TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Polisi masih menyelidiki kasus kematian Editor Metro TV Yodi Prabowo.
Yodi Prabowo ditemukan tewas di Tol Jorr, Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada Jumat (10/7/2020).
Ada beberapa barang bukti yang ditemukan di sekitar tempat kejadian perkara (TKP).
Barang bukti itu berupa dompet berisi KTP, NPWP, kartu ATM, motor Honda Beat warna putih bernomor B 6750 WHC, tiga STNK, uang sebesar Rp40.000, helm, jaket, dan tas milik korban.
Polisi telah memeriksa 29 saksi meliputi pacar korban, rekan korban, keluarga, rekan kerja, dan saksi-saksi di sekitar lokasi Tempat Kejadian Perkara (TKP) terkait kasus tewasnya Yodi Prabowo.
Setelah menelusuri lokasi TKP dan pemeriksaan saksi, terdapat beberapa fakta baru yang ditemukan polisi.
• Polisi Lacak Pelaku Pembunuhan Editor Metro TV dari Barang-barang Bawaan Yodi Prabowo
• Bocah 5 Tahun Ditemukan Tewas Dalam Toren, Diduga Korban Pembunuhan
Terdapat dugaan pelaku pembunuhan lebih dari satu orang hingga korban dididuga dibunuh di tempat lain.
Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan, AKBP M Irwan Susanto mengatakan penyidik telah memeriksa 29 orang saksi.
Dari keterangan saksi yang diambil, polisi masih mengalami kesulitan untuk mengungkap siapa pelaku pembunuhan Yodi Prabowo.
Pasalnya, sidik jari dan barang bukti saat ini masih diperiksa Forensik Mabes Polri.
Meski demikian, polisi mulai menemukan titik terang.
Ada dugaan korban tidak dibunuh di lokasi kejadian dan pelaku lebih dari satu orang.
Polisi juga masih memeriksa semua CCTV yang berada di sekitar lokasi kejadian.
"Kami pun menduga begitu (dibunuh di tempat lain), namun kami masih mencari. Kami belum bisa memastikan apakah dibunuh disitu atau di tempat lain," ujar AKBP M Irwan Susanto.
Penemuan rambut
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP M Irwan Susanto mengatakan, pihaknya telah menemukan barang bukti baru di lokasi penemuan jasad Yodi Prabowo.
Barang bukti baru itu berupa rambut.
Irwan menjelaskan, barang bukti rambut itu ditemukan di sekitar lokasi penemuan jenazah Yodi Prabowo.
"Tapi apakah itu rambut korban atau pelaku, kita belum tahu," kata Irwan di Polres Metro Jakarta Selatan, Jumat (17/7/2020).
Saat ini, barang bukti tersebut sudah diserahkan ke laboratorium forensik untuk diperiksa.
"Kita tidak boleh menduga-duga, semua temuan kita serahkan ke laboratorium," jelas Irwan.
Barang bukti diperiksa
Proses pemeriksaan barang bukti dilakukan untuk mengungkap motif tewasnya Yodi dan dugaan pelaku pembunuhan.
“Yang kita tunggu adalah barang-barang korban. Apakah ada jejak-jejak dari pelaku yang melekat terhadap barang-barang sekarang yang sedang dilakukan uji secara forensik di laboratorium,” ujar Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan, AKBP Mochammad Irwan Susanto saat ditemui di kantornya, Jumat (17/7/2020) sore.
Menurutnya, pihak polisi masih menunggu hasil pemeriksaan barang bukti di laboratorium forensik.
Hasil pemeriksaan barang bukti nantinya akan menghasilkan kesimpulan kasus tewasnya Yodi Prabowo.
Polisi juga memeriksa rekaman video CCTV di sekitar lokasi penemuan mayat Yodi dan jalur perlintasan Yodi.
Polisi menemukan kesulitan saat memeriksa CCTV lantaran hasil video yang buram dan telah terhapus.
"Setiap jalan, kami ambil (rekaman CCTV) dan kami proses. Semoga ada jejak (pelaku) di sana,” ujarnya.
Polisi juga masih memeriksa handphone milik Yodi.
Proses analisa handphone Yodi dilakukan oleh Polres Jakarta Selatan dan Polda Metro Jaya.
“Kami sudah menganalisa, kemudian Polda sedang menganalisa. Mudah-mudahan ada titik terang, ada petunjuk di situ. Ada jejak, mungkin ada komunikasi terakhir dengan siapa. Mudah-mudahan ada hasilnya. Itu yang kita tunggu-tunggu hasilnya (pemeriksaan handphone,” tambah Irwan.
Terkait sidik jari pelaku, polisi juga masih memeriksa pisau, jaket, tas, dan barang bukti lainnya. Pisau tersebut diduga terdapat darah.
“Sampai hari ini kami belum dapat informasi bahwa dalam pisaunya yang ditemukan di TKP, yang diduga ada darah belum ada hasil. Secara lisan maupun administrasi bersurat dari laboratorium forensik belum ada. Kami tunggu mudah-mudahan ada jejak (pelaku),” kata Irwan.
CCTV Dekat TKP Terhapus
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP M Irwan Susanto mengaku menemukan sejumlah kendala dalam upaya mengungkap misteri kematian editor Metro TV Yodi Prabowo.
Ia menjelaskan, salah satu yang menjadi kendala adalah kualitas CCTV di sekitar lokasi penemuan jenazah Yodi.
"Gambaran CCTV itu tidak jelas. Karena itu kami minta bantu laboratorium dengan alat khusus untuk mempermudah kita melihat. Seperti apa mungkin jenis mobilnya, pelat nomornya," kata Irwan di Polres Metro Jakarta Selatan, Jumat (17/7/2020).
Selain itu, lanjut Irwan, salah satu CCTV yang berada di dekat sekitar lokasi penemuan jenazah Yodi Prabowo sudah terhapus.
"Kalau kami di TKP, informasi terakhir (CCTV) itu sudah terhapus karena sudah tertimpa. Yang sangat dekat dengan TKP itu sudah terhapus, tapi kita berupaya mencari agar terang perkara ini," ujar dia.
Selama penyelidikan, Irwan mengakui polisi kesulitan melacak jejak terduga pelaku di tempat kejadian perkara (TKP), sekalipun telah mengerahkan dua anjing pelacak.
"Kesulitan kami, alat-alat bukti yang kiranya mendukung bahwa ada jejak pelaku di TKP itu belum selesai, masih diteliti secara forensik," ujar dia.
Selain pisau, ia menjelaskan laboratorium forensik juga memeriksa sidik jari di sepeda motor Yodi Prabowo.
(tribunjakarta)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul "Pembunuh Editor Metro TV Masih Misterius: Diduga Lebih dari Satu Orang, Barang Bukti Baru Ditemukan"