TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, TANGGAMUS - Resto Bukit Pasir di kompleks Pelabuhan Perikanan Kota Agung kini jadi tempat kuliner yang sedang hits.
Tempat ini berlokasi di atas tumpukan pasir hasil pengerukan kolam Pelabuhan Perikanan Kota Agung.
Dari kondisi itu pula maka pemiliknya menamakan tempat ini Resto Bukit Pasir.
"Kalau maksud atau ya tidak ada, ini hanya menyesuaikan tempat saja," ujar Dodi, salah satu pengelola tempat ini.
Ia mengaku, tempat ini baru resmi berdiri sekitar dua bulan terakhir.
Di tempat ini bisa melihat jelas perairan Kota Agung dengan perahu-perahu yang lego jangkar, dan lalu lalang aktivitas melaut di Teluk Semaka.
Kemudian area dalamnya pun terbuka sehingga bisa merasakan embusan angin lain.
Dan untuk melepas penat, lokasi ini bisa jadi tempat rujukan.
Sebab pandangan bisa lepas jauh ke laut.
Lantas saat malam hari, lokasinya pun dihiasi beragam warna lampu gantung dan rambat.
Baca juga: Kuliner Lampung, Cilor Bang Rudi Hanya Seribu Rupiah di Pahoman
Itu mengimbangi kerlap-kerlip lampu-lampu perahu nelayan di laut.
Tempat ini menyajikan beraneka makanan ikan, baik ikan laut atau ikan air tawar, ayam, mi, cumi yang disajikan dalam berbagai menu.
Bahkan tersedia juga nasi uduk.
Untuk harga mulai dari Rp 12.000 untuk ikan gurame hitungan ons, dan tertinggi Rp 20.000 per menu.
Sedang nasi putih Rp 6.000 dan Rp 7.000 untuk nasi uduk.
Sedangkan minuman ada air mineral sampai berbagai jus dan kopi dengan harga termurah rata-rata Rp 8.000 per cup.
Menurut Dodi, tempat ini buka mulai pukul 7.00 WIB sampai pukul 22.00 WIB.
Biasanya pengunjung akan ramai saat sore dan malam hari sembari melepas penat.
Pengunjung bisa pun bisa berkaraoke.
Untuk ke tempat ini mulanya memasuki areal Pelabuhan Perikanan Kota Agung lalu ke arah timur melewati tempat pelelangan ikan dan pasar ikan. Dan berada di sebelah SPDN serta depan pos AL.
Menurut salah satu pengunjung Yogi, yang baru ke tempat ini, untuk rasa makanan sama seperti tempat lain.
"Kalau makanan ya sama seperti tempat kuliner lainnya, namun di sini yang membedakan suasananya yang tidak mudah ditemui," ujar Yogi.
Ia menjelaskan, suasana tersebut adalah areal terbuka dan tempatnya agak tinggi.
Sehingga bisa melihat jelas pandangan laut dan merasakan angin laut.
(Tribunlampung.co.id/tri yulianto)