PON 2021

Melongok Persiapan Atlet Lampung Jelang PON 2021, Renang di Laut hingga Latihan di Pesawat Boeing

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Pengprov PRSI Lampung Ade Utami Ibnu meninjau latihan Naufal Rizki Ilhami di Pantai Klara, Pesawaran, beberapa waktu lalu.

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua akan berlangsung pada Oktober 2021 nanti.

Saat ini, atlet-atlet yang akan membawa nama Provinsi Lampung sedang menjalani training center (TC) alias pemusatan latihan.

Mereka berkonsentrasi mengikuti program latihan demi meraih prestasi.

Ada reward (penghargaan) menjanjikan jika mereka sukses menyabet medali.

Baca juga: Peterjun Payung Lampung Berpeluang Besar Sabet Medali di PON Papua

Wartawan Tribunlampung.co.id melihat bagaimana atlet-atlet dari beberapa cabang olahraga (cabor) menjalani TC.

Ada yang harus latihan di laut, ada pula yang lebih banyak fokus di dalam ruangan.

Naufal Rizky Ilhami, perenang open water swimming atau renang perairan terbuka, akan turun untuk jarak 3.000 meter pada PON Papua nanti.

Ia berlatih mulai di darat, kolam renang, hingga laut.

Khusus latihan di laut, Naufal menjalaninya di laut Pantai Kelapa Rapat (Klara), Kabupaten Pesawaran, dengan dukungan Batalyon Infanteri 7/Marinir.

Baca juga: VIDEO Polemik Nagita Slavina Ditunjuk jadi Duta PON XX Papua, Muncul Petisi Lawan Apropriasi Budaya

"Latihannya bersama prajurit marinir, berenang di laut," ujar Naufal, pekan lalu.

Naufal latihan berenang di laut dengan jarak 3.000 sampai 5.000 meter.

"Latihan di laut ini bisa dua sampai tiga kali seminggu. Sisanya di kolam renang dan di darat," katanya.

Sementara itu, dua pecatur Lampung Vioren Carissa dan Skolastika Faustina Ivana Arief melakoni latihan di dalam rumah panggung di Rumah Makan Kayu, Jalan Arif Rahman Hakim, Kecamatan Way Halim, Kota Bandar Lampung.

Selain di rumah panggung, mereka juga berlatih di dalam pesawat Boeing.

Pesawat sungguhan itu disulap menjadi tempat makan yang menjadi bagian dari Rumah Makan Kayu.

Pada akhir pekan lalu, Vioren dan Skolastika fokus berlatih strategi bersama pelatih Riski Rismanto.

Keduanya menyimak arahan pelatih mengenai taktik untuk mematikan lawan secara cepat. Pelatih memberi pemaparan menggunakan layar LCD.

Latihan terjadwal setiap Rabu dan Sabtu, mulai pukul 09.00 sampai 17.00 WIB.

Pada pagi hari, Vioren dan Skolastika memulai latihan dengan jalan santai sekitar 30 menit. Mereka berjalan mengelilingi areal tempat latihan.

Setelah seharian berlatih, sore harinya jalan santai harus dilakoni lagi. Jalan santai itu setidaknya 10 ribu langkah.

"Satu jam sebelum latihan berakhir, selalu latihan fisik. Jalan santai 10 ribu langkah," kata Skolastika.

"Selain itu, pastinya memakan makanan bergizi, terutama untuk meningkatkan daya ingat. Main catur itu perlu memperkuat daya ingat," imbuhnya.

Ada pula Ananda Febri Aryani, atlet perempuan yang akan berlaga di cabor tinju.

Sebagai olahraga sarat aktivitas fisik, Ananda lebih banyak melakoni latihan fisik. Mulai dari serangan pukulan hingga bertahan dari pukulan lawan.

Ananda berlatih di Sasana A23BC Fight Club. Lokasinya di Jalan St Badaruddin, Gang Lestari Bawah Nomor 9, Kelurahan Gunung Agung, Kecamatan Langkapura, Kota Bandar Lampung.

"Latihan jauh lebih berat setiap harinya. Akurasi pukulan selalu jadi penilaian pelatih," ujarnya.

Sehari-hari, Ananda berlatih adu pukul dengan sparring partner (rekan latihan) yang disediakan pelatih. Selain akurasi pukulan, hal yang juga menjadi penilaian pelatih adalah kekuatan dan kecepatan pukulan, kelincahan, hingga reaksi terhadap pukulan.

"Teknik menyerang dengan pola-pola pukulan, bertahan, serangan balasan. Dari sisi taktik, harus menguasai ring, drill, sparring," tuturnya.

Monitor Fisik Atlet

Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Lampung turut sibuk menjelang PON Papua. KONI memastikan seluruh atlet menjalani TC sesuai cabor masing-masing.

"Atlet-atlet sekarang sedang TC. Semua sudah merapatkan barisan, yang intinya kami siap bertarung di PON demi mengharumkan nama Lampung di kancah nasional," kata Ketua KONI Provinsi Lampung M Yusuf Sulfarano Barusman.

Atlet-atlet, ungkap Yusuf, akan dimonitor kesiapan fisiknya. Pengukuran fisik para atlet, jelas dia, akan menggunakan sport sains yang saat ini dalam progres.

"Untuk anggaran ke PON XX Papua, mencapai Rp 60 miliar. Sudah disetujui sekitar Rp 30 miliar atau setengahnya," ujar Yusuf.

Bonus Menanti

Lalu bagaimana dengan reward (penghargaan) kepada atlet jika berprestasi saat PON Papua? Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Lampung memastikan akan ada bonus.

"Pastinya Pemprov Lampung menjamin jika atlet nantinya juara. Ada bonus sekitar Rp 250 juta bagi yang mendapat medali emas," ujar Sekretaris Dispora Lampung Meladi.

Ketua KONI Provinsi Lampung M Yusuf Sulfarano Barusman soal reward berupa bonus tersebut.

"Akan ada reward Rp 250 juta bagi mereka yang mendapat medali emas," kata Yusuf.

Soal kesejahteraan atlet, Yusuf mengungkapkan atlet-atlet saat ini mendapat gaji Rp 5 juta per bulan. Sementara pelatih memperoleh gaji sekitar Rp 6 juta per bulan.

"Mereka juga diberikan akomodasi dan konsumsi oleh pemprov," imbuh Yusuf.

Sementara mengenai jalur atlet untuk bekerja di instansi pemerintah daerah, Sekretaris Dispora Lampung Meladi menjelaskan jalur tersebut terbuka dengan syarat meraih medali pada PON.

Baca juga: Berjuang Masuk Tim SEA Games, Petinju Lampung Rusdianto Fokus Persiapan ke PON Papua

"Kami sih pengennya mereka yang dapat medali pada PON bisa jadi PNS (pegawai negeri sipil). Tapi 'kan terbentur kebijakan mendagri (menteri dalam negeri), karena ada proses rekrutmen CPNS-nya, " jelas Meladi. "Tapi yang jelas, mereka bisa jadi pegawai tetap honorer lepas (PTHL)," imbuhnya.

( Tribunlampung.co.id / Bayu Saputra )

Berita Terkini