Berita Bola Liga 1

Profil Persita Tangerang di Liga 1 2021, Pendekar Cisadane Datangkan 11 Pemain Lokal dan Asing

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi. Profil Persita Tangerang di Liga 1 2021, Pendekar Cisadane mendatangkan 11 pemain berpengalaman baik lokal maupun asing mejelang kompetisi Liga 1 2021

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Simak profil Persita Tangerang di Liga 1 2021, Pendekar Cisadane mendatangkan 11 pemain berpengalaman baik lokal maupun asing mejelang kompetisi Liga 1 2021.

Sebuah Klub Sepak Bola Indonesia Persita Tangerang datang dengan wajah baru menyambut di Liga 1 2021.

Meski Liga 1 2021 masih dalam penundaan lantaran Pandemi Covid-19 Manajemen dan tim pelatih Persita tengah merivisi habis-habisan pemainnya.

Buntut dari Pandemi Covid-19 bursa transfer pemain Persita Tangerang tidak berjalan cepat.

Namun, disisi lain percoban tengah dilakukan oleh Manajemen dan tim pelatih Persita tangerang demi memperbaiki skuadnya.

Dilansir dari laman klub beberapa waktu lalu. Manajemen dan tim pelatih melakukan evaluasi besar-besaran setelah hasil minor di tiga laga musim lalu, ditambah pengamatan di Piala Menpora 2021.

Melihat hal itu Pelatih Persita, Widodo Cahyono Putro memutuskan melepas 13 pemain sepanjang 2021 (belum terhitung tiga pemain asing yang mengundurkan diri pada 2020).

Baca juga: Profil PSIS Semarang di Liga 1 2021 dan Daftar Skuad Pemain PSIS

Mereka adalah Rio Ramandika, Redi Rusmawan, Egi Melgiansyah, Henry Rivaldi, Hamka Hamzah, Samsul Arif, Yevhen Budnik, Zikri Akbar, Ari Wibowo, Ricky Kayame, Elisa Basna, Yogi Triana dan Miftah Anwar Sani.

Sebagai gantinya, Persita sejauh ini sudah mendatangkan 11 pemain berpengalaman baik lokal maupun asing.

Notabene pemain yang datang dalam usia produktif dan jadi andalan di klub sebelumnya.

11 pemain baru Persita tersebut adalah Adam Mitter, Kevin Gomes, Billy Keraf, Irsyad Maulana, Agung Prasetyo, Herwin Saputra, Rahmanuddin, Ahmad Nur Hardianto, Alex Goncalves, Dhika Bayangkara dan Bae Sin Yeong.

Dengan perubahan besar yang dilakukan musim ini, Persita diharapkan banyak peningkatan di Liga 1 2021.

Paling tidak, tim Pendekar Cisadane bertahan di kasta teratas sesuai target manajemen.

Baca juga: PROFIL Tim PS Sleman di Liga 1 2021 dan Daftar Skuad Pemain PSS

Terlepas dari itu, mengingat jadwal Liga 1 2021 masih dalam penundaan simak profil Persita Tanggerang di Liga 1 2021 di bawah ini.

Berikut Profil Persita Tangerang

Persita lahir di Kabupaten Tangerang secara resmi pada tanggal 19 April 1940 dipelopori oleh Alm. M.E. Umran.

Namun Persita berdiri secara resmi pada tanggal 15 September 1945.

Persita diterima dan disahkan oleh PSSI 9 September 1953.

Kostum kebanggaan Persita yang pertama pada zaman dulu adalah merah dengan celana putih dan kaos kaki putih.

Pada masa kepemimpinan H. Urip Hermansyah, SH kostum ini digantikan dengan warna ungu. 

Setelah melalui musyawarah dengan pengurus, HUT "Pendekar Cisadane" diperingati setiap tanggal 9 September dengan tujuan mengingat kembali sejarah lahirnya Persita.

Pada saat itu perwakilan dari Persita menyerahkan lambang bendera Persita.

Tim berjuluk Pendekar Cisadane, saat ini tercatat sebagai salah satu kontestan Liga 1 2021, salah satu kompetisi bergengsi di tanah air.

Meski telah lahir sejak 1953, namun kiprah Persita baru mulai terlihat di pentas sepakbola nasional sejak era Liga Indonesia dimulai.

