Berita Nasional

Dokter Beberkan Fakta Soal Bupati Sleman Positif Covid-19 setelah Disuntik Vaksin

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bupati Sleman, Sri Purnomo, menjalani rapid tes antigen sebelum menerima vaksin COVID-19, Rabu (13/01/2021).

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 RS Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, dr Tonang Dwi Ardyanto, memberikan penjelasannya.

Dokter Tonang menegaskan penyebab Bupati Sleman positif Covid-19 bukan karena vaksin.

Tonang menjelaskan, tidak serta merta orang yang telah disuntik vaksin Covid-19 langsung bisa kebal dari virus tersebut.

Meski demikian, ia mengatakan tubuh manusia membutuhkan waktu untuk membentuk antibodi yang mampu menangkal virus Covid-19.

"Dilaporkan di penelitian ilmiah, sekitar hari ke-12 setelah suntikan (vaksin) pertama, baru mulai terbentuk antibodi, tapi masih sedikit sekali," ujarnya.

"Kemudian nanti hari ke-14, disuntik (vaksin) kedua, baru ini yang bisa dengan cepat meningkatkan antibodinya," tambahnya.

Sedangkan untuk membentuk antibodi yang mampu melindungi, Tonang menyebut setidaknya membutuhkan waktu 28 hari.

"Hari ke-28 diharapkan tercapai level antibodi yang memberi proteksi," ungkap Tonang.

Lebih lanjut Tonang menjelaskan, orang yang sudah disuntik vaksin Covid-19 masih memungkinkan untuk terkena Covid-19.

Namun perbedaannya, orang yang terkena Covid-19 gejalanya akan ringan atau bahkan tanpa gejala.

Tidak berbeda pula bagi orang yang sudah disuntik vaksin.

Tonang pun menjelaskan, orang yang sudah menerima vaksin masih tetap berisiko untuk terkena Covid-19.

"Seperti orang diberi vaksin, masih tetap ada risiko untuk kena, tapi kalau pun kena, sudah punya antibodi, sehingga mencegah timbulnya gejala," jelas Tonang.

Sehingga Tonang menegaskan, Bupati Sleman, Sri Purnomo, positif Covid-19 bukan karena vaksin.

"Pada kasus ini, beliau terinfeksi dari yang lain entah dari mana," ungkap Tonang.

Halaman
1234

Berita Terkini