Apa Itu

Apa Itu Kata Imbuhan Dalam Pelajaran Bahasa Indonesia

Penulis: Hurri Agusto
Editor: Hanif Mustafa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi, sebenarnya apa itu kata imbuhan, pada pelajaran Bahasa Indonesia, kita tentu sering mendengar atau bahkan menggunakan kata imbuhan.

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, kita tentu sering mendengar atau bahkan menggunakan kata imbuhan dalam sebuah ungkapan percakapan.

Lalu, sebenarnya apa itu kata imbuhan?

Kata imbuhan sendiri adalah kata dasar yang mendapatkan imbuhan, sperti awalan, akhiran, dan sisipan.

Imbuhan juga berfungsi untuk mengubah kata dasar menjadi kata benda, kata sifat, dan kata kerja.

Misalnya, kata dasar “bumi” bisa menjadi kata sifat bila mendapatkan imbuhan mem- atau “membumi”.

Selain itu, kata imbuhan sendiri memiliki sejumlah fungsi lain, berikut penjelasan lengkapnya yang dilansir Tribunlampung.co.id dari berbagai sumber.

"Imbuhan berfungsi mengubah kata dasar menjadi sebuah kata baru dengan makna yang berbeda."

Baca juga: Apa Itu NKRI

1. Membentuk Kata Benda

Kata benda adalah kata yang mengacu pada benda, manusia, binatang dan konsep.

Kata benda ini sangat penting dalam sebuah kalimat, karena digunakan sebagai subjek.

Adapun ciri-ciri kata benda, biasanya berfungsi sebagai subjek, objek dan pelengkap bila predikatnya kata kerja, diikuti kata sifat dan tidak bisa diingkatkan dengan kata tidak.

Kata imbuhan yang biasanya dibutuhkan untuk mengubah kata dasar menjadi kata benda, seperti pen-, pe-, per-, ke-, -isme, -wan, -sasi, -tas, pen-an, pe-an, per-an, dan ke-an.

Misalnya, perkantoran (per-an) dan wartawan (-wan).

Contoh kata benda dalam sebuah kalimat, seperti:

a. Makanan yang dimasak itu untuk korban gempa.

b. Pria tampan itu seorang pelukis terkenal di Indonesia.

Baca juga: Apa Itu Gunung

c. Andi membawa banyak makanan untuk perbekalan selama perjalanan.

"Konfiks atau simulfiks, merupakan imbuhan yang diberikan di awal dan di akhir sebuah kata dasar."

2. Membentuk Kata Kerja

Kata kerja adalah kata yang digunakan untuk menjelaskan suatu perbuatan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang.

Kata kerja memiliki ciri-ciri, meliputi fungsi utama sebagai predikat, bermakna sebagai proses atau keadaan, bermakna sebagai keadaan dan tidak bisa digabungkan dengan adverbial.

Imbuhan yang biasanya digunakan untuk membentuk kata kerja, seperti me-, mem-, ber-, per-, ter-, di, -kan, ter-kan, dan di-i. Misalnya, menari, berkuda atau bernyanyi.

Contoh kata kerja dalam sebuah kalimat, seperti:

a. Ayah membakar sampah di belakang rumah.

b. Rizal memukul Vino dengan sangat keras.

c. Rukti dan Raga berlari setiap pagi.

"Awalan atau prefiks, merupakan imbuhan yang diberikan di depan sebuah kata dasar."

3. Membentuk Kata Sifat

Kata sifat atau adjektiva adalah kata yang digunakan untuk mengubah kata benda atau kata ganti sehingga membuatnya menjadi lebih spesifik.

Kata sifat dapat dipakai untuk menjelaskan tentang kuantitas, kecukupan, urutan, kualitas dan menekankan suatu kata.

Kata sifat memiliki ciri-ciri yang bisa mempermudah pemahaman, seperti bisa ditambahkan dengan kata keterangan pembanding, kata keterangan penguat, bisa diulang.

Selain itu, dapat diingkari dengan kata tidak.

Imbuhan yang biasanya digunakan untuk membentuk kata sifat, meliputi –i, -wi,-iah, ter-, -er, -al, -ik, dan –is.

Misalnya, agamis, manusiawi, duniawi atau ilmiah.

Contoh kata sifat dalam sebuah kalimat, seperti:

a. Anton adalah orang yang sangat tidak manusiawi dengan pembantunya.

b. Adikku merupakan murid terpandai di kelasnya.

c. Aninditia adalah siswi terkuat di antara teman-temannya.

"Sisipan atau infiks, merupakan imbuhan yang diberikan di tengah sebuah kata dasar."

4. Membentuk Kata Bilangan

Kata bilangan adalah kata yang digunakan untuk menghitung jumlah wujud (orang, binatang atau barang), urutan dalam suatu rangkaian angka.

Posisi kata bilangan biasanya sebelum kata benda untuk memberikan keterangan yang berhubungan dengan jumlah.

Jenis-jenis kata bilangan meliputi kolektif, distributif, klitika, tak tentu, ukuran, tingkat dan pecahan.

Kata bilangan ini, juga sering disalahartikan sebagai kata keterangan atau kata sifat karena fungsinya yang hampir sama dalam sebuah kalimat.

Padahal, kata bilangan cukup spesifik menggunakan satuan jumlah atau angka.

Sedangkan imbuhan yang biasa, digunakan untuk membentuk kata bilangan, seperti se-, ke, ber- dan masih banyak macamnya.

Misalnya, ketiga, sepuluh, berlima, kedua dan lainnya.

Contoh kata bilangan dalam sebuah kalimat, seperti:

a. Sepuluh peserta dalam ruangan ini dipantau oleh satu guru pembimbing.

b. Tahun ini, adik laki-laki ku akan ulang tahun kedua.

c. Ketiga anak itu sedang belajar di perpustakaan.

"Akhiran atau sufiks ,adalah imbuhan yang diberikan di akhir kata dasar."

5. Membentuk Kata Keterangan

Kata keterangan adalah kata yang digunakan untuk memberikan keterangan dalam suatu kalimat, baik keterangan tempat, waktu, alat, sebab akibat dan lainnya.

Kata keterangan, berfungsi memberi penjelasan mengenai kata sebelum atau sesudahnya dalam satu kalimat.

Tapi, perlu diingat kalau kata keterangan ini berisi satu kata, bukanlah bentuk frasa maupun klausa.

Imbuhan yang biasanya digunakan untuk membentuk kata keterangan, meliputi di, se-nya; -nya; -an.

Misalnya, sepertinya, habis-habisan, seindah-indahnya dan lainnya.

Contoh kata keterangan dalam suatu kalimat, seperti:

a. Mentari menjadi juara pertama lomba lari di sekolah.

b. Vicky membeli baju baru untuk lebaran kemarin.

c. Ibu Brian akan sangat bangga seandainya anaknya menang lomba matematika.

Itulah penjelasan mengenai apa itu kata imbuhan dalam pelajaran Bahasa Indonesia, serta jenis dan fungsi dari kata imbuhan. ( Tribunlampung.co.id / Hurri Agusto )

Baca artikel apa itu lainnya

Berita Terkini