Akibat tangannya patah, sudah dua minggu ini Sapto tak dapat bekerja.
"Setelah kejadian itu, sampai hari ini kami belum pernah ketemu lagi. Saya mengharap ada tanggung jawab dari dia," katanya.
Sapto mengaku lebih baik berdamai daripada harus diproses secara hukum.
Namun, menurutnya L tidak menginginkan perdamaian.
"Sepertinya dia gak mau (damai). Ya sudah kami serahkan semua pada polisi," tukasnya. (Tribunlampung.co.id/Muhammad Joviter)