Ada pula yang merasakan sakit kepala hingga demam setelah menerima suntikan vaksin Sinovac.
Reisa Broto Asmoro mengatakan, ada pula yang mengalami kemerahan di tubuh namun kemudian akan hilang dengan sendirinya.
"Kalau kemudian demam diatas 37 derajat Celcius setelah disuntik vaksin, ya ada obat penurun demam. Jadi nggak perlu khawatir," ucap Reisa Broto Asmoro.
Menurut Reisa Broto Asmoro, pemberian vaksin Covid-19 ini dilakukan dua kali supaya antibodi yang masuk dalam tubuh menjadi maksimal.
Apabila hanya sekali diberikan vaksin Covid-19, efek perlindungan dalam tubuh yang diharapkan belum optimal.
"Kita harus di booster lagi dalam 14 hari setelah pemberian vaksin yang pertama, makanya ada dua kali suntikan supaya antibodi maksimal," katanya.
Supaya Optimal
Setelah 14 hari dari suntik vaksin pertama, antibodinya akan bertambah lagi.
Jumlah antibodi itu akan terus bertambah sampai 72 hari hingga optimal.
"Perjalanan vaksinnya juga panjang dan tidak langsung maksimal antibodinya," ucap Reisa Broto Asmoro.
Dari catatan Reisa Broto Asmoro disebutkan, untuk Sinovac, virusnya sudah dimatikan dan sisanya hanyalah protein.
Protein ini yang ada dalam vaksin Sinovac. "Sinovac ini sudah digunakan selama puluhan tahun untuk mematikan virus," kata Reisa Broto Asmoro.
Ia mengingatkan, meski sudah menerima vaksin lengkap, tetap harus menjaga protokol kesehatan ketat.
"Vaksin ini nggak berbahaya, jadi tidak apa-apa. Tahapan membuat vaksinnya juga perlu proses yang sangat panjang," jelas Reisa Broto Asmoro.
Rencananya, Raffi Ahmad dan Reisa Broto Asmoro akan kembali disuntikkan vaksin kedua di Jakarta pada 27 Januari 2021.