Sriwijaya Air SJ182 Hilang Kontak

KNKT Ungkap Penyebab Sriwijaya Air SJ 182 Jatuh, Diduga Sistem Ini Tak Berfungsi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Petugas KNKT memindahkan Flight Data Recorder (FDR) pesawat Sriwijaya Air PK-CLC dengan nomor penerbangan SJ-18 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, di Dermaga JICT, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (12/1/2021). KNKT duga sistem autothrottle Sriwijaya Air SJ 182 jatuh tak berfungsi baik saat pesawat lepas landas.

Pada Selasa (19/1/2021), KNKT merilis laporan awal terkait kecelakaan Sriwijaya Air SJ 182.

Ketua Sub Komite Investigasi Kecelakaan Penerbangan, Kapten Nurcahyo Utomo, mengatakan, pihaknya telah berhasil mengunduh data-data dari FDR.

Mengutip Kompas.com, data yang diunduh berisi 370 parameter dan 18 data penerbangan.

"Kami sampaikan bahwa data dari flight data recorder sudah bisa kami dapatkan, sudah berhasil diunduh dengan total 370 parameter, 27 jam dan atau 18 penerbangan, termasuk penerbangan yang mengalami kecelakaan," bebernya, Selasa.

Lebih lanjut, Nurcahyo mengatakan, pihaknya masih mendalami data yang telah diunduh tersebut.

Ia menyebutkan, pihaknya masih belum bisa menginformasikan hasil temuan lebih lanjut pada masyarakat.

Namun, Nurcahyo mengaku, KNKT sudah menemukan beberapa petunjuk untuk mendalami investigasi jatuhnya Sriwijaya Air SJ-182 di perairan Kepulauan Seribu.

Investigasi tersebut, ujar Nurcahyo, dilakukan bersama tim dari Amerika Serikat berjumlah 11 orang.

Selain itu, KNKT juga dibantu tim investigasi dari Singapura, The Transport Safety Investigation Bureau (TSIB).

"Terdiri dari empat orang National Transportation Safety Board (NTSB), empat orang dari Boeing, dua orang dari Federal Aviation Administration (FAA), dan satu orang dari General Electric sebagai pembuat mesin pesawat," ungkap Nurcahyo Utomo.

"Berpartisipasi dalam investigasi kali ini juga dua investigator TSIB Singapura dalam hal ini berpartisipasi dalam sesuai kerja sama negara-negara ASEAN," lanjutnya.

Terkait hasil investigasi awal, Nurcahyo menyebut, pihaknya akan mengumumkan 30 hari setelah kecelakaan terjadi.

"Kami berharap, dalam 30 hari setelah kecelakaan, kami akan memublikasikan laporan awal atau preliminary report."

"Apabila nanti prelimenary ini akan dipublikasikan, kami akan menyampaikan kepada masyarakat luas," pungkas Nurcahyo Utomo.

KNKT Gelar Operasi Lanjutan

Halaman
123

Berita Terkini