TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Peristiwa pembobolan kantor pos kembali terjadi di Bandar Lampung.
Kali ini terjadi di Kantor Pos Cabang Ratu Dibalau, Kecamatan Tanjung Senang, Bandar Lampung, Kamis (23/7/2020).
Dua pekan lalu, komplotan maling menyatroni Kantor Pos Cabang Untung Suropati, Kecamatan Labuhan Ratu, Bandar Lampung.
Dari informasi yang dihimpun Tribunlampung.co.id, pembobolan Kantor Pos Cabang Ratu Dibalau diperkirakan terjadi pada Rabu (22/7/2020) malam.
Diduga, pelaku berhasil menggasak uang dan sejumlah benda pos.
TONTON JUGA:
Kejadian ini pertama kali diketahui oleh Agung Puji (34), kepala Kantor Pos Cabang Ratu Dibalau.
Agung tiba di kantor sekira pukul 07.45 WIB.
"Saya datang ke kantor lihat pintu sudah dalam keadaan kebuka. Kira-kira kebuka muat untuk orang masuk," ungkap Agung.
• Brankas Kantor Pos di Bandar Lampung Digondol Maling
• Polisi Buru Pelaku Pembobolan Kantor Pos Untung Suropati
• Sempat Duduk di Pinggir Jalan, Perempuan Tambun Ditemukan Tak Bernyawa di Pringsewu
• BREAKING NEWS Truk Terguling di Simpang Urip Sumorharjo-Endro Suratmin, Ruas Bypass Macet
Melihat gelagat tak beres, Agung menduga kantornya dibobol maling.
"Feeling saya pasti ini ada maling masuk," imbuhnya.
Gasak Brankas
Kantor Pos Cabang Untung Suropati di Jalan RA Basyid, Kelurahan Labuhan Dalam, Kecamatan Tanjung Senang, Bandar Lampung, dibobol kawanan maling.
Peristiwa diperkirakan terjadi pada Sabtu (11/7/2020) dini hari.
Kawanan maling menggondol barang inventaris kantor, benda-benda pos, hingga brankas berisi uang operasional kantor.
Peristiwa pembobolan kantor pos berlantai 2 ini pertama kali diketahui oleh Hasma, pegawai kantor pos tersebut.
Diantar suami dari rumah, ia tiba di kantor Sabtu pagi sekitar pukul 07.55 WIB.
Setibanya, Hasma heran melihat pagar rantai besi yang menjadi pembatas di halaman parkir sudah rusak.
Namun, ia lebih kaget lagi ketika hendak masuk ke kantor.
Hasma melihat gembok rolling door sudah rusak dan terbuka.
Melihat keadaan tersebut, Hasma mendokumentasikan melalui ponsel.
Selanjutnya ia melapor ke bagian pelayanan Kantor Pos Pahoman serta kepolisian.
Kapolsek Kedaton Komisaris Pol M Daud menyatakan masih menyelidiki kasus pembobolan kantor pos ini.
"Dari hasil olah TKP (tempat kejadian perkara), pagar rantai terbuka seukuran mobil minibus," katanya di sela-sela olah TKP.
Merujuk keterangan pegawai kantor pos, Daud mengungkapkan lampu depan kantor sudah mati pada pagi hari. Diduga pelaku lah yang mematikan lampu tersebut.
"Menurut saksi, Jumat (10/7) kemarin sebelum kantor tutup, dia yang menghidupkan lampu (depan). Tapi sewaktu sampai kantor, dia lihat lampu itu sudah mati," jelas kapolsek.
Polisi belum mengetahui pasti berapa jumlah pelaku yang beraksi.
Berdasarkan olah TKP oleh anggota Polsek Kedaton dan Inafis Polresta Bandar Lampung serta pemeriksaan saksi, kawanan maling menggasak benda-benda pos.
"Benda-benda pos seperti materai, perangko, kartu pos, dan amplop kecil," beber Daud.
