Duel Berujung Maut di Lampung Tengah

Duel 2 Keluarga Berujung Maut di Pubian Diduga Akibat Persaingan Usaha Warung

Penulis: syamsiralam
Editor: Reny Fitriani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Duel 2 Keluarga Berujung Maut di Pubian Diduga Akibat Persaingan Usaha Warung

Laporan Reporter Tribun Lampung Syamsir Alam

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PUBIAN - Duel dua keluarga di Kampung Negeri Kepayungan, Kecamatan Pubian, diduga kuat karena persaingan usaha warung antara korban dan pelaku.

Korban yang lebih dahulu membuka usaha warung kelontongan, merasa tersaingi dengan keluarga pelaku yang juga membuka warung di rumah mereka.

"Korban SSK pernah memarahi pelaku Agung karena keluarganya ikut membuka warung. Hal itu yang diduga membuat Agung marah dengan SSK," ujar Kapolsek Padang Ratu Kompol Muslikh.

Sehingga, kemarahan keduanya memuncak saat 17 Agustus lalu, saat korban melintas di depan rumahnya.

BREAKING NEWS 2 Keluarga Bertetangga di Pubian Terlibat Duel, Kakak Beradik Tewas di Tempat

HMI Hukum Unila Gelar Tahlilan untuk Almarhum Jaksa Fedrik Adhar

Pengedar Sabu Seberat 1,59 Gram Diamankan Polres Way Kanan

Prakiraan Cuaca Lampung, Kamis, 20 Agustus 2020, Pesawaran Potensi Hujan Lokal

Korban SSK sedang lari pagi terjadi cekcok antara SSK dan Agung.

Melihat Agung cekcok dengan SSK, ayah Agung dan kakaknya turut membantu Agung, sehingga terjadi pertarungan tiga melawan satu masing-masing dengan dilengkapi senjata tajam.

Pertarungan yang tidak berimbang berujung tewasnya SSK akibat luka sayatan dan tebasan senjata tajam oleh ketiga pelaku.

Kakak Beradik Tewas

Bapak dan dua orang anaknya di Kampung Negeri Kepayungan, Kecamatan Pubian, harus berurusan dengan pihak kepolisian lantaran terlibat dalam kasus pembunuhan terhadap dua orang kakak beradik.

Ketiganya yakni Saher (50) Agung (19) dan Jecky (24).

Sementara korban kakak beradik yang tak lain tetangga berseberangan rumah yakni SSK (32) dan AS (36).

Kronologis duel yang berujung tewasnya kakak beradik menurut Kapolsek Padang Ratu Kompol Muslikh mewakili Kapolres AKBP Popon Ardianto Sunggoro, Kamis (20/8/2020), bermula dari cekcok korban AS dan salah satu pelaku.

"Kejadiannya, Senin 17 Agustus sekitar pukul 05.00 WIB. Saat korban sedang lari pagi dan melintas di depan rumah pelaku yang tak lain tetangga berdepanan rumah, cekcok dengan pelaku Agung," terang Kompol Muslikh.

Melihat keributan Agung dengan korban SSK, bapak pelaku Agung, Suher dan dan kakak pelaku Jecky ikut membantu dengan menggunakan senjata tajam.

"Akhirnya terjadi pertarungan tiga melawan satu dengan masing-masing menggunakan senjata tajam, dan akhirnya korban SSK meninggal karena mengalami luka bacok," terangnya.

Tak berselang lama, kakak korban yakni AS mencoba membantu adiknya yang dikeroyok para pelaku.

Namun nahas, ia kemudian turut menyusul SSK akibat serangan senjata tajam oleh ketiga pelaku. (Tribunlampung.co.id/Syamsir Alam)

Berita Terkini