"Namun, jika ada yang ingin berkunjung ya tetap tidak dilarang," sebutnya.
Natal di tengah pandemi ini ia akui sebagai pengharapan baru dalam keinginan berakhirnya masa pandemi covid-19.
"Natal tahun ini lebih banyak dihabiskan bersama keluarga,"
"Serta silahturahmi kepada sesama secara online," sebutnya.
Sementara itu, Albertus (51), warga kota setempat juga menuturkan pandemi covid-19 natal tahun ini membawa ketidaklengkapan untuk keluarganya berkumpul.
Sebelumnya, hampir setiap tahun keluarganya yang berada di berbagai daerah itu berkumpul di titik yang sama untuk merayakan natal yang sama bersama ibunya yang sudah sepuh itu.
Namun, tahun ini keinginan untuk itu harus dibendung.
"Lingkungan sekitar juga menyarankan untuk tidak mendatangi ataupun berpergian," ucapnya.
Hal itu ia terima menimbang kerentaan sosok ibunya itu.
Malam Natal pun hanya dihabiskan Albertus dengan makan malam bersama ayah, ibu, kakak, adik dan beberapa teman dekatnya.
Sementara untuk keluarganya yang lain ia lakukan secara virtual.
"Misa Natal pun diikuti secara virtual," ucapnya.
"Saat bernyanyi ya bernyanyi, pakaian yang dikenakan juga pakaian terbaik yang keluarga kami miliki,"
"Setiap kegiatannya tetap dilangsungkan seperti perayaan Natal tanpa pandemi covid-19," jelasnya.
Dibandingkan tahun lalu, malam Natal kali ini jauh berbeda baginya.