijual.

Sehingga mereka harus merakit sendiri.

"Kami mulai pembuatan dari Oktober tahun lalu. Beberapa bahan dan perangkat sulit didapatkan di sini sehingga buat sendiri dan beberapa ada yang kami beli secara online dari luar negeri. Dan juga terkendala karena Covid-19 yang menghambat," kata Rahman.

Prototipe Audockpora saat ini sudah diujicoba di ruang UPT TIK Itera.

Selanjutnya Rahman dan Diana menunggu sidang akhir dari tugas akhir mereka tersebut.

"Harapan kami, alat ini nanti akan diproduksi Itera untuk diperbanyak dan diterapkan di seluruh ruang kelas yang ada. Sehingga pemakaian ruangan sesuai jadwal, teratur dan aman. Kami juga akan mengembangan alat agar bisa menjadi lebih smart dengan menyesuaikan jadwal penggunanya. Kemudian dalam segi design akan disempurnakan agar lebih menarik," tambah Diana.

Kepala UPT TIK Itera, Heriansyah, mengatakan, penciptaan alat keamanan ini merupakan solusi dalam efektivitas penggunaan ruang kelas.

"Selain keamanan, Audockpora dapat menjadi pengatur ketertiban penggunaan ruangan. Dari situ juga dapat dimanfaatkan untuk melihat okupansi ril pengguna ruangan yaitu dapat melihat mahasiswa ataupun dosen yang masuk atau tidak," papar Heriansyah.

Itera berencana untuk produksi Audockpora lebih banyak untuk semua ruangan di kampusnya.

Hal itu akan dilakukan setelah penyempurnaan prototipe dan pengujian pada pengguna lainnya.

Ia juga menambahkan produk keamanan pintu menggunakan QR Code yang terintegrasi dengan aplikasi kantor/instansi masih jarang.(Tribunlampung.co.id/debby rizky)

Berita Terkini