TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PRINGSEWU - Pandemi Covid-19 membawa dampak besar terhadap kaum menengah ke bawah di Pringsewu, Lampung.
Suroto, petani asal Sukoharjo I, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Pringsewu, mengatakan, kondisi itu diperparah harga hasil pertanian yang tidak menggembirakan.
Suroto mengungkapkan, harga padi kini hanya berkisar Rp 4.500-Rp 4.600 per kilogram.
Padahal sebelumnya sempat mencapai Rp 5.500 per kilogram.
Baca juga: Viral Gerbong Kereta Api Dipakai Isolasi Mandiri Pasien Covid-19, Fasilitasnya Lengkap
"Sedangkan sekarang mau menanam, pupuk susah dan harganya mahal," ujar Suroto, Selasa (27/7/2021).
Hal sama dikatakan Budi, buruh harian lepas di Pringsewu, mengaku saat ini sepi job.
Menurut warga Pekon Sukoharjo I, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Pringsewu ini, orang yang biasa mempekerjakan buruh sepertinya juga terdampak Covid-19.
Ia pun mengharapkan solusi supaya buruh bisa bekerja seperti biasa lagi.
Keluhan tersebut disampaikan warga dalam reses anggota DPRD Pringsewu Sagang Nainggolan.
Baca juga: Fakta di Balik Video Viral Satpam Tes Air Keran Hasilnya Positif Covid-19
Sagang mengungkapkan, reses kali ini dilaksanakan dengan mendatangi warga secara door to door.
Lantaran situasi pandemi Covid-19, sehingga reses tidak dilakukan dengan mengumpulkan massa.
Sagang mengatakan, keluhan warga itu akan disampaikan kepada Pemkab Pringsewu.
Sagang mengakui bila saat ini sejumlah kegiatan atau tempat-tempat yang biasa menyajikan acara pesta sedang ditutup.
Tujuannya untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Upaya itu membawa efek domino.
Karena acara itu biasanya menyajikan makanan.
Dimana bahan bakunya berasal dari petani.
( Tribunlampung.co.id / Robertus Didik B )