Wawancara Eksklusif

Wawancara Eksklusif dengan Kepala BPBD Lampung Rudy Sjawal Sugiarto

Penulis: Bayu Saputra
Editor: Dedi Sutomo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung Rudy Sjawal Sugiarto.

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Menghadapi musim pancaroba, potensi terjadinya bencana meningkat. Masyarakat pun diminta untuk meningkatkan kewaspadaannya.

Di Provinsi Lampung bencana didominasi oleh bencana hidrometeorologi.

Lalu, seperti apa kesiapan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung untuk melakukan langkah penanggulangan bencana.

Tribun Lampung melakukan wawancara eksklusif dengan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung Rudy Sjawal Sugiarto.

Berikut hasil wawancara khusus.

Baca juga: Sidang Kasus Korupsi di Sekretariat DPRD Pringsewu Kembali Ditunda, Terdakwa Masih Sakit

Setiap tahun ada saja bencana, saat ini apakah sudah masuk kategori ekstrem dan bagaimana skema pencegahan bencana di Lampung?

Jadi pada saat ini kondisi kebencanan masih seperti tahun 2021 dan kita masih menghadapi fenomena peningkatan la nina di Lampung.

Dan saat ini juga bencana yang sering terjadi di kabupaten dan kota yakni terkait banjir, tanah longsor dan puting beliung.

Cuaca ektrim juga banyak melanda disemua wilayah di Provinsi Lampung, diperkirakan juga oleh BMKG bencana hidrometeorologi sampai dengan 2022.

Bagaimana mitigasinya, apakah faktor kerusakan lingkungan dominan menjadi penyebabnya?

Baca juga: 600 Ruas Jalan di Bandar Lampung akan Diperbaiki di Tahun 2022

Salah satunya kerusakan lingkungan dibeberapa wilayah terdampak banjir besar itu misalnya di Tanggamus itu beberapa wilayah banyak pegunungan yang gundul.

Diperkotaan itu banyak aliran sungai yang banyak endapannya dan perilaku masyarakat penyumbang terhadap terjadinya bencana banjir.

Bagaimana koordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup terkait pencegahannya?

Pada tahun lalu 2021 juga telah dibentuk forum pengurangan resiko bencana, forum itu terdiri dari beberapa dinas yakni DLH, Disos, BMBK, Dinas Permukiman hingga dari Balai yang bersinergi bersama mengurangi dampak dari bencana yang akan terjadi.

Catatan BPBD, cuaca seperti apa yang masuk kategori cuaca ekstrem?

Jadi cuaca ektrim itu ketika intensitas hujan sangat lebat dan sering frekuensinya sering terjadi. Dengan diikuti angin yang kencang dibeberapa wilayah adanya fenomena angin puting beliung.

Dari pemetaan BPBD, wilayah mana saja di Lampung yang sedang dan akan dilanda cuaca ekstrem

Berdasarkan dari kajian yang telah kami buat, dan berdasarkan dari pengalaman. 

Ada beberapa daerah wilayah disekitar daerah pesisir Lampung yakni seperti Lamsel, Lamtim, Pesawaran, Lamteng, Tanggamus dan Tulangbawang itu cuaca ektrim itu masih mendominasi terjadinya bencana.

Soal bencana, jenis bencana apa yang paling rawan terjadi saat cuaca ekstrem?

Bencana yang sering terjadi yakni diantaranya pada saat bencana hidrometeorologi yakni banjir, tanah longsor dan puting beliung.

Ketiga bencana itu mendominasi jumlah kejadian bencana dan pada tahun lalu 2021 ada sebanyak 71 kejadian bencana mendominasi dari hidrometeorologi.

Persiapan apa yang sudah dilakukan BPBD provinsi untuk mengantisipasi cuaca ekstrem dan bencana?

Kami selalu berkoordinasi dengan pihak BMKG dan BNPB terkait dengan informasi update cuaca ektrim. Lalu kita update kepada BPBD Kabupaten dan Kota untuk diteruskan kepada masyarakat jika terjadi cuaca ektrim pada fenomena lanina.

Bagaimana koordinasi dengan BPBD kabupaten/kota?

Kita selalu melakukan rapat kordinasi dengan pihak kabupaten dan kota untuk logistik dan peralatan, serta BPBD Lampung juga mensupport dengan buffer stok persiapan logistik.

Jadi setiap kejadian bencana yang dilaporkan melalui Pusdalops BPBD Provinsi Lampung kita merespon dengan menurunkan tim untuk kajian assesmen.

Setelah kajian asesmen selesai maka akan diberikan bantuan kepada yang terdampak setelah assesmen selesai.

Apa yang menjadi prioritas dari BPBD Provinsi Lampung ditahun 2022?

Kami akan melakukan peningkatan edukasi dan literasi kepada masyarakat dengan kemungkinan bencana hidrometeorologi yang mendominasi di Provinsi Lampung ini.

Kami melakukan peningkatan kordinasi dengan BPBD kabupaten kota terkait logistik dan peralatan. Serta kordinasi dengan para relawan terkait kesiapan SDM ketika terjadi bencana di Provinsi Lampung.

Diimbau kepada masyarakat untuk mengupdate informasi di BMKG dan sumber lainnya untuk menambah informasi tentang kebencanan.

(Tribunlampung.co.id Bayu Saputra).

Berita Terkini