Laporan Reporter Tribunlampung.co.id Syamsir Alam
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, LAMPUNG TENGAH - Areal Terminal Betan Subing seolah menjadi momok bagi pengendara roda dua.
Banyak pengendara yang enggan melintas di areal terminal yang saat ini terbengkalai itu.
Iwan, salah seorang pengendara motor, mengaku beberapa kali mendengar terjadinya aksi kriminalitas di areal Terminal Betan Subing, pada malam dan siang hari.
"Ya kalau saya jarang sekali lewat terminal (Betan Subing). Karena sepi dan jalannya juga kurang bagus. Lebih baik saya di jalan utama saja," kata Iwan, Jumat (6/11/2020).
Budi, pengendara lainnya, menyebutkan, jika terpaksa harus melintas di Terminal Betan Subing, ia memilih untuk konvoi dengan pengendara lainnya.
"Kalau terpaksa dan buru-buru, lewat situ (terminal), tapi saya biasanya nunggu pengendara lainnya (konvoi) untuk sama-sama melintas," terangnya.
Baca juga: BREAKING NEWS Polisi Gagalkan Aksi Pembegalan di Terbanggi Besar Lampung Tengah
Baca juga: Diacungi Sajam di Terminal Betan Subing, Korban Pembegalan Pilih Kabur
Kapolres Lampung Tengah AKBP Popon Ardiyanto Sunggoro mengimbau kepada masyarakat agar cepat melaporkan setiap mengetahui atau menjadi korban kriminalitas di jalan.
Hal itu dikatakan Popon terkait kasus pembegalan di areal Terminal Betan Subing, Kecamatan Terbanggi Besar, Jumat (6/11/2020).
Menurut Popon, laporan yang diberikan dengan cepat bertujuan supaya cepat diambil tindakan oleh pihak kepolisian di sekitar lokasi.
"Cepat dilaporkan kepada pihak kepolisian di lokasi terdekat. Polisi akan dengan cepat melakukan penyelidikan jika mendapat laporan masyarakat," kata AKBP Popon Ardianto Sunggoro, Jumat (6/11/2020).
Popon mengimbau pengendara supaya dapat melintas di jalur utama dan ramai untuk mencegah terjadinya aksi kriminalitas di jalan-jalan yang sepi.
"Kami mengimbau gunakan jalur utama yang ramai daripada harus melewati jalur sepi. Hal itu agar kita terhindar dari adanya aksi kriminalitas di jalan," imbuhnya.
Polisi berhasil menemukan motor korban pembegalan yang ditinggal oleh para pelaku.
Aipda Nazaruddin, anggota Satlantas Polres Lampung Tengah, mengatakan, motor korban jenis Honda Sonic warna putih setrip hitam ditemukan di areal perkebunan singkong tak jauh dari lokasi pembegalan.
"Kami ke arah Terusan Nunyai dan tetap melakukan pencarian terhadap para pelaku dan motor korban. Akhirnya kami melihat motor yang ditinggalkan di areal kebun singkong," kata Aipda Nazaruddin, Jumat (6/11/2020).
Setelah dilakukan penyisiran oleh dua anggota kepolisian tersebut, tidak didapati jejak atau keberadaan para pelaku di areal perkebunan sawit tersebut.
"Motor kami bawa dan amankan di Poslantas Terbanggi Besar. Selanjutnya peristiwa itu kami laporkan ke pimpinan (Kasatlantas)," jelasnya.
Selanjutnya, aksi upaya pembegalan tersebut dilimpahkan ke Polsek Terbanggi Besar untuk ditindaklanjuti.
Nyaris Dibegal
Fadil Romadan (17), warga Desa Candi Rejo, Kecamatan Way Pengubuan, Lampung Tengah, nyaris menjadi korban pembegalan.
Fadil Romadan mengatakan, saat itu ia mengendarai motor dari arah Terusan Nunyai hendak pulang dengan melintas di areal Terminal Betan Subing, Kecamatan Terbanggi Besar.
Sampai di lokasi terminal, motor korban dipepet oleh dua orang yang berboncengan dengan sepeda motor.
"Satu orang mengancam dengan senjata tajam (sajam), lalu meminta saya turun dari motor dan menyerahkan motor saya," kata Fadil Romadan saat ditemui di Terminal Betan Subing, Jumat (6/11/2020).
Diancam senjata tajam, korban yang ketakutan lalu turun dari sepeda motornya dan melarikan diri.
"Saya lari keluar terminal dan menuju ke pos polisi, dan meminta tolong kalau saya dibegal di terminal," terang korban.
Anggota Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Lampung Tengah menggagalkan aksi pembegalan di simpang Terbanggi Besar, Jumat (6/11/2020).
Kepala Satlantas AKP Muhammad Yani Endang mewakili Kapolres AKBP Popon Ardianto Sunggoro menerangkan, percobaan aksi pembegalan terjadi di sekitaran Terminal Betan Subing sekitar pukul 10.00 WIB.
"Kami mendapat laporan dari korban yang bernama Fadil Romadan (17) bahwa ia menjadi korban pembegalan saat hendak pulang ke Candi Rejo, Kecamatan Way Pengubuan," kata AKP M Yani Endang.
Yani menjelaskan, korban mendatangi Pos Lantas Simpang Terbanggi melaporkan bahwa motornya baru saja diambil paksa beberapa orang di areal Terminal Betan Subing.
"Anggota kami Aipda Nazaruddin dan Bripka Anton langsung ke lokasi kejadian yang disebut korban, namun sudah tidak ada lagi pelaku di lokasi," jelas AKP M Yani Endang.
Namun begitu, kedua anggota Satlantas tersebut tetap melakukan pengejaran kepada dua orang yang diduga melakukan aksi pembegalan terhadap Fadil Romadan. (Tribunlampung.co.id/Syamsir Alam)