Saat kelahiran Rafli, gejalanya makin mengkhawatirkan, sehingga ia dirawat ke RSJ. Meski sudah empat tahun dirawat di RSJ, namun istri Amri masih mengenal dirinya dan anak-anak mereka.
Anak pertama Amri sudah meninggal dunia, sementara anak keduanya berjenis kelamin perempuan sedang disekolahkan oleh Dinas Sosial (Dinsos) Aceh sampai kuliah. Sedangkan Rafli akan masuk ke sekolah dasar (SD).
Ditanya bagaimana kelanjutan perjalanan mencari botol minuman dan kaleng bekas di jalanan setelah Rafli masuk sekolah nanti, Amri menyatakan, ia akan pergi seorang diri.
Bangga terpancar dari wajah Amri.
Meski dirinya serba kekurangan, namun pendidikan anak tetap diutamakan. Sehingga, ia rela pergi sendirian jika nanti Rafli sudah masuk sekolah.
Untuk diketahui, sejak berusia 2 tahun 4 bulan, Rafli sudah dibawa ayahnya Amri menyusuri jalanan untuk mencari botol minuman dan kaleng bekas.
Menurutnya, biaya sekolah Rafli juga ditanggung oleh pihak Dinsos Aceh. Amri menerangkan, ia juga mendapatkan rumah bantuan dari dinas tersebut.
Ayah dan anak tangguh ini bekerja dari hari Senin sampai Minggu tanpa istirahat. Sungguh kisah yang bikin haru, tapi juga membawa pesan inspiratif tentang perjuangan dan kepedulian seorang ayah terhadap masa depan anak-anaknya. (syamsul azman)
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Ayah dan Anak Mencari Botol Bekas untuk Menyambung Hidup