"Silakan masyarakat cari tempat baru untuk masjid, kalau sudah didapat tempat yang aman, Insyaallah pemerintah siap bantu membangun," kata Syafi'i.
Menurutnya percuma juga jika masjid tersebut diperbaiki karena bisa terancam terus saat ada banjir. Dan akhirnya selalu rusak saat banjir.
Masih Tertutup Material Banjir
Jalan lintas barat (jalinbar) ruas Pekon Way Kerap, Kecamatan Semaka, Tanggamus, sampai Rabu (5/8/2020) siang, masih belum bisa dilewati akibat banjir dan longsor yang terjadi pada Selasa (4/8/2020) malam.
Hingga saat ini, proses menyingkirkan material banjir di enam titik di jalibar, masih dilaksanakan dengan dua alat berat jenis eksavator.
Selanjutnya, alat berat juga digunakan untuk menarik kendaraan yang terjebak di material longsor.
Kapolsek Semaka Inspektur Satu Heri Yulianto, saat ini jalan lintas masih diupayakan agar bisa dilalui kendaraan.
"Sementara ini jalan masih tertutup, ini juga masih dikerjakan untuk membuka akses jalan dengan bertahap," kata Heri, Rabu (5/8/2020).
Heri mengatakan, ada 6 titik longsor di jalinbar ruas Way Kerap sampai Pekon Sedayu.
Menurut Heri, longsoran terbanyak ada di Pekon Way Kerap yakni berjumlah lima titik.
Sedangkan satu titik berada di Pekon Sedayu.
Satlantas Tanggamus juga telah berkoordinasi dan informasikan pengalihan arus melalui jalur lintas Sumatera jika ingin ke Pesisir Barat atau Bengkulu.
Jika tetap ingin melewati jalinbar ruas Semaka, Tanggamus, maka kendaraan besar harus masuk kantong parkir yang ada di sekitar Pekon Way Kerap, sampai jalan benar-benar terbuka.
Jika kendaraan kecil, harus melintasi jalur alternatif dari arah Kota Agung ke Pasar Pangkul, Wonosobo lalu menuju jembatan Gotong Royong Pekon Banjar Negoro, terus ke Pekon Kanoman, Pekon Sukaraja, dan Pekon Sedayu, Semaka.
"Kendaraan besar jangan melintas di jalur alternatif guna mengurangi kepadatan sebab jalan tersebut kecil. Kendaraan besar agar masuk kantong parkir atau berbalik arah melalui Jalinteng," ujar Kasatlantas Rudi, S.