Berita Terkini Nasional

Terkuak Kondisi Rumah Tangga Korban Pembunuhan di Subang, Tuti dan Suami Tak Akur

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto Amalia Mustika Ratu semasa hidupnya (kiri) dan pemakamannya di Subang

SUBANG, TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang menguak fakta baru terkait kondisi rumah tangga Tuti Suhartini dan suaminya, Yosef yang tidak harmonis.

Kakak kandung Tuti Suhartini mengungkap kondisi rumah tangga adiknya yang selama ini disebut tidak pernah harmonis. Hal itu diduga terjadi sejak Yosef memiliki istri muda.

Kondisi rumah tangga yang tidak harmonis antara Tuti dan Yosef bahan telah terjadi sejak Amalia Mustika Ratu masih balita.

Lilis Sulastri (56), kakak kandung Tuti Suhartini, menyebutkan memang keluarga Tuti dan Yosep tidak harmonis sejak Amalia masih berumur empat tahun.

"Memang gak harmonis sama sekali kalo adik saya sama suaminya Yosep itu. Malah dari Amalia masih kecil juga udah gak harmonis," kata Lilis saat ditemui di kediamannya di Dusun Jalan Cagak, Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang, Selasa (24/8/2021).

Baca juga: Kronologi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Jasad Dibersihkan Dulu Baru Dimasukkan Bagasi

Menurut Lilis, hingga suami adiknya itu memiliki istri muda, Yosep jarang berada di rumah kediaman Tuti serta Amalia.

"Jarang banget suaminya adik saya tuh ada di rumah. Dia juga kayak yang sibuk sendiri," ujarnya.

Hingga saat ini, Lilis bersama keluarga yang lain memang masih belum percaya dengan kepergian dari keluarga tercintanya yang meninggal dunia diduga menjadi korban pembunuhan.

"Sampai sekarang kayak yang percaya gak percaya kalau adik saya bersama keponakan saya meninggal. Soalnya kayak yang baru kemarin melihat mereka masih sehat-sehat aja," ucap Lilis sambil menahan tangis.

Baca juga: Terungkap! Pelaku Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Bersihkan Jasad Korban di Kamar Mandi

Sampai saat ini pihak kepolisian masih menyelidiki dugaan pembunuhan ibu dan anak yang ditemukan meninggal secara tidak wajar di dalam bagasi mobil. 

Yeti (65), kakak tertua dari Tuti serta uwa dari Amalia merasa merinding dan belum percaya dengan peristiwa sadis yang menimpa keluarganya. 

"Saya masih belum percaya sampai saat ini mereka berdua sudah tidak ada, saya sering berdua sama korban terutama adik saya Tuti," kata Yeti saat ditemui Tribunjabar di kediamannya yang berada di Desa/Kecamatan Jalan Cagak, Senin (23/8/2021).

Kepergian Tuti dan Amalia masih menyisakan kesedihan yang mendalam bagi keluarga besarnya.

Yeti juga menjelaskan, Tuti serta anaknya Amalia merupakan sosok yang tidak pernah mempunyai masalah apapun dengan keluarga besarnya.

Baca juga: Sosok Amalia Korban Pembunuhan di Subang, Ternyata Primadona Kampung

"Amalia sopan banget, kalau lagi bersama keluarga lain juga cuman senyum-senyum baik banget masyaAllah mereka berdua tuh," ujarnya sambil menahan tangis saat ditanya wartawan.

Menurut Yeti, dirinya sempat tidak percaya setelah mengetahui kabar buruk tersebut dari keluarga mengenai Tuti serta Amalia yang ditemukan tewas.

"Awalnya saya tidak percaya sama sekali, setelah mengetahui dari Yosep (Adik Iparnya Yeti), saya di situ langsung merinding sampai-sampai tidak sadarkan diri saya pingsan," ucap Yeti.

Sebelumnya diberitakan, Rabu (18/8/2021) pagi, warga dari Dusun Ciseuti, Desa/Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang digegerkan dengan penemuan mayat ibu dan anak yang berada di dalam bagasi mobil secara ditumpuk.

Baca juga: Sosok Pelaku Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Diungkap Polisi

Sampai saat ini pihak kepolisian masih bekerja keras dalam mengungkap kasus ini, dari memintai keterangan saksi sampai gelar pra rekontruksi sudah dilakukan pihak kepolisian.

Polisi menduga pelaku adalah orang dekat korban karena menemukan sejumlah kejanggalan di TKP pembunuhan.

Tiga kejanggalan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang

Polisi menemukan tiga kejanggalan terkait kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang yang menimpa Tuti (55) dan Amalia ratu Mustika (23).

Polisi yakin tiga hal tersebut mengarah ke pelaku pembunuhan. Tiga hal misterius adalah soal barang yang hilang.

Kapolres Subang AKBP Sumarni menerangkan, sejak hari kejadian ditemukannya mayat perempuan tersebut, pihaknya sudah memeriksa saksi, olah TKP, dan melakukan autopsi.

Dari olah TKP diketahui soal tidak ada perusakan terhadap akses pintu masuk rumah.

Dari hal itu, polisi berkesimpulan kematian anak dan ibu tersebut tidak terkait kasus perampokan. Namun ada satu-satunya barang yang hilang.

