"Meningkatnya jumlah kasus COVID 19 saat ini masih akan membayangi pergerakan rupiah pada pekan ini," Jelas Hendi kepada Tribunlampung.co.id, Senin (13/7/2020).
Sebelumnya, rupiah sempat menunjukan pergerakan positif pada awal pekan Juli 2020.
"Pada perdagangan Jumat pekan lalu, rupiah ditutup mengalami pelemahan sekitar 0.27% atau 40 poin ke level harga Rp 14.435 per dollar AS," Terang Hendi.
"Dengan demikian sepanjang pekan lalu, pergerakan rupiah mengalami apresiasi sebesar 0.61%," Sambungnya.
Hendi mengatakan pelaku pasar masih menantikan hasil rapat dewan Gubernur terkait kebijakan suku bunga yang akan di ambil.
"Saat ini pasar juga masih menanti hasil rapat dewan gubernur BI apakah akan menurunkan atau tetap mempertahankan suku bunga saat ini," Jelas Hendi.
"Rapat ini sendiri baru akan dilaksanakan pada tanggal 15-16 Juli 2020," Sambungnya.
Rupiah sendiri diprediksi bergerak mix dengan kecenderungan mengalami pelemahan.
“Hari ini rupiah diprediksi bergerak mix dengan kecenderungan melemah dan berada dalam rentang harga Rp 14.400 s.d 14.500 per dollar AS," Jelas Hendi.
Sementara Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih akan bergerak support.
TONTON JUGA:
"IHSG diprediksi masih akan bergerak pada level support 5000 dan level resistance di 5100," Pungkas Hendi.(Tribunlampung.co.id/Ahmad Robi).