TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Tidur adalah bagian dari rutinitas harian kita. Coba bayangkan keseharian kita tanpa tidur.
Bisa? Sulit atau tidak bisa. Kenapa? Karena tidur sangat penting buat kita.
Dengan cukup tidur, kita akan merasa sehat, suasana hati kita nyaman, konsentrasi terasa baik, dan tidur juga dapat meningkatkan sistem imun.
Pada dasarnya, tidur merupakan kondisi istirahat mental dan fisik alami periodik yang ditandai dengan:
Menurunnya kesadaran
Menurunnya aktivitas motorik/gerak tubuh
Menurunnya respon terhadap stimulus
Ada posisi tubuh yang khas, dan
Mudah dibangunkan
Tidur termasuk 3 pilar dasar kesehatan, yaitu : Sleep, diet, dan exercise, yang bila ketiganya dilakukan dengan baik maka bisa dikatakan kita cukup sehat.
Terdapat perbedaan lama waktu tidur dengan perbedaan usia :
Bayi usia kurang dari 1 tahun membutuhkan waktu tidur sekitar 14-17 jam, sedangkan bayi berusia 1 tahun membutuhkan waktu tidur selama 11-14 jam.
Anak usia sekolah membutuhkan waktu tidur selama 9-11 jam sedangkan remaja selama 8-10 jam.
Pada orang dewasa, waktu tidur yang dibutuhkan yaitu selama 7-9 jam. Usia mempengaruhi durasi waktu tidur.
Semakin bertambah usia, durasi tidur semakin berkurang. Umumnya gangguan tidur mulai muncul di usia dewasa.
Dokter spesialis kesehatan jiwa RS Imanuel Way Halim, dr. Jenny Maria Carolina, Sp.KJ menyampaikan bahwa secara definisi gangguan tidur adalah kesukaran dalam memulai tidur dan mempertahankan keadaan tidur, atau kesulitan memulai tidur/mempertahankan tidur yang secara klinis menimbulkan distres yang bermakna.
Bila keluhan ini terjadi minimal 3 kali dalam seminggu selama minimal 1 bulan, maka sudah dapat disebut gangguan tidur.
Adapun gangguan tidur ini biasanya akan mempengaruhi aktifitas sosial / pekerjaan dalam bentuk :
Rasa lelah
Motivasi menurun, energi berkurang
Gangguan konsentrasi, atensi, dan memori
Kendala akademik, sosial, kerja
Mudah marah, perasaan terganggu
Ngantuk di siang hari
Gangguan perilaku (hiperaktif, impulsif, mudah marah)
Cenderung melakukan kesalahan / mengalami celaka
Pemikiran tentang ketidakpuasan terkait tidur
Gangguan tidur terbagi atas 2 jenis klasifikasi, yaitu :
Dyssomnia, adalah kondisi psikogenik primer dimana gangguan utamanya adalah jumlah, kualitas, atau waktu tidur yang disebabkan oleh hal-hal emosional. Contohnya : Insomnia, Hipersomnia, dan Gangguan jadwal tidur-jaga
Parasomnia, yaitu peristiwa episodik abnormal yang terjadi selama tidur (pada masa kanak-kanak, terkait dengan perkembangan anak dan mempengaruhi psikogenik pada saat dewasa) Contohnya : Somnambulisme (sleepwalker), Teror tidur (night terrors), dan Mimpi buruk (nightmares).
Insomnia terjadi pada 30-35% manusia di seluruh dunia dan kejadian ini banyak juga ditemukan pada orang-orang dengan gangguan mental seperti orang dengan gangguan ‘mood’, kecemasan, stress, serta orang dengan gangguan psikotik.
Beberapa faktor yang bisa memicu / menyebabkan timbulnya gangguan tidur antara lain :
Usia
Jenis kelamin (Wanita)
Penyalahgunaan obat atau alkohol
Shift’ kerja
Gangguan medis (kanker, gangguan pernapasan,dll) / psikiatri
Riwayat Insomnia sebelumnya
Riwayat keluarga mengalami insomnia
Lingkungan à suara berisik, suhu, lampu, penggunaan alat elektronik, posisi tidur.
Pada masa pandemi ini, tentunya bisa juga menyebabkan terjadinya insomnia pada seseorang.
Hal ini disebabkan karena tingkat kecemasan yang tinggi terhadap penularan penyakit, pikiran tentang keuangan, pekerjaan, kesehatan dan keamanan, sehingga menyebabkan stres dan terjadi insomnia.
Kurang bisa beradaptasi dengan masa pandemi juga dapat menjadi pemicu terjadinya insomnia karena hidup normal terganggu.
Insomnia di masa pandemi ini juga bisa disebabkan karena terlalu sering terpapar cahaya sinar handphone ataupun laptop akibat bekerja dari rumah, serta efek lockdown yang berpengaruh pada perubahan jam biologis, kurang aktivitas luar rumah, dan kurang aktivitas fisik (banyak duduk kurang gerak/olahraga).
Hal-hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi gangguan tidur atau insomnia adalah :
Higiene tidur à cari kebiasaan yg mengganggu tidur / kebiasaan yang membantu tidur.
Teknik relaksasi à mengenali dan mengendalikan tension / ketegangan.
Meditasi
Terapi kognitif perilaku à perbaiki pola pikir yg keliru tentang tidur, kurangi kekhawatiran berlebih tentang tidur
Olahraga
Akupunktur
Hindari minuman beralkohol
Berkonsultasi dengan dokter spesialis kesehatan jiwa agar mendapatkan pengobatan yang tepat.(*)