Karena alasan finansial, klub ini sempat pindah ke Solo dan menjadi Persijatim Solo FC pada tahun 2002 hingga 2004.
Setelah itu klub ini dibeli oleh pemerintah provinsi Sumatra Selatan dan diganti namanya menjadi Sriwijaya FC Palembang.
Logo
Logo berbentuk lingkaran yang bertuliskan Sumatra Selatan Bersatu Teguh.
Hal tersebut berarti bahwa Sriwijaya FC dapat digunakan sebagai salah satu sarana untuk mewujudkan kesatuan yang bulat dari seluruh masyarakat di Provinsi Sumatra Selatan.
Logo Sriwijaya FC selalu terdapat simbol Burung Elang mulai dari logo awal hingga logo baru Sriwijaya FC.
Oleh karena itu, Sriwijaya FC juga diberi julukan tambahan selain Laskar Wong Kito julukan keduanya Sriwijaya FC adalah Elang Andalas (Elang Sumatra).
Suporter/Pendukung
Saat ini Sriwijaya FC memiliki tiga kelompok suporter, Sriwijaya Mania (S-Man), Singa Mania, Ultras Palembang.
Tiga kelompok pendukung Sriwijaya FC awalnya selalu bertikai karenba perbedaan pendapat, namun kini ketiga suporter tersebut telah berdamai.
Tiga kelompok suporter Sriwijaya FC, yakni Sriwijaya Mania Hooligan, Singa Mania dan Ultras Palembang telahmengukuhkan deklarasi bersama di Palembang, Kamis (12/4/2018) lalu.
Tiga ketua kelompok suporter tersebut mengucapkan janji akan menjaga perdamaian ini hingga selama-lamanya.
Kesepakatan tersebut disaksikan langsung oleh perwakilan manajemen SFC yakni Sekretaris PT Sriwijaya Optimis Mandiri Faisal Mursyid dan Manajer Tim Ucok Hidayat.
Selain itu, deklarasi damai itu juga disaksikan Pelatih Sriwijaya FC Rahmad Darmawan dan kapten tim Hamka Hamzah, serta Kapolresta Kombes Pol Wahyu Bintono Hari Bawono.
Perseteruan tiga kelompok suporter ini sudah berlangsung lama yang diperkirakan telah terjadi sejak era tahun 2000an.