Maklum saja karena tim yang pertama kali mengenakan kostum putih, kuning, dan saat ini ungu hanya tampil di level kelas dua.

Tak heran jika nama Persita tidak begitu setenar Persija Jakarta, PSM Makassar, dan tim papan atas lainnya.

Prestasi terbaik Persita di era kompetisi profesional dicapai pada musim kompetisi 2002 ketika tampil sebagai runner-up.

Kala itu, skuad tim yang dibesut pelatih Benny Dollo yang saat ini menjadi asitek timnas Indonesia, dikalahkan Persik Kediri yang tampil sebagai juara.

Pasang surut prestasi pun dialami tim "Plat Merah" ini selama tampil di Liga Indonesia yang digulirkan sejak musim kompetisi 1994/95.

Di mana Persita pernah turun ke divisi satu pada musim 1998/99.

Namun, hanya semusim di kasta kedua kompetisi sepakbola nasional, Persita kembali promosi ke divisi utama dengan status juara divisi satu.

Adapun perjalanan Perista di Superliga

Tidak lolos verifikasinya Stadion Benteng yang merupakan kandang Persita oleh Badan Liga Indonesia (BLI) rupanya membuat prestasi tim ini terjun bebas.

Sebab, Cucu Hidayat dan kawan-kawan harus berpindah-pindah stadion untuk menggelar laga kandangnya.

Dengan begitu, Persita tidak pernah mendapatkan dukungan penuh suporternya, seperti yang selama ini dirasakan.

Status no maden alias tanpa kandang tetap rupanya cukup memengaruhi prestasi Persita.

Bagimana tidak, hingga menyisahkan satu pertandingan lagi di putaran pertama, mereka baru mengemas 12 poin.

Hasil dari tiga kali menang, tiga kali seri, dan sepuluh kali tersungkur, yang membuat Persita menempati posisi papan bawah.

Tanda-tanda bakal sulitnya Persita berprestasi di ajang kompetisi yang baru pertama kalinya di gelar ini sebetulnya sudah terlihat sejak awal.

Kala itu ketika manajemen tim kebanggaan warga Kabupaten Tangerang ini menetapkan Agus Suparman sebagai pelatih kepala.

Pasalnya, pelatih jebolan Persita ini belum memiliki pengalaman yang cukup menukangi tim di level yang lebih tinggi.

Parahnya lagi, karena seleksi pemain tidak dilakukannya sendiri dan dipercayakannya kepada korps pelatih Persita.

Sebab, saat menggelar seleksi pemain, Agus mengikuti kursus pelatih lisensi A yang diselenggarakan PSSI bekerjasama dengan federasi sepakbola Asia (AFC) di Jakarta.

Sehingga ia hanya menerima laporan mengenai pemain yang terjaring dari hasil seleksi itu.

Buntutnya, Agus pun didepak jelang pertandingan putaran pertama selesai.

Tugasnya sebagai pelatih kepala selanjutnya dipegang Zainal Abidin yang sebelumnya adalah asistennya.

Di tangan pelatih asal Jakarta Utara itu diharapkan prestasi Persita bisa lebih baik.

Zainal pun sedikit memberikan harapan dengan mendulang dua kemanangan di debut awalnya sebagai pelatih kepala.

Peluang Juara Melihat hasil yang dicapai di putaran pertama, Persita tentunya sangat sulit bisa tampil sebagai juara kompetisi paling bergengsi di tanah air musim ini.

Terlebih jika status no maden masih tetap disandang yang membuat mereka tidak bisa tampil di hadapan publiknya sendiri.

Perbedaan poin yang cukup jauh dengan tim papan atas lainnya menjadi alasan kenapa Persita sulit untuk juara.

Hanya keajaiban yang bisa mengantarkan tim ini untuk meraih prestasi terhormat di Superliga kali ini.

Yang paling realistis adalah bagaimana menyelamatkan diri dari jeratan degradasi.

Sebab, Persita hanya terpaut empat poin dengan Deltras Sidoarjo yang menempati posisi juru kunci.

Demikian, profil Persita Tangerang di Liga 1 2021. Pendekar Cisadane mendatangkan 11 pemain berpengalaman baik lokal maupun asing mejelang kompetisi Liga 1 2021. ( Tribunlampung.co.id / Riyo Pratama )

Baca Berita Liga 1 2021 Lainnya

Berita Terkini