Baca juga: Sosok Ibu Anak Korban Pembunuhan di Bagasi Mobil Subang, Ternyata Bendahara Yayasan

"Hasil cek TKP, bahwa pintu masuk dan belakang area masuk tidak terjadi kerusakan pintu seperti pencongkelan. Diperkirakan tidak ada motif pencurian, karena tidak ada barang berharga hilang kecuali ponsel korban," kata AKBP Sumarni.

Keanehan kedua adalah posisi parkir mobil mewah Toyota Alphard, tempat ditemukannya kedua mayat perempuan tersebut dengan kondisi mengenaskan.

"Jadi mobil Alphard parkir tidak rapi, miring. Itu diperkirakan yang mengemudikannya itu tidak terlalu menguasai cara kemudi yang baik," kata AKBP Sumarni.

Misteri ketiga adalah soal peran mister X yang dijadikan saksi. Di baju mister X tersebut, ada bercak darah yang diduga berkaitan dengan kematian anak dan ibu tersebut.

Baca juga: Tetangga Kini Ketakutan, Imbas Kasus Ibu dan Anak Tewas Dibunuh di Bagasi Mobil

AKBP Sumarni menerangkan, pihaknya sudah melakukan autopsi, olah TKP, dan memeriksa saksi-saksi. Dari saksi tersebut, ada satu saksi yang spesifik.

"Di baju salah satu saksi itu ada percikan darah. Dari saksi-saksi yang diperiksa, kami masih tunggu. Nanti hasilnya kami analisasi apakah ada keterkaitan," ucap AKBP Sumarni di Subang, Kamis (19/8/2021).

Hanya saja, saat ditanya siapakah saksi yang di pakaiannya ada bercak darah, dia belum bisa mengungkapnya dan masih mendalami keterangan tersebut.

"Diketahui dari olah TKP maupun pemeriksaan saksi, pelaku diduga kenal dekat dengan korban dan tahu situasi dan kondisi rumah tersebut," kata AKBP Sumarni.

Rumah Dipasangi Garis Polisi

Rumah tempat pembantaian anak dan ibu di Kampung Ciseuti, Desa Jalan Cagak, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, pada Rabu 18 Agustus 2021, sudah sepi.

Pantauan Tribun di rumah tersebut pada Jumat (20/8/2021), tampak garis polisi terpasang di sekeliling rumah. Stiker bergambar Jokowi-Maruf Amin tempak menempel di kaca depan. Rumah itu berada di sisi jalan raya.

Halaman rumah tampak luas dengan rumput segar. Garasi di samping rumah tembus hingga ke belakang rumah.

Selain itu, di bagian depan rumah, terpampang plang bertulisan Yayasan Bina Prestasi.

Penelusuran Tribun, Yayasan Bina Prestasi ini dipimpin oleh Youries Raja Amallullah dan Operator Yayasan yakni Amalia Mustika Ratu.

Yayasan Bina Prestasi juga menaungi SMK swasta di Kecamatan Serangpanjang Kabupaten Subang.

Amalia Mustika Ratu merupakan korban tewas dalam kasus pembunuhan sadis tersebut, sedangkan Youries merupakan kakaknya.

Ketua RT kampung dimana lokasi kejadian berada, Dede, mengatakan, anak dan ibu meninggal mengenaskan di bagasi mobil itu berawal dari laporan warga.

Dede mengatakan, saat itu, ada warga melaporkan hal mencurigakan di rumah tersebut.

"Awalnya itu saya lihat bercak darah di belakang rumah dekat pintu dapur.

Saya lihatin bercak darahnya, saya lihatin ikuti jejaknya bercak darah ternyata sampai di garasi ternyata masih ada darah," ucap Dede di rumah kejadian, Jumat (20/8/2021).

Bercak darah ditemukan dari bagian belakang yang tembus ke garasi.

Ketika di garasi itu, ada mobil mewah Toyota Alphard terparkir dengan kaca tengah terbuka. Ia datang ke rumah itu setelah warga melapor.

"Laporan warga kemarin 18 Agustus itu sekitar 07.30. Kondisinya di garasi berceceran, ternyata di dalam mobil bagian belakang," kata Dede.

Youries (34), anak pertama dari Tuti dan kakak Amalia Mustika Ratu, mengaku punya firasat sebelum ibu dan adiknya ditemukan meninggal di dalam bagasi mobil dengan kondisi mengenaskan.

Yoris menyebutkan, firasat tersebut datang di saat ibu serta adiknya yang tidak biasa ingin datang ke rumahnya di Kecamatan Kasomalang, tidak jauh dari Jalan Cagak.

"Jarang-jarang mamah pengen ke rumah saya ke Kasomalang, itu lama banget mamah sama Amalia di rumah saya, makan bareng, tiduran, enggak kaya biasanya mamah kaya begitu," kata Yoris saat sedang berada di Polsek Jalan Cagak, Jumat (20/8/2021).

Yoris juga mengatakan, bahwa ibu serta adiknya sangat dekat. Sebelum ditemukan meninggal dunia tidak ada masalah apapun di keluarga mereka.

"Tidak ada masalah sama sekali, adik saya itu paling dekatnya memang sama ibu jadi sering curhatnya sama ibu saya," ujarnya.

Sementara itu, Yoris berharap agar kasus ini segera terungkap dan pelaku pembunuhan untuk di adili seadil-adilnya.

"Kalo bisa secepatnya terungkap siapa pelakunya," ucap Yoris.

Artikel ini telah tayang di jabar.tribunnews.com

Berita Terkini