Tribun Bandar Lampung

Progres Pembangunan Flyover Sultan Agung Bandar Lampung Masuk 25 Persen

Penulis: Vincensius Soma Ferrer
Editor: Noval Andriansyah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Progres Pembangunan Flyover Sultan Agung Bandar Lampung Masuk 25 Persen. (Tribunlampung.co.id/V Soma Ferrer)

Laporan Reporter Tribunlampung.co.id V Soma Ferrer

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Progres pengerjaan jalan layang atau flyover perlintasan sebidang rel kereta api di Jalan Sultan Agung, Bandar Lampung, sudah mencapai 25 persen.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bandar Lampung Iwan Gunawan memperkirakan, pemasangan girder atau penyanggah lintasan baru akan dilakukan pada awal Desember 2020.

"Saat ini masih dalam tahap pengecoran retaining wall atau konstruksi dinding penahan tanah," ungkap Iwan Gunawan, Minggu (18/10/2020).

"Girder sendiri sudah siap, tinggal angkut ke lapangan, diperkirakan awal Desember 2020 akan dipasang," jelas Iwan Gunawan.

Ditanya terkait progres, Iwan mengaku pengerjaan flyover telah mencapai 25 persen.

Baca juga: Dinas PU Bandar Lampung Optimistis Flyover Sultan Agung Selesai Desember

Baca juga: ASN, Pengusaha, hingga Anggota Dewan Koleksi Sepeda sampai Rp 100 Juta saat Pandemi Covid-19

"Sekarang berada di angka 25 persen," ucap Iwan Gunawan.

Diketahui pula, pengerjaan tersebut ditargetkan selesai pada akhir tahun 2020.

"Kami (masih) optimis akhir tahun selesai, akan kami garap siang malam," tegas Iwan Gunawan.

"Setahu saya juga di lapangan pun tidak ada masalah," tandas Iwan Gunawan.

Sebelumnya diberitakan, pembangunan jalan layang atau flyover di perlintasan sebidang rel kereta api Jalan Sultan Agung, Bandar Lampung, sudah memasuki penimbunan dan pemadatan tanah.

Hal tersebut berdasarkan pantauan Tribunlampung.co.id pada Kamis (15/10/2020).

Dari aktivitas penimbunan tanah tersebut, masyarakat mulai menghawatirkan akan terjadinya hujan dengan intensitas tinggi.

"Kalau diamati, sekarang mungkin debu yang membuat resah, tapi takutnya nanti jika hujan, timbunan tanah menyebabkan tanah terseret air dan jalan sekitar menjadi kotor dan licin," kata salah seorang warga sekitar proyek, Joko, Kamis.

Selain cemas akan adanya cuaca buruk, Joko mengatakan, kemacetan juga masih sering terjadi.

Halaman
12

Berita Terkini