Selain itu, kawanan maling juga membawa barang inventaris kantor, di antaranya genset.
Mereka juga mengangkut brankas berisi uang operasional kantor dan surat-surat tanda serah terima.
Kerugian diperkirakan mencapai Rp 30 juta.
Aparat kepolisian telah membawa kamera CCTV milik kantor pos dan rumah di sekitar kantor pos tersebut.
"Barang bukti dari pelaku tidak ada di TKP. Kami masih melakukan penyelidikan dan mengumpulkan petunjuk lainnya untuk mengungkap kasus ini," ujar Daud.
Bukan Uang BST
Sempat mencuat kabar brankas yang digondol kawanan maling itu berisi uang tunai untuk pembayaran Bantuan Sosial Tunai (BST) Kementerian Sosial Tahap III.
Namun, Kepala Kantor Pos Bandar Lampung Yessi Agustianti membantahnya.
"Bukan. Brankas itu isinya sejumlah uang tunai untuk operasional kantor," ujarnya saat dikonfirmasi.
Yessi memastikan Kantor Pos Cabang Untung Suropati sudah selesai melakukan pembayaran BST Tahap III.
"Pembayaran BST sudah. Kalau tidak salah terakhir pembayarannya 9 Juli kemarin," katanya.
Yessi membenarkan total kerugian dari aksi pencurian tersebut mencapai Rp 30 juta lebih.
"Tadi sudah didata oleh polisi. Keseluruhan kerugiannya lebih dari Rp 30 juta," ujar Yessi.
Kejanggalan
Ada kejanggalan yang terjadi sebelum peristiwa pembobolan Kantor Pos Untung Suropati.
Sehari sebelum kejadian, tepatnya Jumat petang, uang yang ada di dalam brankas tidak dititipkan ke Kantor Pos Bandar Lampung yang berlokasi di Pahoman.
Biasanya, setelah jam operasional kantor berakhir, uang yang ada di dalam brankas diserahkan ke pihak Kantor Pos Bandar Lampung.
Namun, sehari sebelum kejadian, uang itu tidak diserahkan.
"Biasanya (petugas) kami yang jemput uang itu," ujar Kepala Kantor Pos Bandar Lampung Yessi Agustianti.
Pada Jumah petang, Yessi mengungkapkan petugas Kantor Pos Bandar Lampung datang ke Kantor Pos Untung Suropati untuk mengambil paket serta uang yang ada di dalam brankas.
Namun, menurut dia, petugas tidak bisa mengambil uang itu karena alasan ada keperluan mendesak untuk Sabtu pagi.
"Saat petugas kami datang, yang diserahkan hanya paket kiriman konsumen. Jadi, yang dibawa hanya paket," kata Yessi.
Terkait dugaan keterlibatan orang dalam atas pencurian tersebut, Yessi tidak bisa berspekulasi.
"Kami serahkan semuanya kepada polisi. Biar pihak kepolisian yang melakukan penyelidikan," ujarnya.
Brankas Minimarket
Peristiwa pembobolan serta pencurian brankas bukan kali ini saja terjadi. Pada 30 Juni lalu, minimarket di Kotabumi, Lampung Utara, dibobol kawanan maling.
Tak hanya barang-barang dagangan, para pelaku juga menggondol brankas. Uang Rp 10 juta pun raib.
Minimarket yang berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman ini tercatat sudah dua kali dibobol.
Pada peristiwa kedua, para pelaku masuk dengan cara merusak gembok rolling door.
Kawanan lalu mematikan skring listrik di dalam minimarket, sehingga kamera CCTV tidak berfungsi.
Kawanan maling lalu menggasak brankas yang tersimpan di lantai 2. Dari olah TKP kepolisian, di dekat brankas terdapat tumpahan oli.
Oli tersebut diduga digunakan para pelaku untuk membuka brankas. Polisi juga menemukan ceceran oli di bawah pintu yang gemboknya dirusak. (Tribunlampung.co.id/Joviter Muhammad)